Miranda menepuk-nepuk pantat Revan dengan pikiran yang berkecamuk. Kemarin ia berpikir saat masuk ke dalam rumah sudah ada Kathrine bersama anak mereka tetapi sampai pagi ini ia tidak menemukan keberadaan wanita itu.
Di mana dia? Apa Steve tidak membawanya ke sini? Apa Steve menempatkan wanita itu di salah satu Apartemen nya agar mereka tidak bisa bertemu?
Pasti Steve tak ingin mereka bertemu karena pria itu tak ingin menyakiti wanita yang di cintai nya. Setetes air mata nya jatuh membahasi pipi nya tetapi segera ia menghapus nya karena sudah berjanji tidak akan lemah lagi. Sekarang yang harus Miranda pikirkan adalah kebahagian Revan. Miranda ingin putra nya Revan bahagia tidak seperti Mommy nya yang menderita karena tidak dicintai oleh Daddy nya.
"Mira..." suara lembut itu membuat Miranda tersentak dari lamunan nya. Miranda menoleh dan melihat Emily yang tersenyum sembari membawa nampan yang ia yakini makanan.
"Mommy kapan datang." tanya Miranda karena seluruh keluarga sudah pulang sejak tadi malam.
Semalaman juga Miranda menghindar dari Steve dengan tidak ingin berbicara dengan nya setelah pertengkaran hebat mereka. Ia bahkan tidak ingin tidur di ranjang yang dulu mereka tempati karena mungkin saja ranjang itu pernah di pakai oleh mereka berdua dengan tidur bersama.
Membayangkan dirinya tidur di sana sudah membuat nya jijik!
"Baru saja. Mommy datang ingin melihat cucu Mommy. Tapi Mommy dengar kau tidak ingin turun jadi Mommy membawa sarapan ke sini." jelas Emily mendekati Miranda. Sontak saja Miranda terkejut mendengar nya dan buru-buru mengambil nampan berisi makanan itu.
"Kenapa Mommy membawa ini. Mira bisa mengambil nya sendiri." Miranda merasa tak enak karena Emily membawakan nya makanan. Dirinya seperti menantu jahat yang membiarkan mertua nya melayani nya seperti ini.
"Tidak apa-apa. Mommy khawatir kau sakit kalau tidak sarapan." ujar Emily dengan lembut. Hati Miranda selalu saja menghangat setiap mendengar perkataan Emily. Betapa baiknya wanita itu tetapi memiliki putra seperti Steve yang tidak ada sifat baik seperti Emily.
Apa mungkin semua sifat buruknya dari Daddy Victor? Mertua nya?
Segera ia menggelengkan kepalanya menyadari kesalahan nya karena berpikir buruk tentang mertua nya.
"Ada apa? Kau pusing?" tanya Emily khawatir.
"Hm. Tidak Mom. Terima kasih sudah khawatir kepada Mira." kata Miranda tulus. Emily memegang tangan Miranda lalu membawa nya menuju tepi ranjang.
"Mommy senang sekali kau sudah kembali. Mommy masih tidak menyangka kau pergi dalam keadaan mengandung. Andai saja Steve tidak mementingkan Kathrine, semua ini tidak akan terjadi. Steve akan berada di sisimu saat kau mengandung." kedua mata Emily berkaca-kaca saat mengatakan itu. Ia membayangkan bagaimana kesulitan nya Miranda saat sedang mengandung tanpa ada orang yang membantu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)
Short StoryNovel Romance #MateoFamily Steve Frederick Mateo siapa yang tidak mengenal nya. Putra pertama dari pasangan Emily dan Victor Frederick Mateo. Steve memiliki sifat dingin dan tak banyak bicara di kalangan para pebisnis. Para wanita bertekuk lutut di...