17

82 11 0
                                    

Sesuai janji ya yorobun, saya baru sampai rumah...

Langsung aja yah bestie. Spill dikit, disini akan ada korban keempat Lisa.

=======

=======

Dara menekan bel rumah Jisoo kemudian mengetuknya berkali kali.

"Jisooya, ini aku?!!" Panggil Dara.

Tapi tidak ada jawaban. Dia menekannya bel sekali lagi.

"Jisooya~ apa kau dirumah? Jisooyaa~" Dara sampai mengintip ke jendela Jisoo tapi benda itu benar benar tertutup.

"Aggrhhhh kemana dia?" Tanyanya heran dan terus mengetuk pintu rumah Jisoo.

Tiba" tetangga Jisoo membuka pintu dengan sedikit kasar dan membuat Dara terkejut kemudian menoleh.

"Apakah tidak ada orang? Kau sudah 20 menit disana coba saja telephone dia, jangan mengetuk ngetuk seperti itu" omel pria tua itu.

Dara langsung memberikan hormat permintaan maaf. "Maafkan aku paman, baiklah aku akan menelphonennya"

"Jangan mengetuk lagi, ini sudah malam. Pulanglah, mungkin gadis itu lelah dan tertidur pulas" ucap pria itu kemudian kembali masuk.

"Maafkan aku paman, maafkan aku" Dara terus memberi hormat kepada pria tua tersebut sampai pintunya kembali tertutup.

Dara menghela napas, menyerah. Kemudian ia melihat ke arah kantung belanja yang berisi minuman dan beberapa camilan.

Ia mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu mencoba untuk menelphone Jisoo.

------

Di dalam rumah Jisoo mematikan semua lampu dan dia hanya duduk di balkon kamarnya di sisi lain rumahnya sambil ditemani beberapa botol soju.

Dddrrrtttt.......

Ponselnya bergetar tapi Jisoo hanya meliriknya, tampak tidak tertarik dan mengabaikan panggilan tersebut.

Ia kembali menyandarkan kepalanya ke tembok sambil memejamkan matanya. Air matanya kembali menetes dan tangan yang memegang sebuah foto, ia meremasnya perlahan.

Flashback...

"Unnie terimakasih ya aku menyayangimu" ujar Lisa kemudian memeluk Jisoo.

Jisoo langsung menyambutnya dengan pelukan hangat dan mengelus elus kepala Lisa.

--

Lisa menunjukkan jari kelingkingnya. "Unnie berjanjilah jika kau diadopsi nanti kau akan tetap menjadi unnieku dan kita harus tetap bertemu"

Jisoo tersenyum kemudian melingkarkan jari telunjuknya dengan Lisa dan mempertemukan ibu jari mereka. "Aku berjanji"

Lisa tersenyum senang saat itu. Mereka melepas kaitan jari kelingking itu kemudian Jisoo langsung merangkulnya. "Kau juga, jadi anak yang baik ya" ujarnya.

--

Lisa membuang gambarannya di depan Jisoo. "Kau menyebalkan Unnie! Aku tidak mau melihatmu lagi!" Lisa marah dan langsung menangis, gadis kecil itu langsung berlari keluar dari ruang kelas.

"Yha Lisaya?!" Teriak Jisoo memanggil Lisa dan langsung mengejarnya.

Anak itu berjongkok di dinding luar panti dan langsung merunduk menyembunyikan wajahnya.

"Unnie jahat! Aku tidak suka dengan Jisoonnie!!" Ujar Lisa sembari memukul mukul kakinya.

Jisoo saat itu muncul dari arah dalam, ia melihat Lisa yang uring uringan di bawah sana. Dia mengurungkan niat untuk menghampirinya. Takut jika anak itu semakin menjauh dan tidak bicara lagi padanya.

FETTERLESS | BLACKPINK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang