Part 16: Aileen!?

219 27 4
                                    

Haloooo Mina saaannn.... Shyeta disini.😆✨

Gimana kabar kalian? Hmn? Kangen gak..wkwkkwkwk

Ah, sebelumnya hontou ni gomen nasaaiii😭🙏 tetiba Hiatus tanpa kabar, Shyeta dah lama pengin up, dari dulu udah siap 3 bab... Tapi tetiba file nya hilang di word, padahal udah ku save🥺 uhh~ betapa...

Gegara itu... Shyeta jadi drop buat nulis ulang. 😔

(Jadi curhat deh🤦‍♀️)

Well, segitu aja drama nya🤣. Ah... Thanks buat kalian yang mau menunggu cerita ini. Thanks juga buat komen dan dukungan kalian, luv yu all😆🌸✨💞

Happy reading ✨✨

☘️☘️☘️

Dalam kesadaran nya yang samar, Nagisa mengingat kembali kenangan nya yang hampir terlupakan.

Saat ia tersesat sendirian di dalam hutan, langit yang menggelap, Guntur dan petir yang saling sambut menyambut, dan yang paling penting... Suara dentingan lonceng kecil itu.

Samar samar ia mendengar suara seorang gadis kecil berkata padanya. Meski kabur suara itu seolah tengah berbisik lembut di telinga nya.

"Jangan khawatir Nagisa.."

"Hingga saatnya tiba... Aku yang akan menjaga nya..."

~ ☘️☘️☘️ ~

Sesuai perintah Theressa, Rosedale mulai bergerak untuk mencari keberadaan Blue Moon Stone. Misi ini sangat rahasia. Bahkan tidak satupun dari ke empat iblis petarung mengetahui hal ini. Tentu saja Nagisa adalah pengecualian.

Dan karena ini malam hari, Rosedale merasa ini adalah waktu yang pas.

Berbekal kalung Ruby semerah darah yang dipercayakan Theressa kepada nya, Rosedale berangkat. Gadis itu hanya membawa lima orang anggota yang dipilih langsung oleh Theressa. Dengan petunjuk kalung dan sihirnya, selama batu itu masih berada di jangkauan batu Ruby, Rosedale masih bisa melacaknya.

Rosedale tidak habis pikir, bagaimana mungkin setelah hampir tiga tahun sejak hilangnya batu bulan biru, kalung Ruby Theressa tiba-tiba berpendar cerah seolah merasakan kehadiran kawan lamanya.

Tapi gadis itu segera mengenyahkan pikirannya, apapun itu yang membawa kembali Blue Moon Stone, terima kasih!

Saat berhasil mencapai hutan lebat yang tidak jauh dari pemukiman manusia, Rosedale meminta mereka berhenti. Gadis itu mengeluarkan kalung berbandul Ruby dari sakunya.

Ia menggenggam erat liontin tersebut sambil memejamkan matanya, mulut Rosedale terlihat bergumam pelan. Merapalkan rentetan mantra sihir yang rumit. Detik berikutnya ia melepaskan kalung itu, membiarkan nya mengapung di udara.

Setelah Rosedale mengucapkan sepatah kata lain, benang benang merah muncul di hadapan mereka. Rosedale mengerutkan alisnya. Benang ini tidak hanya satu tapi ada tujuh!

Salah seorang iblis yang di bawa Rosedale juga berpikiran sama, jadi ia bertanya.

"Nona Rosedale... Kenapa benang arah ini menunjuk ke arah yang berbeda?"

Rosedale menggeleng tidak mengerti. Tapi ia tetap memerintahkan mereka untuk mengikuti benang benang itu.

"Hanya ada tujuh arah, kita akan berpencar dan melihat dimana asal cahaya ini."

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang