20 Paradise lost

69 4 0
                                    

"menyesal?" ujar sang Pria seraya memberikan teh botol dingin kepada si perempuan yang matanya masih memandangi mobil yang berlalu lalang sore itu di kawasan blok m

Geraldine memandangi laki laki itu ...mata sipit dan brewok dua harinya ....aku nggak tahu maksud dia apa ...tapi kupikir ini baik bagiku...

"nggak sih..." ujar si perempuan sambil tersenyum

"kenapa?" gumam si lelaki lebih lanjut

sang perempuan terdiam sesaat "Teguh mungkin baik buat ku ...buat anak ini ...buat bisnis Papa ...tapi" si perempuan memutus kata katanya

"tapi?" ulang Leon

Geraldine mengangkat bahunya "aku gak berpikir ini baik untuk dia aja ...ini bukan yang terbahagia untuk dia kan?" lanjutnya dalam lirih

Leon sejenak memandangi gadis itu "dia kehilanganmu ...kehilangan kesempatan memiliki keluarga sempurna dan kekaisaran bisnis dibelakangmu ...apa dia bisa bahagia?" ujarnya bertanya

Geraldine terkekeh dan menyesap teh botolnya "kau gak belajar ya ?" ujarnya tersenyum

Leon mengerenyit tidak mengerti "maksudmu"

"sejak dari Plaza senayan ...kau menolongku ...rumah sakit ....rumah sakit lagi....pengakuan Teguh ....bahkan warung asongan di blok m ini...apa kau masih nggak ngerti?" lanjut Geraldine menjelaskan

Leon menggeleng ....Coca cola di tangannya sudah habis sejak tadi

"harta itu bukan hal yang paling membuatmu bahagia..." lanjut Geraldine memandangi Leon dalam senyum

"lantas ?" ucap sang laki laki

"ada orang yang mau menemanimu melewati ini semua ....itu hal yang paling membuat bahagia..." senyum Geraldine , Wajah Leon seketika bersemu merah

"jadi kau bahagia bersamaku?" cengir Leon

Geraldine tertawa dan menempeleng lembut kepala laki laki itu  "yeah ...Papa memberikanku karyawan yang baik..." ujarnya Jahil

" yah ....kupikir..." cebik Leon kecewa  sesaat ...tak terduga Geraldine memegang tangan lelaki itu

"berjuanglah ...nanti aku temani" lanjut perempuan itu sambil tersenyum memandangi wajah laki laki yang terbengong tidak percaya

"jadi ...ini waktunya kita ...ciuman?" lirih Leon...

Geraldine pura pura cemberut dan berkata "ini waktunya kita makan ...aku lapar..." ujarnya seraya berdiri dan meninggalkan Leon yang terduduk diam di warung kaki lima itu

"ayok ....aku mau sate padang". ujar perempuan itu berbalik memanggil Leon

si laki laki tersenyum dan mengangkat bahunya seraya berdiri membayar minuman mereka tadi

***********
Menteng Pulo

Teguh memandangi nisan nisan dihadapannya ,sejenak dibisikkannya doa untuk masing masing orang yang tertidur abadi di dalam pusara pusara indah itu

keluarganya yang meninggal akibat kecelakaan pesawat belasan tahun lalu....

...mungkin ini takdirku .....

kembali melanjutkan hidup.....menjaga Pria tua bawel di belakangku ....lagipula kupikir ...dengan hidupnya ....dengan pengalamannya ....dia akan jadi pencerita yang hebat ...dan aku nggak akan pernah bosan ...pikirnya kemudian

"aku janji akan tiap tahun berkunjung ....after all ... administrasi pemakaman ini harus diurus kan? " lirihnya kepada nisan nisan bisu itu ....

"bahagia kalian disana ...seperti aku bahagia...." ujar Teguh kemudian....sejenak didengarnya suara kursi roda listrik menghampirinya

"Ale?" terdengar lirih pertanyaan si Tua di belakangnya

"dia baik baik saja ....dan aku ...nggak ...kita ...kita harus pergi" senyumnya seraya berjongkok memandang si Tua ...

"maafkan aku Guh" lirih Kusumo sambil tersenyum pahit

Teguh mengangkat bahunya ... "pada akhirnya ...hanya tinggal kita pak ...biarkan aku jaga bapak ...ini wujud terimakasih....terimakasih atas segalanya yang selamanya gak bisa kubayar" ujar Teguh hangat

"terimakasih untuk apa? aku hanya mendatangkan kesusahan bagimu...." lirih si Tua

lelaki yang lebih muda tersenyum mendengar kata kata lelaki itu "kesusahan itu ...buat aku lebih pintar ...buat aku belajar ...jadi kupikir...terimakasih sudah buat aku lebih lengkap pak....kita jalan?" lanjut Teguh seraya menepuk pipi si tua ....

Kusumo mengangguk seraya tersenyum manis ...si Muda kemudian mendorong Kursi roda Sang Jenderal menuju mobil yang akan mereka ke Bandara untuk kembali ke Mallorca

*********
kantin RSPP beberapa saat yang lalu

"diagnosa Allegro tidak baik , tapi kupikir ini kesempatanmu Guh" Ujar Suci di kantin RSPP siang itu

"Kesempatan apa bu?" bingung Teguh memandang perempuan itu

"untuk menghilang....biarkan dia hidup dalam damai ....selamanya kau berafiliasi dengan Jenderal Kusumo ...selamanya Allegro tidak akan aman...." dingin Suci kemudian

"tapi kupikir ...Ibu Veronica sudah mati ...tidak akan ada lagi yang mengganggu si Jenderal kan?"  Argumen Teguh lagi

Suci sedikit terkekeh "kau pikir Veronica sendirian? ada rentetan orang yang ingin membalas dendam pada Kusumo , dia bukan tokoh Protagonis dalam kisah ini ...selamanya dia akan ada dalam posisi berbahaya ...dan selamanya kau akan membahayakan Allegro" Jelas Suci lebih lanjut .... Teguh menarik napas panjang

"kenapa Ibu peduli?" cibir Teguh

Suci mengangkat bahunya "aku tidak peduli pada kalian really ....tapi Allegro ...dia sudah menjagaku ....dan aku harus menjaganya" ujarnya seraya menyesap teh hangat ...

"apakah dia akan bahagia jika terbangun nanti dia tidak menemukanku?" bingung Teguh lagi

"Trauma di kepalanya akan menyebabkan dia Amnesia sesaat ....aku bisa mulai dari situ ....dengan sedikit penghapusan data pada handphone dan emailnya ....dia nggak akan mengingatmu lagi..." lanjut Suci kemudian

Teguh menggeleng geleng dan tersenyum "wow ....dingin sekali...."

Suci seketika meremas tangan Teguh "ini yang terbaik untuk kalian ....Ale bisa melanjutkan hidup ...dan kau bisa konsentrasi menjaga Kusumo....kalian akan menemukan kebahagiaan kalian ....masing masing...." lugas Suci seraya berdiri meninggalkan Teguh yang tertegun sendirian di ruangan kantin itu

*********

"bu ....jadi Teguh itu siapa?" Ujar Allegro mengulangi pertanyaannya

Suci masih terdiam ....kemudian berjalan menghampiri ranjang tempat laki laki itu tergeletak

"apa yang Ale ingat?" lirihnya

si Pria hanya menggeleng sesaat ..."hanya ada kelebatan nama bu ....aku gak tahu...." lirihnya kemudian

Suci sedikit tersenyum perlahan "kau pernah cerita ...Pria itu pemilik rumah di Tigaraksa yang kau beli ....ada sedikit masalah saat transaksi dan kau merasa sedikit pusing ....itu aja sih...ada yang lain?" lanjut si Perempuan

Allegro terdiam "kupikir nggak sih....kupikir nggak" lirihnya seraya menyalakan televisi ....Suci memandangi pemuda yang kini serius menonton berita siang itu

ini yang terbaik buatmu Le .....ini yang terbaik buatmu .....lirih Suci dalam hati ...

*************

the eternity origins : 2009Where stories live. Discover now