Pertemuan Tidak Sengaja

24 2 0
                                    

"Terima kasih. " Ucap sang kasir.

"Ya, terima kasih kembali" balas Nay.

Nay datang ke sini dengan menaiki sepedanya , membutuhkan 10 menit ke tempat ini. Nay sedang mengikatkan barang yang baru saja ia belinya di belakang sepeda , jika ia membawanya tidak seperti itu yang ada Nay bisa kecelakaan!

"Nay?"

Nay terkejut dengan suara laki laki di belakangnya lalu ia menoleh dengan senyuman "Rafsan!?" Nay membalikkan badannya untuk melihat Rafsan.

"Hai. Lo..lagi ngapain? Ini udah malem , jangan keluar sendirian " ucap Rafsan berjalan mendekati Nay

Nay terdiam sebentar , terkejut dengan ucapan Rafsan "barusan dia khawatir sama gue!?" batinnya

(jiakh salting kan lo nay di perhatiin sama Rafsan).

"Gue keluar karena mau beli pasir buat kucing gue. Lo sendiri kenapa keluar malam malam sendirian? " Tanya balik Nay

Rafsan terdiam beberapa saat untuk menjawab pertanyaan Nay , dilihatnya seperti sedang berpikir untuk menggunakan kata kata yang bagus atau tidak mengeluarkan kata kata yang tidak seharusnya "Ah..anu itu gue habis dari rumah gue" jawab Rafsan tersenyum canggung.

Mendengarkan jawaban dari Rafsan membuat Nay terkejut heboh "LO TINGGAL DI SEKITAR SINI!? " Ucapnya dengan nada tinggi.

Tidak begitu banyak orang di sekitar ini tetapi tetap saja , suara Nay membuat orang orang di sekitarnya menoleh ke arah Nay bahkan Rafsan sendiripun cukup terkejut dengan suara perempuan di depannya , akibat hal itu buru buru Nay pun meminta maaf atas berbuatannya.

"Bu-buka gitu ! Gue memang tinggal disini tapi gue mau pindah" jawab Rafsan cepat memecahkan keheningan yang sempat terjadi di antaranya.

Nay hampir kehilangan moodnya dan juga hampir melenturkan senyumannya namun buru buru ia menjawab "Oh" dengan panjang dan tersenyum seolah seolah tidak terjadi apa apa. (Sedih ya nay ditinggal mas crush)

"Shibal! Padahal udah seneng rumahnya di sekitaran sini! Rumahnya gak jauh dari rumah gue! Bisa jadi kesempatan mungkin buat ngajaknya main? Kenapa lo harus pindah!? Dasar mahluk yang tidak peka!" Batin Nay.

(Padahal salah satu dari ciri makhluk hidup itu kan peka😓)

Masih menjaga senyumannya walaupun dahinya mengerutkan keningnya dan hal itu membuat Rafsan terheran dengan tingkahnya

"Nay? Lo-"

"By the way, kenapa lo pindah?" Tanya Nay membuat perkataan Rafsan terpotong oleh ucapannya.

"Gue harap itu nggak ngebuat lo benci gue" batinnya lagi.

Rafsan tampak terdiam dan berpikir dan hal itu membuat suasana menjadi hening . Nay mulai berpikir hal itu adalah sesuatu yang tidak boleh diucapkan , jadi ia ingin mengucapkan maaf kepada Rafsan tetapi ucpaannya kinilah yaang terpotong olehnya.

"Cuman ..ya urusan keluarga gue. Gue gatau lebih tapi alasan pindah yang gue tau cuman ya..mengenai perkejaan dan ya..tentang nyokap gue- ah maksud gue nyokap gue setuju mau pindah karena urusan yang tadi itu. Ya.. pokoknya gitu lah" Ucap Rafsan dengan kepala menduduk namun setelahnya ia mendongakkan kepalanya untuk menatap Nay lalu tersenyum .

Nay menjawab "Oh" namun ia masih ingin memberikan beberapa pertanyaannya kepada Rafsan setelah mendengarkan hal itu ,tetapi Nay berpikir itu akan membuat Rafsan tidak nyaman.

"Oh okyy.. apapun itu selagi hal yang bagus dan juga nyaman itu artinya bagus." Ucap Nay tenang.

Namun disisi lainnya ia ingin memukul dirinya.

" KENAPA LO NGOMONG GITU BODOH ! LO TAU LO BODOH TAPI INI KAN CRUSH LO!" Ucap Nay di sisi lainnya.

Rafsan hanya terkekeh sebagai jawaban. Ia cukup lega dan merasa senang , ia mengerti jika Nay masih banyak pertanyaannya kepada dirinya , namun Rafsan tahu jika Nay tidak ingin mengucapkannya , dan hal itu membuat Rafsan merasa senang dan bersyukur.

"Btw lo punya kucing? Siapa nama kucing lo?" Tanya Rafsan mengingat jika Nay kesini untuk membeli pasir untuk kucingnya.

Nay tersentak dari kekesalan dari berbuatan bodohnya buru buru ia mengubah reaksinya menjadi santai "Oh ! Kucing gue? Ya , gue punya. Namanya Jeno." Ucap Nay mencoba tenang.

Rafsan mengangguk angguk namun setelahnya ia memadang aneh kearah Nay. Hal itu membuat Nay terkejut , terheran , berpikir aneh , ketar ketir mau mleyot  dan salah tingkah (ahay Nay salting ygy ditatap mas crush)

"DITATAP MAS GANTENG WALAUPUN GAK TAU MAKSUDNYA KENAPA !" Jeritnya dalam hati.

"Jeno bukannya nama idol korea!?"

Lagi lagi Nay tersentak , ia berusaha untuk tidak terlihat habis tidak mengalami kejadian salah tingkah , dan berusaha untuk menjawabnya dengan santai lagi . Nay mengangguk " Memangnya kenapa?"

"Itu Lee Jeno member nct" Ucap Rafsan.

( san? Lo nctzen yh? wkwkwkwk)

"A..itu Yaa memang . Gue cuman bingung mau ngasih nama apa. Jadi gue pikir gue ngasi nama bias gue aja btw kok lo tau Jeno member nct?." Jelas Nay. Nay sempet berfikir apakah Rafsan seorang nctzen juga?

"Oh.. gitu ya.., sering denger aja jadi tau"

Dan .. keheningan terjadi lagi.

"Eumm..kalau gitu..gue balik kerumah dulu..gue takut mama nyariin gue.." ucap Nay mencecahkan keheningan namun setelahnya ia menyesal mengatakan.

"ANJIR SALAH LAGI GUE GUE KENAPA HARUS NGOMONG BUAT PERGI DULUAN!?" Ucap seluruh organ di dalam Nay bahkan setan sepertinya juga mengatakannya.

(Setan dalam hati ikut bicara~)

Rafsan pun mengangguk cepat lalu ia melambaikan tangannya pelan

"Dadah" ucapnya seperti anak kecil.

CRUSH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang