05.Menghamba Pada Remah Masa Lalu

80 6 0
                                    

"bapak...." lirih Suci Sedih.... Si pemilik suara tampak tersenyum
"teringat malam malam dimana aku biasa menyambangimu di Apartemen ya?" ujar sang lelaki memulai pembicaraan

"buat apa diingat... Apa gak terlalu sakit?" ucap Suci seraya membuka botol cognacnya... Menuangkan isinya perlahan ke dalam gelas

"sakit? Kau dapat kursi di Senayan karena bersama denganku dan kau bilang itu sakit?" jawab sang laki laki setengah baya

Suci tertawa pedih "bapak tahu saya maunya bapak... Dan bapak kembali pada siluman sapu sapu itu..." kesalnya memandang taman belakang rumahnya di kawasan simprug itu

Sang Jenderal tertawa "siluman sapu sapu kau bilang?"

"bapak mengambil perempuan itu dari ciliwung..." kesal Suci...

"aku bertemu dengannya di Rumah Sakit Kramatjati" ujar si laki laki dalam tawanya

"ku lupa detailnya... Yang jelas dia dari kali kali... Dan bapak mencampakkan ku..." rajuk Suci seketika... Dirasakan ya tangan sang laki laki mengelus lehernya

"aku suka kau yang sedikit pedas..." lirih sang lelaki seraya mengecup leher jenjang wanita itu... Suci seketika berbalik dan merapatkan tubuhnya pada Laki laki itu

"dan Bapak tahu aku gak pernah tahan dengan Aroma parfum Bapak..." ujar Si perempuan tersengal seraya mengejar bibir sang laki laki setengah baya

**********
Teguh terbangun sesaat setelah mencium aroma sedap... Matanya mengerjap ngerjap mencoba mengingat apa yang terjadi

Sial.... Aku sejenak terbuai... Kami... Sejenak terbuai

"Maaf lancang membuka kulkas dan berusaha membuat sarapan... " Ujar suara tampan di ambang pintu kamar....

"Berhasil tampaknya? " Ujar Teguh terduduk seraya mengkertakkan tubuhnya.... Ini sudah pagi

"Dengan bahan terbatas... Yeah... Kurasa mie ayam yang kubuat cukup berhasil... Makan yuk" Ujar sang lelaki lagi

Teguh hanya mengangguk pelan... Dilihatnya tubuh ramping itu berjalan menuju pantry... Semalam dari Ancol kami kembali ke  Apartemenku....kami mengobrol begitu dalam... Pada satu kesempatan aku terlalu gemas dan menciumnya... Dia tidak menolak... Tapi... Airmata... Airmata keluar dari matanya... Dapat dirasakan gemetar hebat ditubuh mungil itu... Dia ketakutan dan aku hanya memeluknya sampai dia tertidur

"Aku nyakitin kamu Le? " Lirih Teguh memandangi Allegro yang masih memakai celana kantornya dengan tubuh bagian atas ditutupi kaos dalaman putih

Yang diajak bicara hanya menengok sesaat dan tersenyum "kalo iya kan aku gak akan buatin Mas sarapan dan segera kabur dari sini" Ujarnya
hangat  Teguh menggaruk garuk kepalanya lalu duduk di meja Pantry aroma Mie ayamnya sungguh menggoda

"Tentang semalam... " Lirih Teguh.... Ale mengangsurkan mangkok mie beserta sendok garpu

"Gapapa... Tapi jangan ulangin lagi" Ujar Ale sambil tersenyum..

Teguh terbengong "tapi kenapa...? "

Si cungkring hanya mengangkat bahunya "terakhir kali aku membiarkan orang mengejar bibirku dia berakhir mati... Aku gak mau kamu mati... " Senyumnya masam

Teguh terdiam sesaat "kamu beracun? " Ujarnya kemudian

Pemuda mungil itu tertawa tertahan "yeah...racun homo" Cengirnya kemudian....

"Dan mas bukan homo.... " Lanjutnya seraya mulai memakan Mienya

********
Suci terdiam memandangi SUV yang beranjak pergi dari rumahnya ... Sang Jenderal.... Pelarian yang tampak seperti rumah... Figur ayah yang diam diam dia nikmati... Saat hasrat si tua meledak di dalamnya....

the eternity origins : 2009Where stories live. Discover now