______🌷______
"Perkenalkan, saya Jihan, Dokter pribadi Bulan."
Pemuda itu nampak terdegun saat mendengar ucapan perempuan yang berada dihadapannya ini. Ia bertanya-tanya dalam hati. Kenaoa Bulan memiliki Dokter pribadi? Apa Bulan sering pergi kerumah sakit ini? Apa Bulan selama ini memiliki penyakit yang serius sampai memiliki Dokter Pribadi?
"Nama kamu siapa?" Mendengar pertanyaan Dokter Jihan, membuat Langit tersadar dari lamunannya.
"Langit."
"Okay, Langit.. apa saya bisa percaya sama kamu?" Dokter Jihan menatap Langit dengan serius, sedang yang ditatap dengan sedikit ragu menganggukkan kepalanya.
Dokter Jihan menghela napas, melepaskan jubah dokternya, dan menyangkutkannya disandaran kursi yang ia duduki. "Sejauh mana kedekatan kamu sama Bulan?"
"Saya sama Bulan hampir pacaran, Dok. Kita PDKT'an udah dua bulan lebih." Langit sedikit merona saat menuturkan kisah cintanya dengan Bulan.
"Baiklah. Saya bakal kasih tau kamu tentang penyakit Bulan." Dokter Jihan melipat kedua tangannya diatas meja. "Dan saya harap, kamu bakal jaga rahasia ini."
"Saya janji, Dok."
"Bulan terkena penyakit Kanker Jantung, atau lebih dikenal dengan Tumor Jantung." Perempuan itu memejamkan mata singkat, sedang pemuda dihadapannya nampak sangat terkejut atas apa yang Donter Jihan katakan. Ia bahkan nyaris tidak percaya.
"K-kenapa bisa, Dok?" Pemuda itu terbata, matanya berkaca-kaca bahkan air matanya telah berada dipelupuk. Rasanya sakit sekali setelah mengetahui gadis yang ia cintai memiliki penyakit seberat ini.
"Tumor Jantung disebabkan karena pertumbuhan sel yang berlebih pada jantung atau pada organ tubuh lainnya, sehingga menyebabkan perpindahan sel tumor menuju jantung." Dokter Jihan menjeda sejenak untuk mengambil napas dan disehembuskan.
"Kanker jantung atau Tumor jantung ini sejenis tumor jantung primer. Sebagian besar, tumor jantung ini bersifat jinak. Dan.. tumor ini tidak menimbulkan gejala."
Langit yang mendengar penjelasan Dokter Jihan merasa sedih dan prihatin. Ia meremas kepalan tangannya sendiri.
"Apa Bulan udah tau?" Dokter Jihan mengangguk.
"Bulan tau sekitar dua bulan yang lalu. Dia nyuruh saya buat tutup mulut dari keluarga dia, karena Bulan nggak mau keluarganya khawatir tentang kondisi dia." Hati Langit berdenyut saat mendengarnya. Bahkan Dokter Jihan terlihat sedang menahan tangisnya. "Bulan seringkali check up tentang kondisinya. Dia juga rutin memberitau saya untuk menjaga rahasia ini dari siapapun. Tapi sepertinya, saya harus ngasih tau salah satu dari orang terdekat Bulan, karena dengan cara itu.. orang itu bisa menjaga Bulan diluar sana. Dan saya, percaya sama kamu."
______🌷______
Sekarang, Bulan tengah duduk termenung disebuah kursi taman rumah sakit. Ia berkata pada Langit, jika dirinya bosan terbaring diranjang dan ingin keluar dari ruangan itu. Awalnya, Langit menolak dan melarang Bulan untuk keluar bahkan Langit dengan sangat posesif memegang tangan Bulan saat didalam ruangan.
Tapi, karena Bulan memaksa dan mengancam kalau Langit tidak mengantarkannya ia akan benar-benar tidak mau makan apapun.
"Kalo lo masih larang, gue nggak bakal mau makan." Kata Bulan karena gadis itu tau jika ia mengancam dengan demikian kemungkinan besar Langit akan langsung mengantarkannya keluar dari UGD.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRITTLE
Novela JuvenilHanya tentang sepasang manusia yang saling menutupi kerapuhannya dengan cara yang berbeda.