"Aku bisa sendiri!" Miranda menghindar saat Steve ingin memegang tangan nya.
Pria itu mungkin tahu bahwa kondisinya masih lemah karena baru saja melahirkan. Miranda tidak ingin Steve menyentuhnya karena ia yakin tangan itu sering menyentuh Kathrine!
Steve yang mendengar itu hanya mencoba menahan kemarahan nya agar tidak meledak. Ia hanya ingin memberikan perhatian kepada mereka untuk menebus kesalahan nya tetapi malah penolakan yang wanita itu berikan
Sial sial sial!
Steve tidak ingin bertengkar karena hal sepele jadi ia memilih diam saja mengikuti apa yang Miranda inginkan.
"Baiklah, tapi hati-hati." ucap Steve. Miranda akan melangkah menuju rumahnya tetapi langkah kakinya terhenti karena sekelebat bayangan menyakitkan hadir.
Saat Steve pergi untuk menemui Kathrine yang sedang mengidam padahal saat itu Miranda sedang sakit. Telpon terus menerus dari Kathrine membuat hatinya sakit.
Apakah wanita itu ada di dalam bersama anak mereka? Apa Steve mengajak dia tinggal di sini saat Miranda tidak ada? Tidur di ranjangnya juga?
"Kau baik-baik saja?" suara Steve membuyarkan lamunan nya. Sebisa mungkin ia untuk tidak menangis.
"Ya." Miranda berjalan memasuki rumahnya dan sudah banyak sekali orang yang menyambut kehadiran nya.
"Mira!" pekik Ester pertama kali. Buru-buru ia mendekati adiknya sambil terisak.
"Kau kemana saja selama ini? Kenapa pergi tanpa memberi kabar." isak Ester. Miranda yang melihat Ester menangis menghapus air mata nya.
"Maaf membuatmu khawatir Est." semua orang yang ada di sana juga ikut menangis karena Miranda sudah kembali terlebih Miranda tidak datang sendiri melainkan membawa bagian dari mereka.
"Kemana saja kau? Kami semua mencarimu tapi kau malah bersenang-senang di Jepang." gerutu Peter. Alih-alih bahagia Miranda pulang Peter malah memarahinya.
"Kenapa berkata seperti itu, Dad!" seru Ester kesal karena bukan nya memberi pelukan hangat Daddy nya malah memarahi Miranda.
Keterlaluan!
"Tidak apa-apa Est. Apa yang Daddy katakan benar. Aku bersenang-senang di sana tanpa memikirkan apapun. Mereka merawat Mira seperti putri kandungnya sendiri sampai Mira lupa memiliki keluarga di sini." perkataan Miranda jelas membuat semua orang terkejut termasuk Steve berdiri di belakang wanita itu.
"Kau.." ucapan Peter terhenti karena suara seseorang.
"Miranda.." sebuah panggilan lembut berhasil memecah ketegangan yang terjadi barusan. Mereka berdua menoleh dan melihat Emily yang berjalan mendekat. Ester menjauh membiarkan mereka saling berbicara.
"Mommy.." kedua mata Miranda memanas saat melihat Emily. Air mata Emily semakin banyak setelah berdiri di hadapan Miranda dan cucu nya.
Cucunya.. Cucu yang selama ini tidak ia ketahui.
Emily tidak mengatakan apapun selain mencium kening menantunya dengan rasa bahagia dan kesedihan. Emily sangat bahagia ia sudah memiliki cucu tetapi ia sangat sedih saat mengetahui bahwa mereka tidak tahu tentang keberadaan bayi itu. Seakan mengorek luka lama kejadian ini seperti masa lalunya. Apakah ini yang Victor dan keluarganya rasakan saat ia menyembunyikan Steve dulu?
Bahagia tetapi kecewa...
"Maafkan Mira, Mom. Maaf." tubuhnya bergetar hebat saat mengatakan itu. Ia menyadari kesalahan nya karena menyembunyikan Revan tetapi ia terpaksa melakukan ini karena hatinya sudah hancur berkeping-keping oleh Steve.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)
Historia CortaNovel Romance #MateoFamily Steve Frederick Mateo siapa yang tidak mengenal nya. Putra pertama dari pasangan Emily dan Victor Frederick Mateo. Steve memiliki sifat dingin dan tak banyak bicara di kalangan para pebisnis. Para wanita bertekuk lutut di...