9

73 9 0
                                    

Selamat siang...
Hari ini double update ya

Langsung aja ya

========

========

Lisa terus memukul samsak yang ada di depannya. Dia saat ini tengah melatih tubuhnya, dia terus memukul samsak tersebut dengan keras dan cepat.

Setelah merasa cukup dirinya berhenti. Membuka lilitan kain dari tangannya dan meminum air dari botol yang sudah ia bawa.

Lisa berjalan keluar dari ruang bawah tanah rumahnya. Dia berjalan ke dapur dan mengeluarkan botol lain dari lemari esnya. Lisa meminum air itu sambil berjalan ke ruang TV lalu televisi.

Sebuah berita menyiarkan kasus kematian Dokter Ma. Mereka menyiarkan pihak keluarga sudah merelakan kepergian dokter senior itu dan pihak kepolisian sudah menetapkan kasus ini sebagai kasus bunuh diri.

Para keluarga mengaku mereka juga sudah memiliki firasat sebelumnya dan Dokter Ma sering mengatakan kalimat selamat tinggal ke beberapa anggota keluarga mereka.

Lisa mengangkat kedua alisnya. Terkesan dengan berita yang ia lihat. Kemudian kembali ke dapur dan mengambil roti serta selai strawberry.

Masih dengan mencuri pandang ke ara televisi, tangan Lisa dengan terampil mengoleskan selai tersebut ke atas rotinya.t

Kemudian Luca datang, membuat fokusnya terbagi. Lisa langsung mengangkat tubuh Luca dan meletakkannya ke atas meja.

Kucing itu langsung duduk disana dan hanya diam memperhatikan Lisa dengan kegiatannya.

"Kau mau?" Tanya Lisa sambil menunjukkan rotinya. Tapi kucing itu hanya mengendusnya kemudian mundur. Ia menolak.

"Hmm memang roti ini tidak cocok untukmu" ujar Lisa kemudian melahap seluruh roti yang ada di tangannya tersebut. Kemudian mengganti Chanel televisinya.

H+1 pemenuan mayat Dokter Ma, Lisa belum bergerak lagi.

----

Dara langsung membuka pintu ruangan kaptennya dengan cukup kasar dan dia langsung masuk.

"Kapten apa yang sedang terjadi? Aku belum memutuskan apa apa, investigasi kita belum selesai!" Dara tampak marah karena melihat berita yang sedang tersebar sekarang.

Kaptennya itu membuka kacamatanya. "Keluarga mereka merelakannya Dara dan hanya ada sidik jari dokter tersebut di alat suntik yang kau temukan. Lalu kita meragukan apa lagi? Bukankah kau juga sudah mengintrogasi semua orang yang terakhir berkomunikasi dengan mereka?" Tanya kaptennya.

"Tapi ada yang janggal kapten, ini baru satu hari kenapa kau sangat terburu buru?" Tanya Dara masih tidak terima.

"Kau dengar kan? Keluarga mereka sudah merelakan. Ada banyak kasus yang sedang terjadi sekarang. Kau harus segera menyelesaikan yang lain" jawab kaptennya sangat teguh dengan keputusan tersebut.

Dara menghela napas kesal. "Kau selalu seperti ini Kapten. Bertingkah seenaknya" Dara langsung pergi dari ruangan tersebut. Dan kaptennya hanya menatap kepergiannya dengan wajah datar. Dia kembali fokus dengan game dalam ponselnya.

------

Dara menggebrak mejanya.  Membuat Lily dan Junkyu terkejut. Mereka saling bertukar pandang dan bertanya satu sama lain.

"Ahhh dasar pria tua itu! Aku sungguh muak dengannya" omel Dara kemudian menarik kursinya dan duduk disana.
Bersandar dan memejamkan matanya, sedikit menenangkan dirinya sendiri.

"Junkyu kau tadi mau bicara apa?" Tanya Dara kembali membuka mata dan meninggalkan sandaran kursinya.

Junkyu langsung berdiri dan menghampiri Dara ke mejanya. "Aku menemukan kejanggalan dengan orang orang yang menemui Dokter, Sonbae"

FETTERLESS | BLACKPINK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang