⚫Kucing Kecil😾

466 58 3
                                    

Ushijima POV

Seperti biasa. Sunyi. Apa gunanya gua di adopsi? Lebih baik gua tetap di panti asuhan bersama kakak pengasuh. Yang gua harapkan saat sosok pria itu mengendong dan memperkenalkan dirinya hanyalah kasih sayang. Tidak apa meskipun secuil, setidaknya ada. Tapi ternyata, ekspetasi ya ekspektasi, realitanya? Cih!

Pagi ini gua bangun tepat pada pukul enam, memang sudah terbiasa bangun sendiri dan sepagi ini. Gua bangun dari kasur, cuci muka dan sikat gigi, lalu joging sebentar keliling komplek. Saat gua kembali dari joging keduanya telah pergi meninggalkan para pelayan yang melayani pagi hari ku. Tidak ada sapaan selamat pagi atau kecupan seperti anak anak pada umumnya, sedari dulu memang seperti itu, dan gua tidak berharap lebih.

Mandi setelah joging memang segar. Gua harus cepat cepat karena pagi ini katanya ada ujian.

Yah, seperti biasa sarapan bibi dapur yang menyiapkan, kapan gua akan merasakan masakan orang yang disayang? Tidak akan pernah, i guess.

Saatnya berangkat sekolah. Dengan mobil yang diberikan ayah.

Ushijima POV end

๑ ๑

"... Saat waktu latihan tiba kita akan bicarakan lagi, oh ya jangan biarkan Nanase nyemplung sekarang" ucap Oikawa kepada salah satu anggota Tim nya.

"Baik, Oikawa-san" lelaki itu pergi dari hadapannya.

Oikawa hendak masuk kedalam kelasnya lagi, namun baru saja Ushijima lewat depan kelasnya dengan wajah yang terlihat sakau.

"Baru bangun atau gimana nih? Letoy amat."

"Insomnia" balas Ushijima yang dianggap Oikawa adalah candaan.

"Hahaha, Ya udah sana lu masuk kelas"

Ushijima mengangguk, ia berjalan menuju kelasnya dan mendapatkan banyak sekali coklat dan surat di atas meja dan didalam lacinya.

Ushijima adalah orang yang menyukai kebersihan dan kini mejanya tampak berantakan.

'tanggal 14 ya?' batinnya sembari melihat kalender di ponselnya.

Pantas saja.

"Yang mau coklat ambil aja di meja gua" ucapnya sedikit nyaring agar teman sekelasnya mendengar.

Siapa sih yang tidak mau coklat gratis? Anak kelasnya Ushijima pun beranjak dari kegiatan mereka dan mengambil coklat yang ada di meja nya.

"Anjayy makasih broo"

"Asikk coklat gratis, makasih ya Ushijima"

Ushijima mengangguk, "sisain satu".

Teman temannya menurut, jadi sekarang hanya tersisa satu coklat batang. Ia pikir seseorang akan menyukainya.

๑ ๑

Bokuto perhatikan, Daichi hari ini tidak seperti hari hari sebelumnya. Kebiasaannya Daichi saat istirahat adalah membeli banyak jajanan untuk teman temannya dan dirinya. Tapi, sekarang ia seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup sehingga Bokuto lah yang mengantri.

"Yok nyusul yang la-

"Daichii-kunnnnn!!!"

Datanglah seorang gadis dari ujung kantin, ya dialah Michimiya, tunangan dari seorang Sawamura Daichi. Dan satu sekolah sudah mengetahui itu.

Daichi yang di panggil hanya diam tanpa berkutik.

"Oh, Bokuto, hari ini Daichi istirahat sama aku ya? Soalnya dia udah janji sama aku"

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang