Pertemuan Kedua

99 2 0
                                    

Belinda POV

Pagi datang begitu cepat aku tidak tau harus bahagia atau takut krn ini. Hari ini aku harus kembali ke kodim tapi aku akan bertemu ardan lagi. Aku takut aku semakin meyukai nya seperti dulu, pdhl sudah jelas bahwa arda memiliki kekasih bernama vania. Ya.. walau sdh 4 tahun berlalu, aku masih sering menstalking instagramnya, walau sudah jarang aktif atau memposting sejak 3 tahun lalu tapi ada vania disana, aku melihatnya tak pernah terhapus dari satu2nya highlight di akunnya . Dia gadis cantik,famoust,dan ditambah lagi dia seorang model. Apalah aku hanya mahasiswi biasa hahaha, tapi status ardan yang masih tetap mengikuti Instagram ku selalu menjadi pelipur hatiku hahaha, meskipun sepertinya dia tak menyadari nya, bahkan ia tak pernah lagi melihat SG yang kuposting semenjak ia sudah pelantikan.

Bisa bertemu dia pada akhirnya kuanggap sebuah keajaiban semesta, dan lebih lagi aku tidak tau sama sekali bahwa akan bertemu denganya di tanah kelahiranku sendiri. Aku berkuliah di Universitas X Yogyakarta dan aku memutuskan melakukan penelitianku di kampung kelahiranku sendiri, hitung2 aku rindu kemari setelah 4 tahun merantau. Entah apa maksud takdir yang hendak mempermainkanku lagi.

Setelah selesai sarapan aku segera mengambil tasku dan segera menuju kodim dengan sepeda mototr matic ku.. sepanjang jalan aku hanya terus memikirkan bagaimana aku harus bertingkah laku di depan Ardan nanti.

Ardan POV

Aku melihat Belinda masuk menuju parkiran Kodim dari jendela ruangan, hari ini pakaiannya tetap formal namun sangat menawan membuatku tanpa sadar senyum2 sendiri memandanginya dari jendela.

"Cieee kaksuh sedang berbunga2 sepertinya" kata Reza menganggetkanku. Reza adalah adik asuhku saat Pendidikan dulu, kebetulan dia ditempatkan kemari beberapa bulan yg lalu.

"ngadi2 lo zaa.." pungkasku

"dih lagian gapapa kali bg, diliat2 tu cewe cantik loh tapi emng sih kyknya lo ga mungkin lepas si vania, secara dia duta wisata nya cimahi hahaha. yodah deh si Belinda itu kyknya di jodohin Tuhan buat guee😜😜"

"idih.. bangkit lagi jiwa buaya lo. eh lu jangan deh main2in si Belinda, dia keliatanya cewe baik dan polos bngt amit2 klo harus sm crocodile kelas kakap kyk lu" jelasku memperingatinya dan malah di balas juluran lidah oleh reza🙄.

~tok..tok..tokkk {Belinda mengetuk pintu}

"eh Belinda sdh dating mari masuk" sambutku pura2 kaget dgn kedatangannya

"Halo dek kenalin, aku Reza" kata reza tanpa basa basi. Sepertinya dia sudah ngebet ingin berkenalan dengan Belinda.

"Belinda.." jawab gadis itu dengan senyum manisnya sembari mengulurkan tgn.

argghhh kenapa aku merasa cemburu melihat Reza yang sepertinya serius ingin mengenal Belinda:v

"Belinda ini berkas angket kmrn, sudah saya kumpulkan juga dari rekan2 yang lain. Oh ya reza bknnya kamu hari ini punya pekerjaan juga, jd lebih baik kamu kerjain urusan kamu juga yaaa" kataku segera agar reza segera meninggalkan kami.

"dih kaksuh gabisa liat org seneng deh yauda gue pamit dulu, permisi ya mbak cantik" goda reza lagi.

Terlihat Belinda sepertniya jadi gugup dan sedikit malu karena tingkah reza, tpi skrg malah aku yang jadi deg degan karena jadi berduaan dengan Belinda di sini.

"Bg saya boleh pinjam meja ini, buat baca dulu semua hasil angketnya. kalau abg ada pekerjaan lain gapapa dikerjakan saja dulu." katanya

"oh gapapa kok kamu bisa pakai ruangan ini. Tapi kalau kamu ga nyaman saya disni saya bias keluar kok gapapa."

"engga, gak gitu maksd nya bg. Maaf bkn maksd saya mengusir tapi saya pikir abg ada pekerjaan lain tdk enak saja kalau karena kedatangan saya jadi menghlangi." katanya setengah takut kalau2 aku tersinggung.

Hahaha ini cewe lucu banget sihh kalau lg salting, pikirku.

"oh begitu brrti saya tidak apa2kan jika ttp disini hahhaha" jawabku padanya.

Aku menuju computer yang ada di seberang meja Belinda, menghidupkannya dan bertingkah seolah aku mengerjakakan sesuatu. Padah sejujurnya aku hanya curi2 pandang terus utk memperhatikan garis wajah nya yg sedari tadi sangat serius membaca lembar demi lembar angket itu.

~pukul 12.03

Belinda POV

Itu bg Ardan ketiduran apa gmna yaa, apa aku bangunin aja.. tapi gmna caranya gaenak juga ganggu. Sepertinya dia pulas. Aku perlahan mendekati meja Ardan memandangi wajah nya yg sedang tertidur damai diatas pangkuan tangannya. Ya Tuhan terimakasih banyak mengizinkankanku melihat pemandangan yang teduh ini. Ingin rasanya mengusap rambutnya dengan lembut.

"Bg... bg ardan..." kataku sembari menepuk lembut bahunya

"emhh iya maaf ya ketiduran" jawabnya

"gpp bg saya yg minta maaf hrs bangunin abg, saya mau izin pulang sebentar utk makan siang nnti saya balik lagi kemari".

"oh begitu.. iya gapapa kok" jawabnya lagi.

"kalau begitu permisi ya bg".

~sesampainya di parkiran

Aku hendak menyalakan sepeda motorku dan tiba2 saja ada yang memanggilku, saat aku menoleh ternyata itu Ardan.. astagaa cobaan apa lagi ini wahai semesta.

"Mba ini handphone nya ketinggalan" katanya setengah berlari menghampiriku.

"Astaga, saya fikir tdi sudah masuk tas. Mksih bnyk loh bg" kataku sedikit kaget krn benar2 tdk sadar ketinggalan handphone.

"iya gapapa kok, untung mba blm pergi hahaha kalau gak nnti pacarnya mba susah hubungin" ujar ardan.

"hahaha gak bg saya gada pacar. Kalau begitu saya permisi ya" kataku

"Belinda...." panggilnya lagii

"iya..?" jawabku

sejenak kami hening selama beberapa detik lalu disusul kalimat ardan

"Mau gak makan siang denganku?" tanya nya

deggg. seketika aku bisa merasakan bahwa pipiku sedang memerah😳😳

Jodohnya Pak TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang