🍞Menangis🥛

460 53 13
                                    

Pukul 16.09 di SMA Fukuro, nampak seorang pemuda tampan dengan mata bulat dan tubuh jangkung yang menyender di mobil miliknya. Ia tengah menunggu seseorang yang telah membuat janji dengannya kemarin malam.

Sudah ada satu bulan mereka saling mengenal dan Bokuto sendiri sering pergi ke Cafe sendirian demi melihat Akaashi.

"Hey! Hey! Hey! Akaashi!!!"

Sekarang Bokuto sudah berada di depan gerbang SMA Fukuro, janjinya ingin menjemput Akaashi setelah mata pelajaran selesai.

Penampilannya kece karena apa yang ia pakai harganya bisa membeli banyak makanan. Ia hanya memakai seragam, namun aksesoris seperti Jam tangan, sepatu, tas, kalung serta parfum yang ia pakai harganya bikin mata melotot.

Seragamnya ia buka agar kaos yang ia pakai didalamnya terlihat, ditambah ia membawa mobil nya sungguh ia terlihat tampan, membuat Akaashi malu merona.

Banyak siswa siswi yang memperhatikan dirinya, hari ini ia menjadi pusat perhatian siswa/i SMA Fukuro.

"Bokuto-san"

"Hari ini kita ngedate kan???" Dengan percaya diri yang tinggi Bokuto meraih tangan tangan Akaashi untuk digenggamnya.

Teman teman Akaashi yang melihat itu baper tidak karuan, aja yang terjerit jerit ada pula yang gemas sembari menggoyang goyangkan tubuh temannya.

Akaashi tetap kalem, tapi ia tidak bisa bohong kalau ia juga ikut tersipu. Detak jantungnya sedari tadi berdetak cepat dan wajahnya juga sudah merona.

"I-iya Bokuto-san" balasnya kepada pemuda yang lebih tua.

"Njaa~" Bokuto membuka kan kursi penumpang disebelah pengemudi.

"Silahkan masuk tuan putri"

Dan lagi, Bokuto membuka teman terdekat Akaashi menjerit.

"Bokuto-san aku laki laki"

"Hehehe toh kamu manis" ujarnya.

Lagi lagi Akaashi dibuat merona.

"Gombal hihi"

Akaashi pun menurut dan masuk kedalam mobil mewah itu.

"Keiji!!! Kalau sudah jadian jangan lupa traktir aku yaaa!!!" Teriak seorang pemuda yang tampaknya bukan dari SMA Fukuro, ia memakai seragam yang berbeda dan surai nya berwarna abu-abu muda.

"Diam lo!"

"Hehehehe"

Akaashi melambaikan tangannya kepada pemuda tadi yang Bokuto yakin mereka teman dekat meski beda sekolah.

Pemuda tadi menaiki sepedanya yang ia bawa dan pergi menuju tujuannya.

Sedangkan suasana mobil canggung karena keduanya bingung ingin membuka percakapan dengan apa. Akaashi meremas tas yang berada di pangkuannya dan Bokuto fokus menyupir dengan otak yang berpikir.

"Tadi itu siapa Akaashi? Aku lihat seragamnya berbeda"

"Oh, dia temanku sejak SMP, hobinya memang suka banget jahilin teman dekatnya, dia sekolah di SMA dekat Fukuro"

"Owhh, kayaknya aku tadi lewat situ, SMA Karasu kan?"

"Iya, eum... Hari ini kita mau kemana Bokuto-san?"

Lampu merah, Bokuto memberhentikan mobilnya dan menunggu lampu hijau menyala, tak lupa ia membalas pertanyaan Akaashi tadi.

"Kita akan bersenang-senang! Aku sudah menyusunnya Akaashi, pokoknya hari ini kita senang senang dulu di beberapa tempat lalu makan" ucap Bokuto polos.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang