Hello Wife

5K 261 4
                                    

Aloo gaiss sorry telat upload lagi sibuk ngurus skripsi ku :((

.

.

.

Darren yang melihat perubahan raut wajah Calista menyeringai sinis. Dia tahukalau Calista mengacuhkannya. Dia tahu kalau Calista sedang berusaha kerasuntuk tidak melihatnya. 

"Sayang, kamu kenapa? Dia sekretaris barumu bukan? Cukup cantik. Tapisayang, kampungan. Huh." Jawab Britney yang membuat Calistamengernyitkan alis mendengar dirinya disebut kampungan. Namun, Calistatetap menahan diri untuk tidak menolehkan wajahnya. Dia justru menyibukkandirinya dengan tetap merunduk dan fokus melihat layar laptopnya. 

Andrew yang melihat situasi tersebut hanya bisa menelan saliva. Suami istriyang sah secara hukum dan agama malah saling menganggap diri mereka tidakpunya hubungan apa-apa di muka umum. 

"Andrew, suruh seketaris baru itu masuk keruanganku sekarang. Aku perlumemberikan banyak tugas baru untuknya." Jawab Darren sambil melangkahmasuk keruangannya. Britney mengekor dibelakangnya tanpa peduli dengankeadaan diluar. Andrew terdiam sejenak sambil memandang Calista yang purapura tidak mendengar. 

Nyonya, jika anda ingin pengalaman dan kehidupan bebas dari kurunganrumah, lebih baik anda bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dan berpura-puratidak mengenal tuan. Bagaimana?" Ucapan Andrew ada benarnya juga. Akutidak boleh kalah dengan permainannya. Aku tidak mau terkurung dirumahseharian sepanjang hari. Calista berdiri dan menarik napas dalam-dalam darihidungnya dan mengeluarkan dari mulutnya. 

"Baiklah, semangat!" Ucap Calista seperti yang selalu dilakukan untukmenyemangati dirinya sendiri. 

Calista dan Andrew mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk danmenunggu jawaban dari dalam. 

"Masuk." Suara Darren yang berat namun menggema membuat jantung Calistaberpacu tidak beraturan. 

Andrew masuk lebih dahulu, baru kemudian Calista mengekor dibelakang.Calista mengangkat wajahnya lurus kedepan tapi tidak dengan matanya.Darren menautkan alisnya. 

"Kenapa dia konsisten tidak mau melihatwajahku?" Batin Darren.

Calista memilih melihat meja besar yang ada dihadapannya lurus. Dari ekormatanya, Calista bisa melihat kalau perempuan yang bernama Britney itusedang bersandar di bahu Darren. Andaikan Calista memiliki hati pada pria itu,wanita itu pasti sudah dihajarnya. Tapi, sayangnya diantara mereka hanya adapernikahan diatas kertas atas nama simbiosis mutualisme. Jadi, Calista tidakpunya hak mengatur suaminya untuk begini begitu. 

"Sayang, kenapa dia kamu suruh masuk? Bukankah tempat dia diluar? Andrewbisa mengajarnya tanpa perlu kamu ikut campur." Britney mendecih melihatpenampilan Calista yang jadul layaknya sekretaris biasa. Jauh berbeda dengansekretaris sebelumnya yang sangat seksi bahkan Britney selalu bersitegangdengannya khawatir Darren bakal tergoda olehnya. 

Darren tidak menyimak apa yang diucapkan Britney. Dia lebih tertarik melihatpenampilan sekretaris barunya yang tidak lain adalah istrinya sendiri. Blouselengan pendek dengan celana panjang bahan, sepatu tumit lumayan tinggi, danrambutnya yang dikuncir kuda keatas, seperti biasa. Sebenarnya rambutistrinya tebal dan bagus bila diurai. Tapi, Calista lebih memilih mengikatnyakalau sedang bekerja. Agar tidak mengganggu konsentrasinya menulis. 

"Andrew, kamu sudah perkenalkan dia ke karyawan lainnya? Sudah beritahuapa saja tugasnya?" Tanya Darren sambil menatap lekat Calista tanpa berkedip.Tapi, sayangnya yang ditatap masih enggan untuk menatap wajahnya, apalagimatanya. Bahkan tersenyum pun terkesan dipaksakan. 

"Oh maaf belum sempat, tadi baru datang. Aku akan perkenalkan dia kekaryawan lain sekarang. Kalau begitu ...." Sejenak Andrew ingin keluarruangan, namun dicegah Darren. 

"Nanti saja! Sekarang biarkan dia disini, aku yang akan mengajari hal-haldasar dari awal. Kamu bawa keluar Britney. Maaf, aku banyak pekerjaan hariini. Aku telpon lagi kalau sudah selesai." Darren tetap dalam posisi bersandar dikursinya dengan sorot mata tajam mengarah ke istri yang benar-benarmembuatnya geram karena tidak dianggap. 

"Darren, kamu lebih memilih dia dibanding aku? Aku sudah berdandanmaksimal untuk kamu pagi ini. Ayolah, biarkan aku menemanimu bekerja hariini yaa. Okay?" Pinta Britney dengan suara manja dibuat-buat. 

"Maaf pak presdir, saya akan belajar dengan pak Andrew saja diluar sekarangdan berkenalan dengan para karyawan. Kalau boleh, saya permisi dulu," Calistamembungkukan lehernya dengan hormat. Andrew menghela napasnya.Ruangan tempat dimana mereka berada sekarang terasa sempit danmenyesakkan. Hanya mereka bertigalah yang tahu status apa yangsesungguhnya disandang antara presdir dan sekretaris barunya ini. 

"Jadi, kamu sekarang sudah berani memerintahku? Apa kamu ingin dipecat dihari pertama bekerja?" Calista melebarkan matanya. 

"Oh bukan.... bukan begitu maksud saya." Gawat kalau aku sampai dipecat. Bisadikurung seharian dirumah dan susah lagi untuk minta ijin keluar rumah. 

"Andrew." Darren memiringkan dagunya dan Andrew pun tahu apa yangdimaksud. 

"Mari silahkan nona Britney. Tuan Darren harus segera memulai rapatnyasebentar lagi." Andrew meminta Britney untuk mengikuti dirinya keluarruangan. Britney tahu ada yang tidak beres dengan sekretaris baru lelakinya.Namun, dia tidak berani membantah Darren lebih jauh lagi. Karena dia pernahDarren beberapa hari hanya karena memaksakan kehendaknya ikut dalamrombongan survei lokasi gedung baru. 

"Baiklah, aku pergi dulu sayang. Telpon aku jam berapa saja ya. Aku selalu siapmenunggumu." Britney ingin mencium bibir Darren namun Darrenmenghindar dengan menjauhkan bibirnya. Britne merasa kecewa diabaikan.Dia pun keluar ruangan dan menatap Calista sinis saat melewatinya. Andrewberjalan dibelakangnya dan pintu pun ditutupnya. 

Kini, hanya tinggal Darren dan Calista didalam ruangan. 

"Kamu hebat juga ya, hari pertama bekerja tidak menghormati bosmu." UcapDarren terkekeh sambil perlahan berdiri dari duduknya. Calista merasa bahayaakan segera datang menghampirinya. Semakin langkah Darren mendekat,semakin langkah Calista menjauh mundur. Darren menyeringai melihatnya. 

"A-ada yang bisa aku bantu? A-aku harus mulai bekerja hari ini. ini haripertamaku jadi aku aahhhhh..." Darren menarik tangan Calista hingga keduatubuh mereka menubruk didada.Darren mengangkat dagu Calista dan menengadahkan ke arah wajahnya.Calista spontan memejamkan matanya. 

"Heh, apakah wajahku begitu menyeramkan sehingga kamu tidak maumelihatku?" Suara Darren yang berhembus di wajah Calista begitu hangat danmengeluarkan aroma ringan entah apa itu namanya, semacam peppermintatau ginger.

"Buka matamu. Atau, aku harus memaksamu melakukan seperti yang biasakita lakukan di rumah." Suara Darren yang penuh ancaman, membuat Calistamembuka matanya perlahan-lahan. Ketika dua netra berbeda warna bertemu,Darren dengan hijau cemerlangnya dan Calista dengan hitam pekatnya. Calistaterdiam beberapa saat dan matanya terbelalak karena dia baru tahu kalau priadihadapannya ini adalah pria yang pernah memberinya tumpangan mobildimalam hari waktu itu. 

"Sudah ingat? Atau perlu aku ingatkan lagi?" Darren berbisik ditelinga istrikontraknya. 

"Kamu.... ternyata kamu...." Calista menutup mulut dengan kedua tangannya. 

"Hello wife!" Darren tersenyum menyeramkan, menurut Calista. Belum sadarsepenuhnya, Darren mendaratkan ciuman dibibir Calista dan memeluknya erat.Calista memukul-mukul dada Darren namun sia-sia karena tenaga suaminya10 kali lipat lebih kuat darinya.

Be My Kid's Mommy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang