Miranda sudah cantik dengan gaun malam nya dan sekarang ia hanya menunggu Steve untuk menjemputnya. Tak berapa lama akhirnya Steve datang tapi dirinya sangat terkejut saat pria itu keluar dari mobilnya.
"Kenapa dengan wajahmu, Steve?!" tanya nya panik melihat wajah Steve yang lebam. Seumur hidupnya Miranda tidak pernah melihat Steve seperti ini dan itu membuatnya sangat khawatir.
"Kenapa datang ke sini. Harusnya kau ke rumah sakit untuk mengobatinya." Miranda terus saja berbicara sampai tidak menyadari Steve yang terus menatapnya dengan pandangan yang tak bisa di artikan.
"Steve! Ayo, kita ke rumah sakit." Miranda menarik tangan Steve tetapi ia malah di kejutkan dengan Steve yang menariknya sampai di terjatuh di pelukan Steve.. Jantungnya berdebar kencang merasakan pelukan dari Steve. Baru pertama kali Steve melakukan hal ini kepadanya dan tentu saja dirinya merasa kaget.
"Steve..." bisiknya pelan tetapi Steve malah semakin memeluk nya erat. Hanya beberapa detik ssja Steve sudah melepaskan pelukan nya.
"Aku tidak perlu ke rumah sakit." kata Steve masuk ke dalam mobil meninggalkan Miranda yang mematung karena kejadian barusan.
Selama di dalam mobil hanya keheningan yang terjadi. Sesekali Miranda melirik Steve yang fokus menyetir. Pikiran nya melayang kepada kejadian barusan. Kenapa Steve memeluknya? Tidak biasanya pria itu melakukan hal itu.
"Ayo, turun." perkataan Steve membuyarkan lamunan nya. Miranda mengikuti Steve turun dari mobil dan berdecak kagum karena saat ini Steve membawanya ke danau dengan meja dan kursi di pinggir danau itu.
Seketika Miranda menoleh kearah Steve bingung dengan semua ini. Apakah Steve yang menyiapkan ini? Steve memberikan kejutan untuknya? Apa ini bisa di sebut kencan? Atau makan malam romantis?
"Kenapa masih di sana!" hardik Steve kesal karena Miranda malah melamun. Langsung saja Miranda melangkah lebar mendekati Steve lalu duduk di kursi.
"Ada makanan juga ternyata." gumam nya masih di dengar Steve.
"Kau pikir kita hanya makan angin saja ke sini." sindir Steve membuat Miranda seketika diam.
Bodoh! Kenapa aku mengatakan itu? Bukan nya memang Steve mengajaknya makan malam!
"Maaf, aku hanya.." perkataan nya langsung di potong oleh Steve.
"Berhenti meminta maaf!" suara Steve meninggi membuat Miranda terkejut. Miranda melihat wajah Steve yang mengeras. Apakah hanya karena ia mengatakan hal bodoh itu Steve sampai marah seperti ini?
Steve meneguk minuman nya sampai habis karena rasanya kerongkongan nya kering sekali menghadapi Miranda sekarang. Setelah itu Steve memejamkan mata nya sejenak untuk mengatur nafasnya. Sedangkan Miranda hanya duduk diam tidak berani membuka suara nya lagi.
"Kau suka ini?" tanya Steve tiba-tiba. Miranda langsung mengangguk cepat.
"Aku suka. Aku belum pernah mendapat kejutan seperti ini." jawab Miranda cepat.
Sejujurnya ingin sekali menanyakan kenapa bisa dia terluka seperti ini karena Steve bukan pria yang suka berkelahi apalagi dengan hal yang menurutnya tidak penting karena membuang waktunya. Hatinya memang sangat hancur mengetahui kenyataan menyakitkan itu tetapi tetap saja Miranda masih saja peduli kepada Steve. Hatinya ikut terluka melihat Steve terluka seperti ini.
Bodoh memang tetapi kenyataan nya memang seperti itu...
Setelah itu keheningan terjadi di antara mereka. Miranda tidak mengatakan apapun lagi karena takut menyinggung Steve. Bibirnya terkadang mengatakan hal-hal yang bodoh dan bisa saja membuat Steve kesal kepadanya. Pikiran mereka melayang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)
Short StoryNovel Romance #MateoFamily Steve Frederick Mateo siapa yang tidak mengenal nya. Putra pertama dari pasangan Emily dan Victor Frederick Mateo. Steve memiliki sifat dingin dan tak banyak bicara di kalangan para pebisnis. Para wanita bertekuk lutut di...