Siapa Dia Sebenarnya

22 2 0
                                    

"Lo ngejawab udah bener kok Nay"

"Gue tau itu! Tapi target gue -"

"Bersyukur aja Nay"

"Ck."

Seperti biasa , Nay akan melaporkan kejadian kuis tadi ketika malam hari.

Di kuis tadi, Nay menjawab benar 8 soal dari 10 soal.

Awalnya, Nay sudah cukup percaya diri jika hasilnya akan benar benar sempurna ! Namun ..yaa sudah menjadi kenyataan yang pahit , tidak bisa diubah.

"Udahlah , jangan bahas itu. Mending , kita bahas yang barusan gue denger dari gosipan dua orang!" Ujar Nay mengalihkan topik.

"Perilaku gak baik dosa lo Nay ngikutin ghibah" Jawab Aresa.

"Apasih, cuman kebetulan denger! Ini ada hubungannya sama Rafsan!"

"Oh! Oke..apa tuh?"

Nay mendengus lalu kembali serius "Hari ini Rafsan gak masuk "

"Iya gue tau, terus?"

"Siapa biasanya yang ngizinin Rafsan?"

"Udah pasti ayahnya lah. " Jawab Aresa yakin

"Gue juga mikir kaya gitu. Tapi , waktu gue nguping pembicaraan dua orang cewe itu , salah satu dari mereka bilang kalo dia ngeliat Rafsan datang ke sekolah. Tapi dia kagak pake seragam sekolah . Lebih tepatnya , dia pergi keruang kepala sekolah " Jelas Nay

Keheningan terjadi di antara mereka.

"Waw.. Sorry gue bingung harus respon kaya gimana. Tapi , mungkin aja kan, dia ngelakuin itu sendiri karena siapa tau ayahnya sibuk" Ujar Aresa

Nay menghela nafasnya "Iya, gue juga mikir gitu. Tapi ,kenapa gak ibunya?"

"Kenapa nanya gue?"

"Gue cuman ngasih tanggapan. " Jutek Nay

Aresa mendengus "Udahlah gue kagak tau pusing. Lagian kita gak deket juga kan sama dia "

Mendengarkan perkataan itu cukup membuat Nay merasa tersindir . Mengingat jika ia dan Rafsan tidak memiliki hubungan apapun itu , bahkan hubungan teman dekat saja tidak ada .

"Kenapa gue ngerasa kesindir ya?" 

"Apa iya? Itu cuman bukti lo harus butuh perjuangan lagi " Ucap Aresa dengan kekehan di akhir kata-katanya.

"Kurang ajar lo!"

CRUSH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang