Chapter 21

3.7K 314 40
                                    

Miranda berdiri menatap luar jendela dengan perasaan kecewa nya. Entah berapa jam ia menangisi kepergian Steve yang meninggalkan nya seorang diri di sini, jadi Miranda memutuskan untuk tidak pulang kalau Steve tidak datang menjemputnya. Ia bukan wanita perajuk tetapi Steve sudah keterlaluan.

Bagaimana bisa Steve pergi meninggalkan nya! Miranda tidak akan pulang kalau Steve tidak menjemputnya. Tadi Hun juga sempat membujuknya agar ikut dengan dia tetapi Miranda langsung menolaknya dan mengatakan bahwa akan pulang bersama Steve.

Ia datang dengan Steve jadi, dirinya harus pulang dengan Steve juga. Ia juga sengaja tidak menelpon Steve karena ia ingin Steve menelpon nya. Entah kenapa ia menjadi sensitif seperti ini tetapi Miranda hanya merasa perlu melakukan ini. Dering ponselnya berbunyi dan langsung saja Miranda melihatnya tetapi seketika kekecewaan di rasa kembali karena bukan Steve yang menelpon nya melainkan sahabatnya Luna.

"Halo." sapa nya tidak semangat.

"Mira, kau sudah kembali dari Jepang?" tanya Luna lansung.

"Belum aku masih di Jepang." jawabnya sedih.

"Tapi kenapa Steve ada di rumah sakit Bandung? Bukan nya kalian bulan madu?" kata Luna lagi membuat Miranda diam.

Steve di rumah sakit bandung? Untuk apa dia di sana?

"Dia memang sudah kembali pulang. Apa mungkin dia sakit?" tanya nya mulai khawatir. Mungkin saja Steve pulang karena sakit, kan?

"Jadi benar itu Steve ternyata. Aku rasa Steve tidak sakit tapi menjenguk orang sakit. Aku melihatnya banyak membawa makanan, Mir." terang Luna.

"Apa kau melihat nya masuk ke ruangan mana?" tanya nya mulai penasaran. Sudah 2 kali Steve datang ke rumah sakit di lihat oleh sahabatnya.

"Maaf Mir, tadi tidak melihat nya karena aku langsung pergi karena ada pekerjaan lain." sesal Luna.

"Tidak apa-apa Lun. Aku mengerti. Terima kasih sudah memberitahuku." setelah itu sambungan telpon terputus. Setelah itu pikiran Miranda berkecamuk memikirkan siapa yang Steve jenguk? Apa sahabatnya? Apa sepenting itu sampai Steve langsung menemui orang itu.

"Ada apa Steve? Kenapa aku merasa kau sangat aneh sekali." gumam nya pelan dengan pandangan menerawang.

******

"Ini." Steve menyerahkan makanan yang di minta oleh Kathrine. Seketika wajah senang Kathrine terlihat jelas karena Steve membelikan makanan kesukaan nya.

"Terima kasih." jawabnya mengambil plastik berisi makanan dan membuka nya dengan gembira.

Steve hanya memperhatikan Kathrine yang sangat senang sekali sampai ia menyadari belum menelpon Hun apa mereka sudah terbang atau belum. Steve keluar dari ruangan Kathrine untuk menelpon Hun tetapi ia mengernyit heran sebab banyak sekali panggilan dari Hun dan beberapa pesan dari nya. Langsung saja Steve membuka nya dan seketika ia meremas ponselnya saat membaca isi pesan Hun.

Miranda menolak untuk pulang karena ingin dirinya menjemputnya..

Apa yang sebenarnya Miranda pikirkan? Ia terbang kembali ke Jepang? Langsung saja Steve menghubungi Miranda dan tak berapa lama akhirnya telpon tersambung.

"Kenapa kau tidak ingin pulang." tanya Steve tanpa basa basi.

"Kenapa kau meninggalkan ku?" bukan nya menjawab Miranda malah balik bertanya.

"Aku sudah bilang ada urusan penting!" sahutnya sambil menyugar rambutnya.

"Apa itu Steve? Pekerjaan mu?" tanya Miranda membuat Steve terdiam.

The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang