Part 2: Good Bye

1.6K 195 5
                                    

"NAGISA..!? " Pekik Karma.

Karma terkejut dengan apa yang dilihatnya. Nagisa Shiota, temannya satu itu sedang bersender tak berdaya di bawah pohon sakura dengan keadaan yang kacau. Banyak lebam di tubuhnya dan ada sebuah pisau yang masih menancap di perutnya.

Mata Karma memanas. Ia segera menghampiri Nagisa yang terlihat menggerung kesakitan.

"Nagisa.. Oii Nagisa..!Apa yang terjadi..? Siapa yang melakukan ini kepadamu..?" Tanya Karma panik.

Pemuda bersurai merah itu mencoba menekan luka tusukan pisau yang masih mengeluarkan darah. Jaket biru Nagisa terlihat berwarna ungu kehitaman akibat darah yang mengotorinya.

Nagisa saat ini dalam keadaan setengah sadar dan tidak. Tapi ia tahu kalau orang yang sekarang ada di depannya adalah Akabane Karma. Ia juga bisa mendengar pertanyaan Karma meskipun telinganya terasa sedikit berdengung.

Nagisa mencengkram bahu Karma dengan sisa tenaganya.

"D..daijoubu yo... Ka.. Karma.. " Ucap Nagisa dengan wajah pucatnya. Meski begitu seutas senyum terlukis di bibirnya.

"B.. Bisa kau antar aku pulang, Karma..?"

"aku hanya.. "

"Baik bagaimana..!? Kau terluka seperti ini.. Bagaimana bisa... "

Sebelum omelan Karma tuntas, Nagisa sudah memuntahkan darah yang tadi sempat bersarang di dadanya. Membuat baju bagian atasnya diwarnai warna merah pekat.

"Uhukk...Uhukk"

Karma mengepalkan tangannya melihat kondisi Nagisa yang semakin memburuk. Ia tidak bisa sembarangan menarik pisau itu. Jika ia lakukan Nagisa bisa kehilangan banyak darah.

"Sialan! " Umpat Karma.

Ia tidak bisa mengantar Nagisa pulang dalam keadaan seperti ini. Ia pun membopong tubuh Nagisa dengan hati-hati dan segera berlari menuju rumah sakit terdekat.

"K.. Kar ma.. Gomen n.. "

"Diamlah! Simpan tenagamu untuk menjelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi. " Potong Karma tajam.

Meski Karma orang yang cuek dan sedikit kasar tapi Nagisa tau kalau sebenarnya Karma itu orang yang baik. Ia tahu kalau Karma saat ini sangat khawatir padanya.

'Selalu saja begini.. '

Nagisa tersenyum tipis. Sebelum pandangannya menghitam ia sempat mengucapkan sesuatu lirih, entah Karma mendengarnya atau tidak. Tapi sebenarnya Nagisa berharap kalau Karma tidak perlu mendengarnya.

Merasa beban di pundaknya semakin berat, membuat Karma sadar kalau orang dalam gendongannya kini telah tidak sadarkan diri. Ia melirik Nagisa. Wajahnya damai seperti tengah terlelap dalam buaian mimpi. Ada senyum tipis yang menghiasi wajah manisnya.

Tanpa sadar Karma tersenyum pedih. Setitik air yang dari tadi menggenang di sudut matanya akhirnya jatuh juga. Jatuh perlahan menuruni pipi orang yang kini ada dalam gendongannya.

"Dasar bodoh.. " Gumam Karma.

# # #

Hal pertama yang Nagisa lihat saat membuka mata adalah atap berwarna putih, diikuti dengan bau obat-obatan yang menyengat. Ia menoleh ke samping. Disebelahnya ada Karma yang sedang terlelap menungguinya.

Nagisa tersenyum.Tangan Nagisa terulur untuk mengusap rambut merah Karma yang acak-acakan. Namun sebelum tangannya sampai di rambut Karma tiba-tiba orang tersebut bersuara.

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang