Fall In Love

57 1 0
                                    

"Sebentar . Jadi lo mulai sukanya semenjak lo disatuin satu kelompok di anggota properti? Terus kok lo bisa sih maksudnya hal apa yang bikin lo bisa suka sama dia? " Tanya Aresa penuh selidik.

Nay terkekeh senang "ini cuman hal sepele. Mungkin lo bakal bingung kenapa gue bisa jatuh cinta wkwk"

Sekolah mengadakan acara drama sekolah. Beberapa kelas diminta untuk melakukan drama di panggung . Dan , kebetulan kelas ini mendapatkan hal tersebut. Ketua kelas dan juga wakil ketua kelas menentukan siapa saja yang akan mendapatkan perannya masing masing. Bukan hanya peran untuk memainkan drama ,tetapi ada juga yang mendapat kan peran seperti penata panggung , penata pakaian , properti dan lain lain.

"Wiihh! Keren juga lo ngebuatnya " Nay berdecak kagum kepada Rafsan di sampingnya yang baru saja selesai melukis kuda unicorn dari kardus .

Rafsan menoleh lalu tersenyum tipis "gue cuman ngelukis doang. Beda sama lo yang udah ngebuat kardus biasa jadi berbentuk kaya gini" ucap Rafsan

Nay menggeleng  "intinya lo jago dalam hal melukis."

Rafsan menggeleng "gak juga"

Nay mendengus "merendah untuk meroket lo wkwk."

Rafsan terkekeh pelan sebagai jawaban.

Pintu ruangan yang dikhususkan dan juga sudah disediakan oleh kepala sekolah untuk properti dari kelas ini terbuka menampilkan lelaki dan juga perempuan yg merupakan anggota properti.

"Widiihh kalian berdua nih yang buat? Bagus banget" Ucap perempuan itu berjalan menghampiri Nay dan Rafsan.

Lelaki yang disampingnya pun mengangguk setuju "by the way ini gue bawa ya" lelaki itu menunjuk ke arah istana kecil yang terbuat dari kardus.

"Ada lagi gak yang harus gue bawa?" Tanya laki lelaki itu

"Ada! Ada ada ,tapi kayanya lo bakal susah bawanya soalnya ini gede banget  , lo harus bawa 2 pohon kardus itu. Ada di samping lemari pojok" ucap Nay menujuk ke arah yang dimaksud

Lelaki itu mengikuti arah telunjuk Nay " Oh itu. Tenang aja , yg bawa 2 pohon ini biar Irene aja"

Irene - perempuan yang masuk bersama lelaki itu pun mendesah lelah "ish! Haris! Kenapa jadi gue ,padahal gue pengen disini"

Haris menggeleng " seenggaknya lo bantuin kek jangan diem aja."

Irene mengendus keras.

Kedua orang itu pun mengambil kardus untuk dibawa pergi.

Nay dan Rafsan tertawa melihat interaksi mereka berdua. Lalu setelahnya , Rafsan berucap untuk melanjutkan pekerjaan . Mendengar hal itu , Nay teringat jika ada cat yang sudah ingin habis dan juga beberapa kardus yang kurang untuk membuatnya , mengingat hal itu Nay buru buru berdiri dan-

Sialnya Nay tidak sengaja menyenggol wadah plastik yang diisi air guna untuk membersihkan kuas.

Nay menoleh kebelakang lalu teriak cukup keras melihat sayap kupu kupu yang terbuat dari kardus itu di selimuti oleh air kotor.

Rafsan tersentak mendengarkan teriakan Nay, kemudian Rafsan bisa melihat jika kardus kupu-kupu yang dibuat oleh Nay dimenit lalu sedang tidak baik baik saja

"Eh-itu bisa di perbaiki ko!" Ucap Rafsan buru buru mengambil wadah plastik itu lalu mengambil kain yang ada di sampingnya

"AAAA SORRY GUE HARUS GIMANAA GUE GAK SENGAJA" Nay yang tadinya berdiri langsung berjongkok untuk membantunya.

Rafsan bisa melihat kepanikan Nay , bahkan tangannya sangat bergetar untuk membersihkannya "Nay.. Lo gak perlu sepanik itu, ini masih bisa di perbaiki. Ambil cat di kaleng biru itu nanti gue cat ulang "

Buru buru Nay mengambil cat biru yang dimaksud "Ini!"

Rafsan berucap terimakasih lalu memperbaikinya dengan sangat amat hati hati. Nay yang hanya bisa melihat menghela nafasnya lega ketika kardus sayap kupu kupu itu masih bisa di perbaiki.

"Ya ampun, gue bener bener minta maaf atas kecerobohan gue" Nay berucap dengan nada yang penuh kesalahan , lalu Nay duduk di dekat kaki Rafsan .

Rafsan terkejut dengan tingkah Nay , buru buru ia meminta Nay untuk berdiri kembali "Nay.. lo nggak perlu kaya gini. Lagian ini udah jadi kaya baru dan ini juga terjadi atas ketidak sengajaan"

Nay mengangkat kepalanya yang sendari tadi menunduk guna melihat Rafsan "gue ini ceroboh" ucap Nay sembari menegakkan tubuhnya kembali "gue-"

"udah , jangan minta maaf terus. Mending kita istirahat dulu, mau ikut gue beli minuman gak?" Tanya Rafsan.

"Emang udah waktunya istirahat ya?" Tanya balik Nay

Rafsan mengangguk.

Rafsan dan Nay telah berada di tempat mesin penjual minuman dingin.

"Oh ya , ngomong ngomong barusan lo kenapa panik gitu ?" Tanya Rafsan memulai percakapan

Nay menoleh ke arah Rafsan "siapa orangnya yang gak panik kalo situasinya kaya gitu!?"

Rafsan terkejut atas respon Nay " ya, maksud gue ,lo bener bener pengen ngebuat itu sesempurna mungkin. Kaya gak boleh ada kesalahan dalam hidup. "

Nay memutarkan kepalanya malas "ya emang gitu. Gue pengen ngebuatnya biar sempurna. Gue memang nggak berbakat dalam hal bidang ginian tapi hal hal yang kaya gitu gue suka dan menikmatinya. Gue cuman sering kaya gak di hargain, yaa..kaya gitu . Kadang, gue ngerasa kesel gue gak dianggap padahal gue udah kerja keras. Gue harap orang orang kaya gitu cepet cepet kena azab deh!" Ucap Nay membari meminum minuman yang tadi ia dapatkan di mesin minuman.

Rafsan terdiam beberapa saat mendengarkan jawaban Nay lalu detik setelahnya ia tersenyum dan terkekeh pelan "gue ngerti kok. Tapi seenggaknya lo udah berusaha , jangan pedulikan tentang mereka. Bahkan lo masih sangat kuat dan harus terus berjuang, lo hebat Nay . Mungkin untuk saat ini lo mungkin gak terlalu di hargai atau hal semacamnya tapi suatu saat lo akan merasa di hargai... Contohnya mungkin gue yang sudah terkagum dan menanggapi lo ada. Hahahaha"

Nay mengerutkan keningnya "Kenapa harus lo yang jadi contohnya?"

Rafsan tertawa keras "Anggap aja itu sebagai penyemangat. Intinya gue akan selalu menanggapi Nay ada dan Nay itu hebat ! Dah yuk, masih ada banyak yg harus kita buat"

Nay terdiam , entah ia merasa terharu , atau heran , atau terkejut , atau mungkin merasa ini aneh?.

"mulai saat itu gue ngerasa kalo gue kayanya mulai suka sama dia" Ucap Nay kepada Aresa yang menatapnya penuh terkejut.

"Waw. Jadi dia crush lo nih ceritanya? Gue gak nyangka lo bakal fall in love kaya gini aduh!"

"Diem lo!"

CRUSH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang