Misterius

48 5 0
                                    

Di hari pertama banyak sekali yang membicarakan Rafsan , dan juga bahkan sudah ada yang terang terangan berbicara kepadanya entah itu laki laki yang mengajak berteman atau pun perempuan yang sedang "caper"

"Nay , lo gak tertarik sama anak baru itu?" Tanya Aresa

"Hum? Anak baru ? Gue sebenernya sedikit tertarik sih, tapi gue gabisa kaya yang lain langsung deketin gitu" Jawab Nay

"Ohh.. Padahal sebelumnya lo heboh banget karena dia cogan" Ucap Aresa

Nay mendengus "Ya ..itu kan tadi. Udahlah jangan di bahas. "

Aresa hanya mengiyakan saja ucapan dari temannya ini "Mungkin dia ada blasteran kali ya? Diliat matanya yang warna biru itu , bahkan kulit putih nya bener bener putih dan bersih. Tapi , kalo di liat lagi nih ya , kayanya dia anak yang cupu atau mungkin kutu buku." ucap Aresa panjang lebar

Nay melotot kan matanya. Kenapa temannya bisa sesantai ini menilai seseorang !? "Kenapa lo buat kesimpulan kaya gitu?" Tanyanya

"Cuman nebak aja sih"

Beberapa hari dan bulan berjalan lelaki itu memiliki kebiasaan izin karena ada urusan.

Entah urusan semacam apa , tetapi Rafsan sering kali izin tidak masuk karena ada urusan dan juga bahkan ia sering pulang terlebih dahulu sebelum waktunya untuk pulang dan itu juga karena ada urusan.

Murid murid dikelas cukup di herankan oleh tingkahnya itu . Ada juga siswa yang memprotes kenapa tidak ada teguran kepada anak baru itu , namun guru guru membalas kurang lebih seperti ini

"Saya juga tidak tau urusannya seperti apa. Tetapi orang tua dari si murid sering datang ke sekolah jika anaknya izin. Kepala sekolah tidak mempersalahkan hal itu jadi kami guru guru tidak bisa memprotesnya"

CRUSH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang