Chapter 29

6.1K 539 139
                                    

5 Bulan Kemudian.

Seorang pria mencengkram kertas dengan rahang mengeras, tatapan mata nya seakan-akan bisa menghancurkan siapa saja yang menatapnya.

"Berani nya Jalang itu membohongiku." desis Steve geram. Ya, pria itu adalah Steve yang baru mendapat hasil tes DNA bahwa bayi Kathrine bukan anaknya.

Steve bukan kecewa karena itu bukan bayi nya melainkan geram karena saat jalang itu mengandung banyak sekali permintaan kepadanya sampai mengabaikan Miranda. Sepanjang hari Jalang itu terus saja menelpon nya meminta ia menemui nya dan bodohnya ia memang pergi menemui Kathrine sampai akhirnya Miranda pergi. Pergi entah kemana karena sampai sekarang Miranda belum di temukan.

"Kau akan menyesal telah membohongiku, Kath." desis nya murka. Ketukan pintu terdengar, Ryan masuk memberi hormat kepada Steve.

"Katakan. Ada apa." tanya Steve dingin.

"Seperti yang anda perintahkan. Nona Kathrine sudah meninggalkan Apartemen dan sudah memberitahu keluarga Nona Kathrine bahwa dia memiliki anak dengan Pak Javi." beritahu Ryan. Steve puas sekali mendengar nya karena ia tahu keluarga Kathrine sangat keras jadi ia tidak perlu repot-repot mengotori tangan nya.

"Bagus! Setelah itu kau jual Apartemen itu sekarang juga karena aku tidak ingin Apartemen bekas Jalang itu tinggali." ucap Steve tanpa perasaan.

"Soal Bu Miranda. Maaf Pak, kami belum menemukan nya." perkataan Ryan membuat senyum Steve menghilang. Wajahnya berubah menjadi dingin sampai Ryan merasa ketakutan.

"Terus cari dia. Ke lubang semut pun aku akan mencari Miranda." kata Steve dingin membuat Ryan mengangguk. Setelah itu Ryan pergi meninggalkan ruangan bosnya. Steve menyandarkan dirinya di kursi sambil memejamkan kedua mata nya

Miranda...

Kemana dia? Kenapa sulit sekali menemukan wanita itu? Steve sudah mengerjakan puluhan orang ke setiap negara yang mungkin Miranda tuju karena ia yakin Miranda melarikan diri ke luar negeri sebab Paspor nya tidak ada.

"Kemana kau, Mira. Kenapa kau meninggalkan ku?" gumam nya pelan.

"Steve.." suara seseorang berhasil membuat Steve membuka mata nya.

"Ester?" dahi nya mengernyit heran melihat Ester masuk ke dalam ruangan nya. Ester memang sudah kembali 2 bulan ini sebab Peter mengatakan tidak bisa mengelola perusahaan seorang diri jadi dia meminta Ester pulang.

"Maaf, aku telah mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban jadi aku masuk." jelas Ester mendekati Steve.

Sebenarnya Daddy nya yang menyuruhnya menemui Steve dan mengajak mengobrol pria itu. Ester tahu apa yang Daddy nya rencanakan.

Mendekatkan nya kembali dengan Steve..

"Ada apa?" tanya Steve langsung.

"Aku ke sini ingin bertanya tentang Mira. Apa kau sudah menemukan keberadaan nya?" tanya Ester. Steve terdiam sembari menghela nafasnya panjang.

"Belum. Sulit sekali menemukan dia. Aku tidak tahu kenapa Miranda pintar bersembunyi." keluhnya. Steve heran kenapa tidak bisa menemukan Miranda sebab selama ia hidup ia dengan mudah menemukan orang-orang yang ia cari tetapi Miranda?

Sial!

Ester memegang bahu Steve dan memberikan senyum hangatnya.

"Aku yakin Mira akan kembali. Dia sangat mencintaimu, hanya saja dia sedang marah karena kau terus menemui wanita itu." jelas Ester. Steve memandang Ester sejenak lalu menjauh dari wanita itu. Este sendiri salah tingkah melihat Steve yang menjauh karena ia tidak berpikir merayu atau menggoda Steve seperti harapan Daddy nya.

The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang