Part 13: They Death's is your fault

532 47 6
                                    

Ahem... Halo.. Konbanwaa..

Anoo, etto... Ada yang masih ingat cerita gaje plus garing ini😅?

Mina- san, gomennasai... Shyeta baru bisa up setelah sekian lama😣😢 hontou ni gomennasai

File chap ini sempet ilang😭 gegara lupa di save. Jadi shyeta lupa-lupa ingat sama yang udah shyeta tulis.

And, maaf, kalian kudu sabar bentar lagi klo mau si Karma ama Nagisa muncul barengan terus.

Cerita ini emg keliatannya udah banyak. Soalnya chap awal terlalu sedikit😣. Jadi.. maafkan klo ceritanya lama garing and bosenin

Oh ya, semua gambar yg shyeta munculin di cerita ini bukan milik shyeta, tapi hasil nyari di internet lho yaa...😅

Well, Buat yg udah mau sempetin baca, thanks guys... apalagi yg dukung dan vote, makasiiih banget yaa✨❤️😆

Dah... Segitu aja basa basinya🤭. Selamat membaca bagi yg minat.

Happy reading guys😉.

# # #

Seperti yang pernah Theresa katakan  sebelumnya, Nagisa kini terpaksa menahan nafas di hadapan empat anggota inti iblis petarung milik gadis itu.

Meskipun Rosedale ada di sampingnya, kehadiran empat makhluk itu tetap membuat Nagisa merasa lemah dan terkucilkan.

Rosedale tidak menyadari ketidaknyamanan orang yang duduk di sebelahnya, gadis itu membuka percakapan dengan sedikit basa-basi dan akhirnya menyuruh Nagisa mengenalkan dirinya kepada anggota inti.

 “Uh... Halo semua, namaku Shiota Nagisa. Aku...”

Sebelum perkataan Nagisa tuntas, anak lelaki yang duduk berhadapan dengannya menyela dengan nada ketus.

 “Oh, jadi kau orang rendahan yang nona Theressa... Ack..”

Nagisa ikut memekik saat telinga anak lelaki itu dijewer oleh wanita yang duduk di sebelah nya.

Dia tersenyum manis pada Nagisa, mengabaikan rengekan dan protesan yang dikeluarkan bocah bersurai keperakan yang entah siapa namanya.

“Abaikan perkataannya, siapa namamu tadi?.. Shouta Nagisa?”

Nagisa mengalihkan pandangannya dan menggaruk pipinya yang tidak gatal.

“Namaku Shiota Nagisa, nona.”

Wanita itu tertawa pelan. Dia melepas jewerannya dari telinga bocah lelaki itu, bangkit dari posisinya dan beralih duduk di sofa yang sama dengan Nagisa.

Dia menghimpit pemuda itu sampai membuat kedua pipi Nagisa sedikit merona.

“Namaku Hazellaine, tapi kau bisa memanggilku Hazel.” Ucapnya sedikit menggoda.

” Ucapnya sedikit menggoda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang