Part 11: Graduation Party

666 68 1
                                    

Sorakan dan teriakan terdengar menggema begitu sebuah pukulan menghantam perut Nagisa telak, membuatnya mundur beberapa langkah.

"Ayo! Ayo! Terus Jack, habisi iblis rendahan itu! " Teriak salah seorang peserta ujian yang menyaksikan pertarungan sengit itu.

Pertarungan Ini adalah ujian tahap akhir bagi para iblis yang direkrut Theressa. Dari seratus kandidat yang mengikutinya, kini hanya tersisa Nagisa dan Jack. Semua orang tahu kalau Jack memang paling menonjol dan berbakat, dia juga memiliki status terhormat di dunia iblis.

Mayoritas peserta pelatihan disini adalah penduduk asli dunia iblis. Kakak lelaki Theressa mengirim mereka untuk membantu Theressa membasmi para hama di dunia manusia. Tapi bukan berarti Theressa menerima semuanya, dia akan memilih dua puluh besar peserta dari pelatihan ini menjadi prajuritnya dan memilih seorang yang terbaik untuk bergabung dalam kelompok iblis petarung miliknya. Dia sekarang hanya memiliki empat anggota inti, dia perlu seorang lagi untuk melengkapi formasi kelompok tersebut. Dan dari awal Theressa sudah berencana memasukkan Nagisa ke dalam sana.

Dia bisa saja memasukkan Nagisa tanpa harus mengikuti ujian ini, hanya saja pengakuan juga diperlukan sebagai formalitas. Dia tidak mau para iblis rendahan yang dikirim kakaknya ikut memberontak dan menjadi hama yang harus dia basmi hanya karena tidak terima dengan keputusannya. Jadi dia akan membungkam protesan iblis rendahan itu dengan kemenangan Nagisa. Tapi untuk saat ini...

Theressa tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Nagisa yang terlihat mati-matian menangkis serangan Jack yang membabi buta. Dalam hati dia memarahi Nagisa karena menolak melakukan perlawanan yang berarti.

Dalam sebuah ruang dimensi yang dibuat Rosedale menyerupai hutan, Nagisa berlari, menghindari bola listrik yang dilemparkan Jack padanya.

"Ayolah, jangan bermain kejar-kejaran seperti ini, dasar pengecut!"

"Menyerah sajalah! Biarkan aku yang menjadi anggota iblis petarung nona Theressa! "

"Memang apa yang bisa dilakukan oleh iblis hina sepertimu? "

Nagisa mengintip dari balik pohon tempatnya bersandar sambil mengatur napasnya yang memburu. Dia akui kalau Jack memang hebat. Seharusnya Theressa memilih Jack untuk melengkapi formasi iblis petarung miliknya. Tapi Theressa mengancam akan menghabisi teman-temannya kalau dia menyerah.

Nagisa mendongakkan kepalanya ke atas. Disana, di atas ruang dimensi ini. Theressa, Rosedale dan ke empat iblis petarung tengah duduk dengan tenang di atas sofa. Nagisa mendapati Theressa meliriknya dengan tatapan tajam. Mengingatkannya agar tidak gagal dalam ujian kali ini.

Gigi Nagisa bergemeletuk, itu berarti dia harus mengalahkan Jack apapun caranya. Nyawa teman-temannya ada di genggaman Theressa. Dia perlu berpikir jernih untuk mengalahkan Jack tanpa memberinya luka yang berarti, itu cukup sulit dilakukan. Karena sedari tadi Jack tidak memberinya waktu barang sebentar untuk berpikir, pemuda itu terus saja melempar bola petir miliknya ke segala arah. Bahkan salah satu petir miliknya berhasil merobohkan pohon persembunyian Nagisa. Lengan kiri atas Nagisa terluka cukup parah akibat terkena serangan petir yang di arahkan padanya.

Nagisa mengerang melihat senyum lebar yang terlukis di wajah Jack saat berhasil menemukannya. Sorakan dari teman pelatihannya semakin membuat kepalanya berputar.

'Sakit! Tidak kusangka kalau terkena akan sesakit ini rasanya. '

Nagisa mencengkeram lengannya sangat kuat. Darah hampir membasahi seluruh lengan pakaiannya. Bagaimanapun juga, dia hanya seorang manusia. Meskipun luka ini akan sembuh, tapi tetap saja. Rasanya benar-benar mengerikan.

"Ahahhaha bukankah sudah kukatakan untuk menyerah saja? Kalau kau dari awal melakukan yang kukatakan aku tidak akan berbuat kasar begini. "

Jack menendang dada Nagisa tanpa mengurangi kekuatannya, membuat tubuh kurus pemuda itu terhempas ke belakang dan menabrak batang pohon dengan cukup kuat.

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang