Fated ; O23

2.3K 392 51
                                    

©Haruwoo_o present

Fated
[ Yoshi • Jeongwoo • Haruto ]

.
.
.

Miss this story, babe? Or miss me?
Anw, happy reading~

"Rumit."

Menggeliat pelan, kedua manik secantik serigala miliknya perlahan kembali terbuka. Kering pada tenggorokannya mampu mengusik tidurnya, membuat Jeongwoo kembali terbangun.

"Tampan seperti biasanya." senyum tipisnya spontan terukir bersamaan dengan gumamnya tadi begitu wajah lelap sang kakak menjadi pemandangan pertama yang menyambutnya.

Memberi beberapa usapan pada surai legam milik Haruto, yang lebih muda lantas memindahkan lengan sang kakak yang memeluk apik pinggangnya dengan perlahan. Tentunya Jeongwoo tidak ingin mengusik tidur Haruto hanya karena rasa hausnya.

Begitu berhasil, pemuda manis itu segera beranjak dari atas tempat tidurnya kemudian melangkahkan kedua tungkainya keluar dari dalam kamarnya.

"Kakak?" Jeongwoo yang tadinya berlarian kecil menuruni anak tangga segera menghentikan langkahnya tepat pada anak tangga terakhir ketika pintu utama tiba-tiba saja terbuka.

Maniknya sedikit disipitkan guna memastikan kalau seseorang yang baru saja membuka pintu utama mansion adalah kakak sulungnya. Begitu yakin, Jeongwoo segera menghampiri Yoshi berniat menyapa seperti apa yang biasa dilakukannya belakangan ini.

Namun sayangnya pergerakan Jeongwoo harus terhenti karena Yoshi yang tiba-tiba saja memberi jarak diantara mereka ketika si bungsu hendak memeluk tubuh tegapnya.

"Kenapa belum tidur?"

Jeongwoo hendak menjawab pertanyaan yang Yoshi ajukan, tapi lagi-lagi harus urung karena si empunya yang memberikan pertanyaan tadi kembali membuka suaranya.

"Tidurlah, ini sudah larut." adalah kalimat terakhir yang Yoshi ucapkan sebelum melangkah menjauh meninggalkannya.

Aneh. Jeongwoo rasa ada yang berbeda dengan kakak sulungnya. Tidak ada pelukan hangat, tidak ada usapan lembut, tidak ada kecupan di kening. Semenjak kejadian di rumah kakek dua hari lalu, kakak sulungnya selalu memperlakukan Jeongwoo lebih hangat lagi daripada sebelumnya.

Tapi malam ini berbeda.

"Jangan terlalu banyak berpikiran buruk, Jeongie. Kakak pasti lelah karena bekerja seharian penuh." bisiknya pelan sembari mengangguk cepat. Mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau Kakak Yoshinya hanya sedang lelah.

"Kau bisa pusing kalau begitu terus."

Suara bariton khas bangun tidur milik Haruto berhasil mengambil alih seluruh atensinya. Jeongwoo yang menyadari presensi sang kakak segera mendekat pada lelaki yang kini merentangkan kedua tangannya menyambut tubuh Jeongwoo yang mulai merengsek masuk ke dalam rengkuhannya.

Fated ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang