Mereka berkeliling melewati jembatan dan melihat laut di sore hari. Haewon saat itu hanya diam sambil menikmati pemandangan yang dia lihat dari atas motor.
Anginnya sangat kencang dan membuat rambut panjangnya berterbangan.
---
Lisa mengajaknya mampir ke sebuah pasar malam untuk membeli beberapa Snack.
Disaat Haewon sedang memilih Lisa melepaskan jaketnya. Dia kemudian melepas tas Haewon.
Pemilik ya sempat bingung tapi dia hanya diam dan menurut.
"Pakailah, udara malam lebih dingin" ujar Lisa sambil memakaikan jaketnya ke Haewon.
"Lalu bagaimana dengan Unnie?" Tanya Haewon tampak bingung. Gadi itu kembali mengenakan tasnya.
"Tak apa, aku sudah biasa" jawab Lisa kemudian tersenyum.
--
Mereka berdua makan di taman yang berada di tepi laut. Sambil menikmati suasana malam disana dan menghabiskan toppoki yang sudah mereka pesan.
Liss melihat Haewon sangat lahap dan sangat suka dengan makanan tersebut.
"Bagaimana sekolahmu?" Tanya Lisa.
Haewon menganggung angguk "hmm biasa saja Unnie, berjalan lancar" jawabnya.
"Haewona~ biasakah Unnie bertanya satu hal kepadamu?" Tanya Lisa.
Haewon menoleh, dia masih sibuk mengunyah toppokinya. Kemudian mengangguk. "Tanya saja Unnie"
"Apakah menyenangkan memiliki seorang kakak perempuan?" Tanya Lisa.
"Hmmmm bagaimana ya, ada enak dan tidak enaknya" jawab Haewon ragu.
"Maksudmu?" Tanya Lisa minta penjelasan.
"Hmmm enaknya karena ada yang membangunkan, membuat sarapan, memberi uang saku dan apapun yang aku minta pasti akan dituruti" jawab Haewon.
"Lalu tidak enaknya?" Tanya Lisa lagi.
"Yaa gitu deh, Jennie Unnie itu sangat cerewet, suka berteriak dengan suara cemprengnya itu, dan suka marah marah tidak jelas"
Lisa tertawa. "Bukankah itu wajar?" Tanya Lisa.
"Tapi itu termasuk tidak enaknya kan Unnie" Haewon menghela napas. "Tapi aku tau dia begitu karena sayang, hanya saja kadang aku tidak tahan dengan ocehannya sudah mengalahkan eomma"
Lisa tersenyum. Dia sadar telah membuat Haewon sedikit kesal sekarang. "Cepat habiskan, jika tidak Jennie akan mengomel lagi"
"Aku rasa tidak kalau dia tahu aku pergi bersama Unnie" jawab Haewon PD.
"Yaaaa kau kan juga belum pamitan" ujar Lisa.
Mereka bertahan disana sebentar sampai Haewon menghabiskan toppokinya. Lisa duduk dan menatap lurus ke depan. Angin malam menerpa tubuhnya, dia tidak kedinginan, melainkan menikmati hembusan angin itu.
------
Jisoo menepikan mobilnya ke rumah Jennie, dia langsung keluar dan menghampiri Jennie yang terlihat panik di depan rumahnya.
"Apa sudah bisa dihubungi?" Tanya Jisoo.
Jennie menggeleng. "Tidak aktif, kemungkinan besar kehabisan baterai" jawabnya.
Jisoo mengeluarkan ponselnya kemudian dia membuka aplikasi melacak ponsel dan langsung mengetuk ikon ponsel milik Haewon.
Lokasinya mati, dan terakhir Haewon berada di tengah tengah jembatan panjang menuju kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
FETTERLESS | BLACKPINK [END]
FanfictionKisah 2 orang sahabat yang bertemu sejak kecil di sebuah panti asuhan. Jisoo lebih tua 2 tahun dari Lisa, mereka bertemu sejak Lisa masih bayi dan mereka menghuni satu kamar yang sama. Mereka selalu bersama sama hingga sebuah tragedi tragis dimana m...