Merayakan Ulang Tahun Aresa

28 1 0
                                    

Suara dering ponsel yang tak kunjung berhenti membuat tidur Nay terganggu. Ia mengejapkan matanya beberapa kali, mendesah pelan namun masih enggan untuk membuka matanya dan turun dari kasur nyamannya . Karena seseorang di ujung sana nampaknya masih tidak mau berhenti berjuang, Nay akhirnya mengambil ponselnya yang terletak di meja kecil di samping kasurnya.

"Ya-"

" NAY ! Kenapa lama banget sih angkatnya!? Gue udah di depan rumah lo dari tadi! Gerbangnya di kunci gue gabisa masuk! "

" HAH!? ARESA!??"

Nay melihat ke arah jam di meja kecil disamping kasurnya. Terkejut mengetahui bahwa ia telah tertidur cukup lama sampai-sampai sampai ia berpikir temannya ini sudah menunggu hampir satu jam.

"Aresaaaa! Sorry gue ketiduran! Bentar biar gue bukain kunci gerbang biar lo bisa masuk!" Ujar Nay, buru-buru ia segera beranjak dari kasurnya, sebelum itu ia pergi ke kamar mandinya untuk cuci muka dengan kilat ,tidak peduli tampilan buruknya ketika ia bangun tidur tapi ia tidak mau ada kotoran di sela sela matanya jadi ia memutuskan untuk mencuci mukanya.

Aresa menghela nafasnya, mencoba untuk tidak marah kepada temannya yang baru saja keluar dari rumahnya dan sedang membuka pintu gerbangnya .

"Baru bangun?" Tanya Aresa sinis

Nay tertawa garing "iya iyaa, gue minta maaf. Masuk" Ujar Nay mempersilakan Aresa masuk

"Pemalas dasar, belum siap-siap . Ck , lo yang nentuin ketemuan jam segini tapi lo juga yang telat. Asal lo tau, gue udah panik, karena gue udah telat 5 menit buat dateng ke rumah lo, gataunya lo masih tidur , gue yang buru-buru takut telat gataunya lo sendiri yang terlambat" Aresa terus mengoceh sembari melepaskan sepatunya, bahkan ketika ia selesai melepaskan sepatunya , Nay merasakan jika Aresa masih ada banyak kata-kata umpatan yang ingin dikeluarkan

"Ya , ya. Cukup, udah ya gue gamau denger ocehan lo lagi. Ini salah gue, yaudah gue salah dan gue minta maaf. Daripada lo ngomel-ngomel mending masuk. Gue udah siapin beberapa jajanan sama minuman " Ujar Nay menghela nafasnya

Aresa menggeleng "Gue cuman butuh minum . Tapi bukan air putih, gue pengen yang seger apa aja, intinya bikin amarah ini reda"

"Ya ya! What ever!"

Aresa tersenyum penuh kemenangan .

Sebelum memasuki rumah Nay. Nay berbalik ke arah Aresa " Rumah gue agak berantakan. Jadi, jangan heran. Udah masuk aja" Ujar Nay memperingati Aresa.

Aresa hanya mengangguk angguk mengerti, ia tidak heran mendengarkan kata kata itu. Karena, ibu Nay memiliki toko kue , dan toko tersebut juga membuka untuk pesanan kue untuk berbagai acara, dan toko kue milik ibu Nay sangat laris, sehingga membuat terkadang rumah Nay akan ada saatnya rapih dan berantakan.

Aresa sempet bertanya kenapa tidak membuat tempat baru khusus untuk membuat kue itu, namun Nay menjawab, karena Ibunya lebih menyukai jika ia melakukannya dirumah dan sekali kali Nay akan membantunya , tanpa ada rasa terpaksa tentunya . Aresa tidak begitu mengerti mengapa, tetapi Nay menjawab lagi mengapa lebih menyukai melakukannya dirumah, karena ibu dan Nay bisa merasakan kehadiran ayahnya yang juga ikut serta membantu membuat kue.

"Lo tunggu dulu disini , gue mau siap-siap dulu"

Aresa mengangguk mengerti ,lalu Nay pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

Aresa berjalan menuju sofa lalu ia duduk . Aresa melihat sekeliling, terlalu banyak kotak kue dan yang pasti barang barang lainnya yang tidak tertata rapih , lalu berakhir di depan meja ruang tamu yang tidak kalah berantakannya , namun ada satu benda yang menarik perhatian Aresa ....











hmmmm benda apaan tuhh🫣

CRUSH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang