Pulang dari Cafe yang baru di buka itu Bokuto langsung pulang karena tidak sabar untuk memberikan pesan kepada Pemuda manis tadi.
Saat sampai rumah asisten rumah tangga nya menyapa kehadirannya. Seperti biasa, sang ayah angkat tampak tak menghiraukan dirinya, ia tau kalau ayah angkatnya itu sedang selingkuh.
"Cih!"
Ia menaiki tangga untuk menuju kamarnya. Ia kesal, ia sangat menyayangi ibu angkatnya dan ia merasa orang sebaik wanita itu tidak pantas di perlakukan seperti ini. Walaupun ia hanya anak angkat.
Ia membersihkan dirinya agar nyaman saat tidur.
Kini sudah pukul 19.01, Bokuto pergi ke balkon untuk menyebat satu batang nikotin. Ia belum mengenakan baju, hanya handuk yang menutupi area bawahnya, dan rambutnya turun akibat keramas.
"Fyuuuhhh"
Asap keluar dari rongga mulut nya, malam hari yang ramai dan sejuk membuat ia lama kelamaan merasa kedinginan.
Ia mematikan batang nikotin itu. Lalu segera masuk kedalam kamar untuk menganti pakaian.
Setelah itu, ia berbaring diatas kasur. Tangannya mengambil ponsel pintar diatas nakas dekat kasur, lalu ia membuka casing hp nya dan menemukan kertas yang pemuda tadi berikan kepadanya.
Ia tersenyum, lalu sedikit loncat loncat diatas kasur.
Di dalam ponselnya ia memasukkan nama 'soon to be mine' dan memasukkan juga nomor hp yang tertera.
"Hehehe"
"Huh, deg degan, perasaan gua dulu di tembak sama adek kelas kagak se grogi ini!"
Ia mencoba menetralkan degup jantungnya. ia sudah berada di ruang Chat, hanya saha Bokuto belun mengetik satu katapun.
"Mau apa????? Halo?? Selamat malam??? Malam cantikk???? Hahhhh bingunggg!!!" Ujarnya.
Lama kebingungan tiba tiba seseorang memberikan ia pesan.
|Kak! Kakak kok ngga ada chat aku sih?!
Ia menghela nafasnya setelah membaca chat barusan. Moodnya tiba tiba tidak baik.
"Cih!"
๑ ๑
Ushijima baru saja masuk kedalam klinik terdekat. Tadi saat pulang menggunakan mobilnya ia berhenti di sebuah kedai untuk cemilan dirumah.
Namun saat sudah membeli dan ingin masuk kedalam mobil ada seorang nenek yang sedang berhadapan dengan preman, Ushijima tanpa berpikir panjang menghajar semua preman itu dan berakhir ia terluka.
Saat ia sedang di obati oleh beberapa orang di klinik tiba tiba salah satu pelanggan dan orang kasir sedikit berdebat.
"Maaf, uang saya sepertinya ketinggalan, adik saya sangat membutuhkan obat ini"
"Tapi anda harus membayar dulu sebelum mengambil obat obatan ini"
Ushijima berdiri dari duduknya, ia menghampiri pemuda bersurai kuning yang raut wajahnya terlihat ketakutan.
"Saya yang akan membayar nya, berapa? Sekalian dengan pengobatan saya tadi." Ucap Ushijima spontan.
Pemuda bersurai kuning tadi menatap kaget sosok di sampingnya.
Mereka keluar, pemuda bersurai kuning itu seperti sedang memberikan pesan kepada seseorang di hp nya.
"Terima kasih, seharusnya saya tidak merepotkan orang asing"
"Santai saja, pacar mu sudah mau menjemput?"
Pemuda itu mengangguk.
"Kalau boleh tau, adik mu memiliki penyakit apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Home
Teen FictionSebuah kisah bagaimana para Captain menemukan 'rumah' Nya. [M/M] [Content Pair; Secret] [Fluff, Kinda angst] [©Furudate-Sensei] [Happy Reading]