08. GIGITAN

787 71 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit lalu bel istirahat berbunyi nyaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit lalu bel istirahat berbunyi nyaring. Berbondong bondong semua siswa menuju kantin untuk mengisi perut. Terkecuali Arasya yang sedari tadi terjebak bersama Aleron disana. Netra gadis itu menangkap beberapa pria yang sedang mencari tempat duduk. Ia mengintrupsi Aleron agar mengajak salah satu dari mereka -- Alroy duduk bersama.

"Suruh Alroy kesini," ucap Arasya.

Aleron mengernyitkan dahinya heran. Namun tak urung ia meneriakkan nama temannya itu. Alroy, Kevran, Arcakra, dan Althariq menoleh, lalu Kevran melambaikan tangannya. "Duduk disana aja!" serunya.

Tidak ada raut senang sama sekali diwajah Aleron melainkan tatapan tajam kepada empat temannya itu. Ia merapatkan diri dengan Arasya agar gadisnya tidak bisa berdekatan dengan Alroy.

"Tumben udah di sini aja?" tanya Kevran.

Tidak ada jawaban apapun dari empu yang di tanyai. Aleron hanya memusatkan pandangannya ke arah Arasya yang tengah menatap Alroy.

Tidak, tidak! bukan tatapan memuja tetapi seperti tatapan penasaran yang menyelidik. Aleron mengernyitkan dahinya bingung, sebenarnya apa tujuan Arasya?

"Mesen apa?" tanya Alroy. Hanya lelaki itu yang terlihat sedikit normal, ya sedikit.

Circle pertemanan mereka sama sekali tidak terlihat menyenangkan. Kelima memang termasuk pentolan sekolah tetapi apa yang di lihat para perempuan disana sehingga mereka sangat menyukai para lelaki kaku ini.

Kevran adalah laki laki bebas, ia bahkan memiliki sebuah club yang biasanya dijadikan tempat menghilangkan penat bagi temannya.

Arcakra lelaki berandal yang berbicara ketus dan sinis. Ia sangat tidak menyukai spesies perempuan apalagi yang seperti ibunya.

Alroy pria itu lumayan pendiam, tetapi ia sangat menghargai seorang perempuan. Namun hal ini tidak mengubah statusnya yang sama sekali belum pernah berpacaran.

Althariq sifatnya tidak jauh berbada dari Aleron. Lelaki itu menunjukkan betapa ia sangat tidak menyukai hal yang mengusiknya. Althariq kerap di panggil Ariq ini adalah lelaki yang sangat banyak disukai dan di segani.

ARASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang