Sial

20 2 0
                                    

Pulang sekolah telah tiba, murid murid pun bersiap meninggalkan kelasnya , walaupun tidak seluruh murid karena kegiatan ekskul.

"Lo gak ada kegiatan eksul?" Tanya Nay

Omong Omong disekolah ini menyediakan eskul Jurnalistik , dan Aresa salah satu anggota dari eskul tersebut.

Aresa menggeleng "Ada. Tapi gue ada urusan sama keluarga jadi gue izin untuk nggak hadir. Ayo pulang"

Nay dan Aresa sudah di lapangan berjalan menuju gerbang. Namun saat sedang berjalanan , ada ketiga anak lelaki yang sedang bermain bola basket , dan sialnya bola itu tidak sengaja mengenai kepala Nay.

"Nay! Lo DAIJOBU!?"

Nay mengiris pelan , lalu menggelen "daijobu mata lo!..ini sakitnya sebentar sih, cuman malunya yang tahan lama"

Aresa mengelus kepala Nay lalu setelahnya ia mengambil bola basketnya "WOY LO PADA-"

Aresa mematung di tempat, ia bisa merasakan jika jantungnya berdebar sangat tidak teratur , bahkan ia kesusahan untuk bernafas.

Salah satu pria memajukan diri ,meminta maaf atas kesalahannya ,lalu ia membungkukkan badannya sedikit "Boleh kah-eh? Aresa?" terkejut lelaki itu.

"A... Mahen.. Ya , lo bisa ambil bola basket ini , lain kali hat-hati" Aresa mengulurkan bola baksetnya kepada Lelaki yang bernama Mahen.

Mahen tersenyum canggung "thanks."

Keheningan terjadi .

Mahen memberanikan diri untuk berbicara kepada Aresa namun sudah di sela oleh pertanyaan Aresa "O-oh ya . L-lo gak ekskul? Harusnya lo di ruangan musik kenapa malah di luar?" Tanya Aresa memecahkan keheningan

Mahen terkekeh sebentar "Wajar sih kalo lo lupa. Gue kan ikut 2 eksul... lo lupa?"

Aresa tersentak "a-a- ya - ya gue lupa.. ya udah , gue duluan!" Setelahnya Aresa berjalan meninggalkan Nay yang dari tadi melamun dengan keadaan terkejut.

Mahen menghela nafasnya kasar "Oh ya ,kalian berdua. Minta maaf sama dia , lo Nay kan?" Tanyanya

Nay tersentak dari lamunannya , lalu mengangguk.

"Gue beneran gak sengaja. Maafin ya" ucap Teman dari Mahen

"Gue juga minta maaf! Lain kali gue lebih hati hati" Ucap juga temannya Mahen.

"Ya gwenchana! Diriku masih daijobu desu ! Kalau gitu gue jalan duluan! Dadahh! "

"Buset cewe blasteran mana aja sih bahasanya campur gitu" ucap teman Mahen dengan heran dan sedikit shock






Di depan gerbang , Nay mencari keberadaan Aresa namun hasilnya nihil. Nay berpikir mungkin Aresa sudah pulang . Jadi ia memutuskan untuk pulang, dan berbicara melalui telepon saat malam tiba.

Sesampai dirumah Nay merebahkan dirinya di kasur, lalu ia mengambil ponselnya.

╰═ ⃟ ⃟ ═══╡Aresayang🍻╞═══- ⃟ ⃟ ═╯
_aresaa , sa lo baik baik saja?_
_gue tau ini sedikit gak nyaman_
_gue khawatir sama lo. Tolong lupain aja kejadian tadi , anggap itu gak pernah terjadi_

Langit telah berubah menjadi gelap . Nay masih memantau ponselnya , ia sedang berselancar di media sosial , hal itu ia lakukan untuk sembari menunggu notifikasi dari temannya yaitu Aresa.

Saat asik bermain ponselnya , Nay mendengarkan kucingnya "meow!"  di bawah kasurnya.

Nay pun membangunkan dirinya dan melihat jam di ponselnya "Eh!? Sudah waktunya kamu makan " Nay meletakkan ponselnya lalu mengambil kucingnya untuk di gendong

" Hehehe maafin mami ya Jeno! Mami gak lupain kamu kok tenang aja!"

"Meow!" Ucap si Jeno .

"Hah!? Yang benar aja anjir udah abis!?" Ketika Nay menarukan makananya di tempat makan kucing . Saat ia berdiri dan berjalan ke tempat makanan kucing dan juga berbagai halnya untuk kucing , ia mengecekkan pasir yang digunakan pup untuk kucing telah habis.

"Ini udah malem..tapi yauda it's okey! Ini demi Jeno!"

Nay pun mengambil jaket dari kamarnya lalu berjalan mendekati Jeno yang masih asik makan , Nay mengeluskan bulu lembut Jeno di kepalanya "mami pergi dulu! Mau beli pasir buat kamu Jen. Dadah".

CRUSH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang