🦉Cafe dan Senyuman🕊️

499 78 7
                                    

"Goooollllll!!!!!"

Siang hari dimana para siswa yang mengikuti Ekstrakurikuler di sekolah melaksanakan kegiatan tersebut dengan senang hati. Seperti kali ini, anggota Tim Futsal dari sekolah H-kyuu High School telah memenangkan latih tanding kali ini.

Sebagai Captain dari Tim ini Daichi sangat bangga sekali dengan anggota Tim nya.

"Yosh, beri salam lalu kita siap siap untuk pulang" ujar sang Captain tegas.

"Osu!"

Setelah memberikan salam, mereka bersiap siap untuk keluar dari lapangan.

Hari ini Daichi sudah ada janji dengan teman temannya, ia membereskan semua perlengkapannya kedalam tas dan pergi keluar lapangan.

Saat hampir sampai ke Gym Voli tempat Kuroo tengah berlatih sekarang tiba tiba ada lengan yang bergelayut manja di lengannya.

"Selamat siang, Daichi-kun"

Daichi kenal siapa ini, apalagi saat ia melihat ada cincin tunangan di jari manis tangan kiri gadis itu.

"O-oh, Michimiya-san, Selamat siang" balasnya kaku.

"Siang ini mau ngapain? Kencan yuk?" Ajak gadis cantik itu.

Daichi enggan menatap mata berbinar itu.

"M-maaf Michimiya-san, gua udah janji sama temen temen"

"Mau kemana?"

"Ke Cafe"

"Kalau gitu aku ikut dongg"

"Errr.."

Sial. Daichi tidak bisa beralasan lagi. Ia terdiam di tempat, ia hanya ingin sekali saja ia tidak bertemu dengan tunangannya yang jelas jelas ia tidak menerimanya.

Daichi masih berpikir untuk membalas Michimiya.

"Ini urusan cowok, mana boleh cewek ikut" ujar seseorang dibelakangnya.

Daichi menoleh kebelakang, ternyata Bokuto.

"Emang kenapa?!"

"Hey Hey Hey! Kita ini pengen bareng bareng, ber lima! Namanya juga kawan masa ga boleh jalan bareng sie"

"Ya nambah satu emang kenapa sih??"

"Gua bilang ber-li-ma!"

"Udh Bok" lerai Daichi.

"Hmph! Ya udah! Sana kamu pergi sama teman teman menjengkelkan seperti mereka, lihat aja! Aku bakal kasih tau Papa!"

Daichi diam. Sial sekali. Lagi lagi ia harus berhadapan dengan pak tua itu lagi?

"Kenapa nih ribut ribut?" Tiba tiba Kuroo hadir diantara mereka.

"Ga papa, yok nyusul Oikawa sama Ushijima di sana, mereka kayaknya udh sampe" balas Daichi dengan senyuman.

"Yok yok"

๑ ๑

Cling-ting

Bunyi bel saat ketiga pemuda itu masuk membuat para pekerja didalam cafe itu menyambut dengan ucapan hangat.

"Disiniii~~" ujar Oikawa di bangku yang telah mereka berdua duduki.

Mereka bertiga menghampiri, lalu duduk di sisa kursi yang tersedia. Oikawa memanggil Pramusaji untuk membawakan menu Cafe.

Seorang pemuda manis menghampiri mereka. Rambut hitam legamnya terlihat lembut dan ikal. Senyuman hangat menyambut, dan mempersilahkan mereka untuk memesan.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang