Awal

617 85 61
                                    

Nb : Sebelumnya maaf kalo bikin kalian bingung antara komentar dan isi cerita, aku tegaskan lagi ya kalo ini cerita full rombakan, jadi semisal ada komentar yang gaada teksnya mohon dimaklumi ya besti-besti.

•••••

Seorang pria menaiki kuda putihnya seraya membawa seorang gadis yang tengah berlumuran darah, pria itu nampak terluka di bagian dadanya akibat bekas sayatan, sedangkan gadis yang dibawanya terluka di bagian perutnya akibat tusukan pedang. Pria itu menyusuri semak-semak menuju pinggiran sungai, lalu sesaat dipandanginya wajah gadis itu dalam-dalam hingga senyuman manis tersungging di bibirnya. Namun tak bisa ia pungkiri bahwa senyuman itu bukanlah senyuman yang sebenarnya, karena rautan di wajahnya tidak bisa berbohong bahwasanya saat ini ia tengah menyiratkan rasa kekhawatiran akan gadis di pangkuannya itu.

Tangan sang gadis terangkat untuk menyentuh luka di dada bidang pria itu, "Tidakkah kau merasa sakit dengan luka ini?"

"Sakit? Tidak ada luka yang lebih sakit kecuali berpisah denganmu." ucap pria itu dengan sedikit mengulas senyuman kecut di bibirnya.

"Ini akhir dari kisah kita?"

"Tidak, ini bukan akhir. Kisah kita tidak akan berakhir disini, dan tidak pula berakhir seperti ini."

"Tapi sebentar lagi aku akan pergi meninggalkanmu."

"Meninggalkanku?"

"Hmm" gadis itu bergumam.

Senyuman kembali tersungging di bibir pria itu, "Kemanapun kau pergi, aku akan tetap ada bersamamu. Lalu bagaimana mungkin kau mengatakan bahwa kau akan pergi meninggalkanku?" ucapnya.

"Kemanapun?" ucap gadis itu memastikan.

"Hmm, kemanapun."

"Tapi tetap saja kita akan berpisah, kita tidak akan bertemu kembali."

"Dengan kita berpisah akankah cinta kita juga akan terpisahkan?"

Gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Kau percaya dengan cinta kita kan?"

"Kau meragukan cintaku?"

"Bukan seperti itu."

"Lantas kenapa kau menanyakan kepercayaan akan cintaku?"

"Aku hanya ingin membuktikan bahwa cinta kita murni, dan itu tidak akan terpisahkan sekalipun kita sudah tidak bersama lagi. Apapun yang terjadi, entah kita masih bersama ataupun tidak, cinta kita akan tetap ada."

"Kuharap kau tidak akan melupakanku."

"Aku akan melupakanmu?"

Gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Kematian mungkin bisa saja memisahkan aku darimu, tapi tidak akan bisa merenggut ingatanku tentangmu, tidak akan pernah."

"Tidak ada orang yang tiada tetap bisa mengingat semuanya, tidak ada."

"Ada"

"Siapa?"

"Kita"

"Tidak, itu mustahil."

"Percayalah, tidak akan ada yang mustahil jika Dia sudah menghendakinya."

"Tapi apakah kau melupakan kutukan itu? Seratus tahun lamanya kita tidak akan terlahir kembali, dan kutukan itu juga mengatakan bahwa ketika kita lahir kembali, kita masih harus menunggu dua puluh tahun untuk bisa kembali mengingat cinta kita, apa kita akan kuat?"

AMBARAWA : Curse Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang