======!!==!!==!!======
Kano menghela napas panjangnya dan mulai berjalan untuk pulang.
"Kano", itu suara anak remaja yang hampir dewasa datang dari belakangnya. Kano berbalik dan melihat Yutta yang datang dengan seragam sekolahnya.
"Yu, Yutta kau baru pulang?", tanya Kano. Yutta mengangguk sebagai responsnya namun tidak menghentikan langkahnya. Melihat itu Kano secara otomatis mengikuti langkah Yutta, mereka berjalan beriringan dengan diam dan hanya mendengar suara langkah kaki mereka. Itu membuat Kano memperbaiki jaket yang baru saja diberikan oleh Alfred kedalam tangannya agar tidak terjatuh.
"Kano, kau berpacaran dengan pria itu?", suara Yutta melepaskan keheningan. Kano berkedut kaget dalam langkahnya, sekali mendengar itu Kano sadar jika Yutta menyaksikan apa yang baru saja terjadi. Namun, menimbang pertanyaan 'kenapa kau turun disini?' Yutta menanyakan hal lain.
"Ti, tidak seperti itu", Kano dengan kegugupannya.
"Tapi kalian terlihat intim", wajah Kano memanas saat itu juga.
"K, kau bicara apa!", balas Kano panik. Yutta tertawa kecil dengan itu.
Mereka kembali berdiam, berjalan menyusuri beberapa rumah hingga sampai tempat tinggal mereka.
"Bagaimana denganku?", itu suara Yutta yang lagi-lagi menghapus keheningan dan kali ini dirinya menghentikan langkahnya dan menghadap pada Kano. Kano secara refleks ikut berhenti dan menatap pada Yutta yang sedikit lebih tinggi darinya.
"Maksudmu?", Kano menautkan alisnya bingung.
"Kau mau berpacaran denganku?", ulang Yutta mengganti pertanyannya. Kano tersedak nafasnya sendiri seketika, menatap Yutta dengan mulut mengaga.
"Kau gila?! Jangan bercanda!", Kano yang kembali pada kesadarannya dan mulai meraih pagar rumah.
Yutta menangkap tangan Kano, menahannya dan membuat mereka saling berhadapan kembali.
"Kano, katakan dari mana aku bercanda padamu?", suara Yutta kini lebih rendah dan menatap Kano tajam. Kano yang menatap itupun menyadari jika Yutta tidak sedang tidak main-main.
"Yutta jangan seperti ini", Kano memberontak dan menarik tangannya untuk lepas dari Yutta.
"Kenapa aku tidak bisa dan pria itu bisa?", Yutta tidak bisa menahan segala pertanyaannya lagi.
"Berhenti! Jangan teruskan!", Kano menaikkan suaranya. Mendengar itu, Yutta tidak bisa menanggung emosinya, mendorong tubuh Kano pada tiang pondasi pagar membuat Kano melepaskan tas kertas ditangannya tanpa sengaja.
"Kano katakan kenapa aku tidak bisa?", lagi Yutta dengan pertanyaanya. Nadanya lebih dalam dan menekan, Kano menatap Yutta penuh amarah namuan disayangkan tenaga Yutta lebih besar darinya.
"Lepaskan!", tolak Kano tidak memberikan jawaban apapun untuk Yutta.
Yutta sudah memegang kedua tangan Kano dengan tangan kanannya yang berada diatas kepala Kano. Tangan kirinya mengambil wajah Kano dan mendekatkkan wajahnya dengan Kano.
"Yutta berhenti! Atau aku akan benar-benar marah!", amuk Kano.
"Terus katakan kenapa bukan aku?", Yutta menuntut jawaban.
Tidak ada jawaban dari Kano, hanya gerakan kuat dengan penuh berontak. Yutta yang geram mengambil bibir Kano dengan penuh paksaan, menciumnya dalam sampai itu bahkan mengganggu lidah Kano.
Kano yang penuh dengan kekagetan, amarahnya benar-benar muncak. Saat dia berhasil mendorong lidah Yutta, Kano mengambil bibir bawah Yutta dengan giginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNABATED
General Fiction-------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BISA SEGERA MENINGGALKAN KONTEN. KONTEN AKAN BERBAU JEJEPANGAN... ...