10 - Centric

551 64 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Jerman 2009

Perth masuk ke Rumah besarnya diikuti Taehyung.
Tawan dan Namtan turun untuk menjemput anak tunggal dan menantu mereka.

"Tumben sayangnya mama datang tanpa pemberitahuan?" tanya Namtan.
"Perth butuh bantuan papa." ucap Perth membuat Tawan mendekat.
"Ada apa sayang?" tanya Tawan.

Taehyung memberikan Tabnya yang menampilkan sebuah Artikel.
"Tolong Papa hapus semua artikel tentang kak Namjoon." ucap Perth dengan mata berkaca-kaca.

Tawan membaca dengan teliti artikel yang dimaksud Perth, ia pun segera menghubungi bawahannya untuk menghapus semua Artikel yang berkaitan dan menarik semua yang ditulis di Media Cetak. Tawan mengajak Taehyung ke atas untuk membahas masalah itu sedangkan Perth memeluk Namtan dengan menangis.

"Kak Jungkook yang menemukannya." ucap Perth membuat Namtan paham akan tindakan Perth.

...

Kim Namjoon terbangun dengan nafas tersengal dan juga peluh di wajahnya.
Ia bermimpi buruk tapi tidak bisa mengingat yang didalam mimpinya.
Hanya ada rasa sesak yang pada akhirnya membuatnya menangis.

Yoongi baru pulang dan yang pertama ia lakukan adalah membuka kamar Namjoon untuk mengajaknya makan malam.
Saat ia membuka kamar, dia menemukan Namjoon yang menangis.

"Ada apa denganmu?" tanyanya datar, ia tidak menunjukkan rasa khawatir.
Hanya penasaran.
"Mimpi buruk." ucap Namjoon dengan suara lemah.

"Kau cengeng sekali? Hanya mimpi buruk sampai menangis segala." ejek Yoongi yang tidak ditanggapi Namjoon.
Namjoon menghapus air matanya dan berusaha menghentikan tangisnya.

Yoongi melepas jasnya lalu duduk di samping Namjoon.
Pria itu menyuruh Namjoon duduk.

Yoongi menghapus sisa air mata dipipi Namjoon. Lalu mendekatkan wajah Namjoon hingga selanjutnya Yoongi mwncium bibir Namjoon.

Awalnya hanya ciuman lembut dan kini berubah menjadi ciuman kasar dan berantakan.
Saat Yoongi terlarut pada rasa bibir Namjoon, Yoongi meraba kancing piyama Namjoon dan mulai melepaskannya.

Namjoon yang baru sadar atas perlakuan Yoongi kini malah mendorong Yoongi sampai jatuh terjengkang.

"Apa yang kau lakukan Kim Namjoon?" teriak Yoongi marah.
Sedangkan Namjoon hanya menatapnya tanpa menjawab.

Yoongi menatap kesal Namjoon lalu pergi meninggalkan kamar Namjoon dengan membanting pintu.

Sedangkan Namjoon hanya diam, ia seolah tidak sadar saat mendorong kasar tubuh Pria Min tersebut.

Namjoon kembali mengancingkan piyamanya kemudian mencari obat tidur agar ia tidak bermimpi buruk.

...

Perth yang mengantar Yuna dan Nara ke Sekolah.
"Kenapa bukan Paman Nam yang mengantar kita ma?" tanya Nara.
"Paman Nam sakit, tadi pagi pamanmu menelpon Paman Jungkook jadinya yah Mama yang antar kalian." jawab Perth.

"Yunaku pasti sedih karena paman Nam sakit." ucap Nara kini menatap Yuna yang tadinya hanya diam.
"Nanti Daddy akan temani papa jadi Papa pasti akan sembuh." ucap Yuna.

Nara mengusak sayang kepala Yuna dan Yuna menyingkirkan tangan Nara.
"Kau merusak rambutku Nara." ucap Yuna galak.

"Ah rupanya kau benar-benar sedih." ucap Nara sambil tersenyum.
Karena ciri Yuna kalau galaknya kambuh berarti dia sedang sedih.

"Nara, jangan digoda terus Yunanya." tegur Perth yang membuat Nara tertawa kecil.
Ia pun tidak menganggu Yuna lagi.

...

Jungkook memasang Infus pada Namjoon.
"Aku hanya kelelahan dan deman, kenapa harus diinfus segala?" Tanya Namjoon merasa Jungkook berlebihan.
"Aku tidak pernah suka mulut Bawelmu itu." Ucap Jungkook lalu memasang kompres di dahi Namjoon.

"Jadi nanti kau yang akan menjemput Jimin?" Tanya Namjoon yang merasa kecewa karena Jungkook melarang Namjoon menjemput Jimin di Bandara.
"Iyah, aku juga akan mengantarnya mampir kesini nanti malam, agar kau bisa melepas rindu padanya." Ucap Jungkook membuat Namjoon tersenyum.

"Aku sangat merindukan si pendek yang cerewet." Ucap Namjoon tentang Jimin. Ia tidak ingat bahwa dulu Yoongi juga selalu bawel padanya.

"Kau tidak merindukanku?" Tanya Jungkook yang membuat Namjoon tertawa.
"Kook kita itu bahkan selalu bisa bertemu kapanpun." Ucap Namjoon gemas pada Dokter satu itu. Jungkook menertawai ucapan Namjoon. Sejak dulu Namjoon selalu tidak pernah menganggap serius perasaannya. Itu sebabnya ajakan nikahnya bahkan selalu ia tolak. Dan Jeon Jungkook yang bahkan tidak bisa melupakan perasaan pada pria berdimple itu.

...

Februari 2010

Jungkook mendorong kursi Roda Namjoon untuk berkeliling Taman Rumah Sakit tempat Jimin bekerja. Ia duduk dihadapan Namjoon. Mengenggam erat tangan Namjoon yang begitu pas dalam genggamnya.

"Jika si cantik lahir, kau akan menamakannya siapa?" Tanya Jungkook. Pria berdimple itu tersenyum tipis.
"Yoona, Jeon Yoona." Ucap Namjoon membuat Jungkook tersenyum.
"Margaku?" Tanya Jungkook. Namjoon mengangguk masih dengan senyumnya.
"Kenapa bukan Min?" Tanya Jungkook berhati-hati. Senyum Namjoon memudar.
"Jika aku mati nanti baru kau bisa memberitahunya atau mengganti marga Yuna." Ucap Namjoon membuat Jungkook beranjak memeluk Namjoon.

"Jangan katakan itu lagi, aku tidak suka mendengarnya." Ucap Jungkook.
"Karena aku tidak mau lagi hidup." Ucap Namjoon membalas peluk Jungkook.

"Menikahlah denganku, kau bilang kau tak pantas bahagia, kau bilang tidak mau muncul di hadapan Yoongi, aku disini yang memahamimu, menerima semua yang ada padamu, jadi menikahlah denganku." Ucap Jungkook dengan perasaan yang campur aduk.

Ia melepas pelukan dan menatap Namjoon.
"Sudah kubilang jangan bersedia hancur denganku." Ucap Namjoon mengusak kepala Jungkook.

Penolakan yang kesekian kalinya.

Jimin hanya menatap keduanya dari jendela Ruangnya. Ia takjub pada keduanya. Yang satu berusaha bertahan hidup demi si calon bayi, dan lainnya telah menerima seluruh keadaan Namjoon, bahkan jika Namjoon tidak pernah ingin hidup kecuali untuk Bayinya. Karena bagi Namjoon, hanya sang bayi yang tersisa dari keinginannya untuk hidup.
Bayi milik pria yang sangat ia cintai.

Terkadang Jimin iri pada Yoongi yang dicintai oleh Namjoon sampai rela pergi dari pria itu dengan pikiran mungkin Yoongi akan segera melupakannya dan menjalani hidup dengan orang lain, bukan dengan pria rapuh dan hancur sepertinya.

Tidak ada yang tersisa di diri Namjoon selain keinginan ia memberikan bayinya kehidupan.

Tidak seharusnya Jimin seperti itu, harusnya Jimin profesional bukannya malah jatuh hati.
Namun, dalam hati Jimin bertanya ; Memangnya siapa yang tidak jatuh cinta pada pria cantik dan selembut Kim Namjoon?

Pria yang selalu mengatakan tidak ingin hidup lagi itu begitu sempurna di mata Jimin. Pria yang ingin ia lindungi dari belahan Dunia yang telah menghancurkannya.

...

"Apa berusaha membuatnya jatuh cinta padamu tidak akan membuatmu justru berbalik jatuh?" Tanya Jiun kini mengelusi kepala Yoongi yang berbantal paha gadis itu. Yoongi mengeluh pusing.

"Aku membencinya, jadi mana mungkin aku akan jatuh cinta padanya? Aku tidak sebodoh dulu dan aku tidak lagi mencintai siapapun." Ucap Yoongi yang memejamkan matanya.

Jiun hanya tersenyum memandang wajah tampan yang membuat jantungnya berdegup kencang. Jiun memang telah jatuh cinta pada tunangannya yang hatinya sudah mati katanya?

...

Tbc

Devastated (Yoonnam) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang