Part 18: We have Grown Up

334 30 15
                                    

Spadaa... Hellow~

Shyeta disini (⁠^⁠∇⁠^⁠)⁠ノ⁠♪ apa kabar semua.

Sebelumnya Shyeta minta maaf karena up nya lama bgt... Lagi menikmati menjadi pembaca (⁠・⁠∀⁠・⁠) hehe..

Mungkin shyeta bakal up lagi ngga lama ini, so please be patient guys..

Dah, sekian basa basi nya... Selamat berkhayal dan jangan lupa tinggalkan jejak dan bintang ya✨✨ baca komen kalian itu bikin hatiku berbunga-bunga 😘🌸🌸

Ah sekedar peringatan!! Di awal chapter ini mungkin ada adegan yg bikin kalian esmosi? Hmn... Pokok sabar aja, yg esmosi silahkan skip ke pembatas selanjutnya ☘️☘️☘️

(🏃🏃💨Sebelum digampol reader)

~☘️☘️☘️~

"Karma.. hey Karma!"

Karma masih dalam keadaan linglung saat Geremy memanggilnya.

Geremy diam diam menghela nafas saat melihat ekspresi pemuda itu.

"Nona memanggilmu ke ruangannya."

Karma mengangguk dan segera beranjak menuju ruang Theressa di lantai tiga. Di tengah jalan ia hanya bisa merenung.

Saat Geremy kembali, ia melihat tubuh dingin Aileen dalam pelukannya. Stella menutupi mulutnya dengan kedua tangan saat melihat mayat Aileen. Mata gadis itu memerah. Bukan hanya dia, Lucas yang baru datang juga membeku saat melihatnya. Kematian Aileen benar benar diluar dugaan.

Setelahnya Geremy bilang dia akan pergi bersama Stella dan Lucas ke Underworld untuk mengantarkan tubuh Aileen kembali ke keluarganya. Jadi dia yang harus menjaga Victoria dan menemaninya.

Sesampainya di depan ruangan Victoria, Karma menemukan bahwa pintu ruang tersebut setengah terbuka. Jadi ia masuk dengan mudah.

Karma bersandar di ambang pintu sambil mengamati Victoria yang menunduk dalam. Gadis itu mengayunkan gelas berisi wine merah di tangannya.

"Kau memanggilku nona?"

Entah seberapa kacau pikiran Victoria sampai dia tidak menyadari kedatangan Karma. Victoria menatap Karma dan tersenyum lemah.

"Benar, apa Geremy sudah berangkat?"

Karma mengangguk saat berjalan mendekat, pemuda itu secara alami menempati kursi kosong di depan Victoria.

"Mau minum?"

Victoria mengisi gelas kosong di depan Karma. Entah karena mabuk, Victoria mengisi gelas Karma setengah penuh dan berhenti saat ia tersadar.

"Ah, aku lupa... Kau tidak diperbolehkan orang tuamu untuk.."

Sebelum perkataannya tuntas, Karma sudah mengangkat gelasnya dan menenggak habis isinya dalam satu tegukan besar. Mengabaikan rasa manis dan pahit serta sensasi terbakar yang melewati tenggorokannya. Ia menaruh gelasnya dengan sedikit keras.

"Aku sudah cukup dewasa untuk melakukan hal yang orang dewasa lakukan."

"Berikan lagi."

Victoria menatap Karma sejenak, ia tertawa renyah saat mengisi kembali gelasnya yang kosong.

"Oke, kalau begitu temani aku untuk minum."

Mereka terdiam sambil menikmati anggurnya masing-masing. Karma terkadang melirik ke arah Victoria lalu ke tiga botol kosong di bawahnya. Ia mengerutkan kening.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang