⚠️ FOLLOW MY ACCOUNT BEFORE YOU READ MY STORY
Warning : : Harsh word, alcohol, mystery, kiss, and obsession
Arasya Geraldine, gadis itu datang mencari tau dalang yang menjadi awal kehidupannya berubah. Kehilangan salah satu anggota keluarga yang ia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari kedua menginjakan kaki di SMA Kumbang Arasya ingin mencari tau laki-laki memakai gelang berwarna abu, agak sedikit susah memang mengingat banyak sekali murid laki laki disini. Seperti yang dituliskan Echa pada buku diary nya, gadis itu menyukai sang penolong dengan gelang abu di antara temannya yang memakai warna hitam. Arasya hanya perlu mencari sekumpulan siswa bukan? Mungkin itu bukan masalah besar, iya mungkin.
Untung saja pagi cerahnya tidak di ganggu oleh pria aneh kemarin, Arasya bahkan tidak melihat Aleron di sekolah. Harusnya itu bukan masalah nya kan? Ah sepertinya Arasya sudah terlalu banyak bertanya.
Gadis dengan anting hitam itu menjelajahi semua koridor kelas, jam istirahat baru saja berbunyi. Banyak murid murid yang segera berhamburan ke kantin atau sekedar merilekskan pikiran. Arasya berjalan sendiri di tengah orang yang sibuk aktivitasnya masing masing.
Banyak siswa yang berpapasan dengannya tapi tidak semua yang berniat menyapa. Hei memangnya siapa dia? Ingin di sapa orang. Tentu saja tidak.
Netranya menangkap sekumpulan siswa sekitar 6 orang yang berada di depan kelas mereka. Arasya memperhatikan mereka satu persatu dan sialnya ada Aleron disana. Aleron salah satu dari mereka yang memakai gelang berwarna hitam. Semua laki laki yang sedang duduk di depan kelas tersebut memakai gelang hitam.
Tetapi, dimana pemilik gelang abu abu itu?
Tiba tiba muncul dari dalam kelas siswa yang menarik perhatian Arasya, siswa itu memakai gelang berwarna abu abu. Tak sadar Arasya semakin dekat ke gerombolan tersebut. Aleron sedikit terkejut menyadari keberadaan Arasya.
Lelaki itu mendekati gadisnya lalu menggenggam tangan mungil Arasya. Arasya sampai tidak sadar bahwa Aleron sekarang sudah menautkan tangan keduanya.
Arasya tak berontak, ia mengikuti langkah Aleron mendekati para temannya. Tapi pandangan Arasya masih sama, ia menatap lelaki bergelang abu tadi. Aleron sangat terganggu untuk itu. Ia tidak ingin Arasya berpaling.
"Kenapa sayang? Jangan liatin dia kayak gitu," protes Aleron. Arasya mengernyitkan dahinya bingung. Terserah dia dong.