07 : UNABATED

626 80 15
                                    

===========

Kano memasuki ruang makan dengan pakaiannya yang sudah rapi. Kemeja biru gelap berlengan pendek dengan dua garis panjang berwarna merah dan putih pada sisi dada kirinya memberi gaya pada kemeja tersebut, sedangkan kakinya tertutupi oleh celana chino coklat gelap.

Metanya masih sedikit mengantuk terbuka lebar saat menyadari suasana meja makan begitu berat, lebih tepatnya suasana itu datang dari dua pemilik rumah tersebut. Suaranya yang ingin mengucapkan selamat pagi tercekat begitu saja. Pandangannya beralih pada Yutta yang sudah duduk dimana tempat dirinya berada, duduk diam tak bersuara dan hanya terus menyantap sarapannya.

Kakinya secara perlahan mengambil kursi di sebelah Yutta membuat Yutta menoleh padanya dan seakan sudah bisa saling membaca satu sama lain Yutta mengangguk sebagai jawabannya.

"Kapan oldman pulang?", tanya Kano yang mulai meraih mangkuk nasinya.

"Semalam", jawab singkat Yutta.

Tentu Kano tak mengetahuinya, semalam dirinya mengikuti pesta minum dalam memperingati mereka yang berkerja ditempat baru. Sebenernya itu hanya alasan bagi para pekerja untuk berkumpul dan minum.

Kano memandang Takahiro yang duduk di hadapannya, dimana yang biasanya Takhiro duduk dihadapan Yutta tepat bersebelahan dengan Katsuro. Memandang situasinya, ini bukan saatnya dirinya mengeluarkan suaranya.

"Apa lagi yang mereka permaslahkan sekarang?", bisik Kano pada Yutta. Yutta menggeleng sebagai jawabannya.

Sebenarnya ini bukan pemandangan yang asing buat mereka. Katsuro dan Takahiro beberapa kali bertengkar sehingga membuat suasana makan begitu suram. Helaan napas dari Katsuro terdengar, meletakkan sumpitnya diatas mangkuknya menandakan dirinya sudah selesai.  Membuat mereka semua menatap kearahnya dan mendapatkan makanannya yang bahkan setengahnyapun tak tersentuh.

"Aku selesai", suara beratnya akhirnya. Katsuro bergerak berdiri dari bangkunya seraya melirik pada Takahiro yang masih tidak mau memandangnya. Kakinya mulai berjalan melewati meja makan menuju pintu ruangan.

"Makan saja diluar. Masakanku sudah bukan seleramu lagi", suara Takahiro membuat membuat langkah Katsuro terhenti. Helaan nafas panjangnya terdengar.

Langkah itu berjalan mendekat kembali kemeja makan, mendekat pada dimana Takhiro duduk. Katsuro meraih bahu Takahiro yang membuat sang empunya berkedut kecil sebagai responnya. Kecupan pada pucuk kepalanya.

"Aku tidak bisa menikmatinya jika kau terus berwajah seperti itu", suara Katsuro.

"Apa? Sekarang wajahku yang bermasalah? Menyesal?", Takahiro yang nampak tak tergoda dengan perlakukan dari Katsuro. Lagi-lagi Katsuro hanya bisa mengehela napasnya mendapati reaksi Takahiro yang sama sekali tidak mendingin. Dirinya menegak tubuhnya menatap pada dua bocah yang kini dihadapannya hanya menatap perkelahian mereka dengan wajah datar ditambah memperlihatkan tatapan dimana mereka berdua bersekongkol menyalahkan dirinya. Pandangannya kembali pada Takahiro yang melahap makanannya dengan kasar.

"Sudah aku bilang kalau kau ingin beraktivitas lebih, kau bisa datang kekantorku. Keiji bi-"

"Aku tidak mau yang seperti itu!", Takahiro memekik. Membuat Kano dan Yutta tersentak kecil, yang kemudian dengan cepat melahap sarapannya kemudian berlari keluar ruangan ditemani dengan teriakan 'aku pergi'.

Yang entah bagaimana mereka sudah sampai luar rumah, mereka menghela napasnya dengan beberapa keringat yang mulai bercucuran. Mata mereka menangkap  Ishii yang berdiri didekat mobil, Ishii yang melihat Yutta dan Kano berlari keluar dengan kekuatan super cepat itu berjalan mendekati mereka. Menatap kearah pintu rumah yang tertutup rapi.

UNABATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang