Plaza senayan, semalam sebelumnya
"Kau menjatuhkan ini.... " Suara itu sedikit mengagetkan Geraldine yang masih asyik mencari sesuatu di tasnya.....
Perempuan itu memandang ke si pemilik suara yang mengangsurkan sebuah kartu berwarna hitam
"Tentu saja... Maaf ceroboh.... " Ujar si Perempuan seraya menerima kartu itu
Si Pria tertawa... " Menjatuhkan Black Card dan kau hanya mengaku ceroboh? ... Di semestaku itu namanya kiamat.... " Ujar sang lelaki
"Mengerti jenis kartu platinum? Impresif" ujar sang perempuan seraya mengulurkan tiga lembar uang ratusan ribu
Sang Pria tertawa "apa ini? " Ujarnya seraya mengibaskan tangan
"Gak usah sungkan... Ini ucapan terimakasih... Apa kurang? " Lanjut Geraldine seraya merogoh kembali tas nya
Si Pria memandangi pantulan dirinya di etalase toko "ini pasti karena pakaianku ya? " Ujarnya sambil tersenyum
"Aku ingat semua creme de la creme jakarta... Dan kau bukan salah satunya.... " Senyum si perempuan
"Dan itu berarti aku si Tidak beruntung yang beralamat di kolong jembatan? " Timpal si lelaki
"Tidak... Tidak selalu begitu... " Timpal sang perempuan... Langkah mereka bersahutan di lorong Mall yang akan tutup itu
"Lantas menurutmu siapa aku? " Lanjut si lelaki... Matanya tak sadar memandangi lekuk menggiurkan si perempuan
"Kau sedang bekerja... " Ujar si perempuan, Dahi laki laki itu mengerenyit
"Bekerja? " Ulangnya tidak mengerti
Geraldine mengangkat bahunya "mencoba meraih puncak? Mengambil kesempatan kalau kalau aja kesempatan lompatan Finansial dalam pembicaraan ini? " Ujarnya seraya memandang tajam laki laki itu...
"Tidak semua hal bisa dinilai dengan uang nona.... " Sadar sang lelaki yang sejenak sadar dia belum mengetahui nama perempuan itu
"Geraldine... Kartiadji... Kau bisa googling aku" Ujar sang perempuan
"Yeah... Gak semua hal bisa dinikmati dengan uang... Nona Geraldine... " Ujar lelaki itu .... Langkah mereka sudah sampai di Lobby Utara tempat para pengunjung di jemput mobil mewah atau taksi mereka
"Aku gak bilang semua tentang uang Mas... Ada uang... Kekuasaan... Kehormatan... Kepuasan... Dan hal hal lain yang bisa kau raih dengan mudah dengan Black Platinum Card.... " Ujar Geraldine seraya melambaikan tangan memanggil taksi yang mangkal tak jauh dari situ
"Kalau semua bisa kau raih dengan yang kau punya nggak mungkin kau malam malam manggil taksi di depan mall" Dingin sang Lelaki
"Apa maksudmu? " Bingung si Perempuan...
Sebuah taksi berhenti di depan Lobby... Mata kedua manusia berbeda jenis itu berpandangan....
"Sejenak meninggalkan puncak untuk merasakan kefanaan dengan pulang pergi mall naik taksi itu menyedihkan sih... " Ujar sang lelaki ... Seraya memohon diri
"Siapa Namamu....? " Ujar sang perempuan memecah kesunyian
Sang lelaki sipit terdiam sesaat "mereka memanggilku Leon... " Ujarnya
Sejenak mereka kembali berpandangan
"Dan Leon.... Yang kau bilang itu benar... Tapi... " Ujar sang perempuan sejenak memutus kata katanya
"Tapi...? " Ujar sang laki laki itu melengkapi kata kata si perempuan
Geraldine tersenyum dan mengangkat bahunya "aku menjalaninya dengan Platinum Black Card... Jadi ini tak semenyedihkan itu... " Ujarnya seraya berjalan menuju taksi yang dipanggilnya...
YOU ARE READING
the eternity origins : 2009
Romancedua tahun setelah kelulusan , Allegro Fajar Harison tenggelam dalam lingkungan baru ,pekerjaan sebagai tim litbang selebritis kelas C yang menjadi legislator di Dewan Perwakilan Rakyat ,Suci Estrella ....lubang di hati si cungkring masih terasa meng...