©Haruwoo_o present
Fated
[Yoshi • Jeongwoo • Haruto].
.
.Hi, boo? Apa kabar?
Miss me or fated? Jawab both aja ya, biar adil. Ehe.noted : mengandung kejutan.
Happy reading~
Kembali membuka kedua matanya yang sempat dipejamkan dengan erat olehnya, satu tarikan napas panjang diambilnya bersamaan dengan kedua tungkainya yang mulai melangkah dengan perlahan. Hembusan angin sore dibiarkan menerpa wajah rupawannya.
Mengeratkan genggaman pada beberapa tangkai bunga lily putih di tangannya, air mata kini menumpuk pada pelupuk mata indahnya. Tidak jauh di depannya, pusara dengan figura yang menampilkan sosok tampan kesayangan tersenyum manis ke arahnya membuat sesak itu semakin menyerang.
"Aku datang." ujarnya pelan nyaris seperti berbisik. Kedua tungkainya berhenti tepat di hadapan figura besar berisi foto dia yang dirindu.
Sudut bibirnya sedikit tertarik membentuk senyum tipis ketika kedua tangannya terulur guna meletakkan bunga lily ditangannya ke dalam vas yang berada tepat di depan figura.
Setelahnya hening kembali menjadi teman karena yang dilakukannya hanya menatap lamat figura yang terpajang apik di hadapannya. Semuanya terlalu rumit, terjadi terlalu cepat, bahkan tanpa bisa diperkirakan.
Ada banyak hal yang ingin diucapkannya, namun kelu yang dirasa membuat kedua bilah bibirnya terkatup rapat. Bulir bening yang tadinya hanya mengalir sesekali, kini semakin membasahi kedua pipinya. Isakan lirihnya pun mulai terdengar bersamaan dengan tubuhnya yang mulai bergetar.
Bukan ini yang aku mau.
Tangisnya yang semakin pecah membuat napasnya kian tercekat. Sesak yang dirasa terlalu berat, pun dengan penyesalan juga rasa bersalah yang datang semakin menyiksa. Bersamaan dengan isak tangisnya, rintik hujan mulai turun menyapa sekitar.
Bukan ini yang aku mau.
Kalimat yang sama berulang kali terucap lirih di dalam relung hatinya. Seharusnya bukan ini yang terjadi karena memang bukan ini yang dirinya inginkan.
"Jeongwoo!" tepat setelah suara bariton rendah yang terdengar berseru memanggil namanya dengan nada khawatir yang sangat kentara, pada detik selanjutnya tubuh miliknya langsung ditarik ke dalam rengkuhan hangat.
"Kita pulang, ya?
Yang lebih tua kembali membuka suaranya. Bertanya lembut namun segera mendapatkan gelengan tanda penolakan dari si empunya yang tengah direngkuh dengan erat. Berharap tubuhnya yang sedikit lebih besar mampu menghalau air hujan yang berniat membasahi si bungsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated ✔
FanfictionEnd. Karena apa yang ditakdirkan tidak akan dapat diubah meskipun tak sesuai dengan keinginan kita. Warn :: [Bxb] [Incest(?)] [Harsh word] Just story, jangan kaitkan dengan kehidupan nyata. Don't like it? Don't read my story. ©Haruwoo_o