Perhatian yg sembunyi-sembunyi

58 2 0
                                    

Ardan POV

Pukul 08.02 aku sampai dikantor tidak ada apel pagi hari ini karena cuaca sedikit gerimis. Aku terpikir bagaimana Belinda akan kemari ya? dia pasti akan kehujanan. Aku terus memandangi gerbang lewat jendela, tak lama setelah itu aku melihat seorang gadis melaju masuk ke arah parkiran dengan helm dan jaket denim lalu tas ransel kecil di punggungnya yg membuatnnya terlihat semakin menggemaskan.

Beberapa menit berselang aku melihaat Belinda sediit berlari lalu berhenti di kaca jendela yg berada tepat di depanku, sempat aku hampir panik takut ketahuan bahwa sejak tadi aku memperhatikannya dari jauh. Eh tapi aku tiba2 Ingat bahwa jendela kami filternya gelap, pastinya tidak akan terlihat dari luar.

Aku melihat Belinda mengibaskan rambut Panjang nya yg sedikit basah krn hujan, ya Tuhan jantungku rasanya ingin keluar bisa melihatnya sedekat ini. Lalu ia membuka jaket denim nya yg kelihatannya memang benar2 sudah sangat basah, and the one thing that surprised me hari ini dia memakai shirt lengan panjang berwarna maroon gelap dgn celana Panjang hitam yg sedikit memperlihatkan lekuk tubuhnya dan aku ga bisa bohong, sbg cowo aku ternga-nga liat itu terjadi tepat di depan mata aku. Selama ini jika kemari Belinda selalu memakai kemeja semi formal, namun aku mengerti ini pasti karena cuaca hujan, wajar ia memakai kaos Panjang yg hangat. But... she looks so pretty ohh God..

Tiba2 aku tersentak krn ada yg masuk ke ruangan, ternyata itu Dani salah satu bintara yg sudah ditugaskan kemari beberapa tahun sebelum aku. Aku setahun lbh tua darinya. Aku salah tingkah dan lgsg berpura2 mengecek ponsel, aku yakin Dani pasti tau bahwa aku sedari tadi mengintip Belinda dari jendela.

"Oh ya Dan.. bisa minta tolong gak?" kataku utk segera mengakhiri suasana canggung

"siap, ada yg bias di bantu bg?" jawabnya

"jd gini, lu liat kan ni cewe dpn jendela. Nah jadi kalau nnti dia ada apa2 atau minta bantu, lo bias tolong handle ga?" jelasku

"Loh kok saya bg, bknnya abg demen ama mbaknya" kata Dani dgn smirk nya

"Udh gausa bnyk tanya, intinya kalu dia tanyain gua lu bilang aja gua sibuk ada bnyk laporan yg hrs dikerjakan." tegasku

"cinta itu emng rumit ya wkwkkw" balas Dani.

tok tok tok

Tiba2 saja Belinda sudah ada depan pintu ruanganku. Smoga dia tdk dengar apa yg baru saja kami bicarakan.

"Maaf ya saya nyelonong masuk, krn tidak ada orang di depan tadi" kata Belinda dengan raut wajah merasa bersalah.

"Gapapa mbak, kantor emng sepi kalo hujan krn ga da apel pagi" jawab Dani.

Tanpa sepatah kata aku lgsg memutuskan keluar dari ruangan. Aku msh blm sanggup berhadap2an secara langsung dgn Belinda lagi. aku masih merasa bersalah atas kejadian kemarin. Aku rasa Belinda akan lebih nyaman jika aku tak lagi disekitarnya.

Belinda POV

Ardan masih terus mendiamkan ku, aku rasa memang sebuah kemustahilan utk kami berdua. Aku berusaha secuek mungkin terkait masalah pribadi kami dan segera menyelesaikan semua pekerjaanku.

Tak terasa waktu sudah menjukan pukul 11.45, cuaca sudah cerah dan sekarang aku harus mengadakan observasi terakhir yakni mengamati pola tingkah laku tantara secara lgsg. Utk hal ini aku hrsnya lgsg menyaksikan nya tapi bgmna caranya, harus bilang kesiapa?

tok tok tok

"Permisi mbak, saya tentara yg tadi pagi. Perkenalkan saya Serda Dani" katanya

"oh saya Belinda pak" jawabku menjabat tangannya

"mba ada butuh apa2 gak? ada yg perlu dibantu?" ujarnya

"kebetulan sekali pak, saya butuh melihat lgsg perilaku para tantara utk melanjutkan observasi saya, kira gmna ya caranya" tanyaku

"oh kalau begitu lgsg ke barak aja mba, mari saya anter ga jauh kok cuma dibelakang perumahan dinas." jawab pak Dani

"memangnya boleh ya pak?"

"Boleh kok mba" jawabnya lagi

Segera aku mengikuti langkah nya menuju ke barak dan tak lupa camera canon mini milik ku yg sengaja ku bawa utk merekam aktivitasku hari ini sebagai bukti penelitian. Sesampainya di barak aku melihat bnyk prajurit yg sepertinya sedang latihan fisik dan mereka di komandani oleh Ardan. Langsung saja aku merekam nya dan tak bisa bohong, diantara pulah pria kekar ini mataku hanya tertuju pada Ardan yang terlihat peluhnya menetes mebasahi kaos lorengnya yg ketat, rasanya otot lengan dan dada nya mau merobek kaos tersebut hehh kok pikiran gue malah yg lain2 sih.. duhhh fokusss belindaa fokusss..!!😣

Pindah ke lain scene, aku menyaksikan beberapa anak2 yg sprtinya anak tentara sini sedang bermain2 di rumput hijaunya kodim. Ada anak kecil, dan beberapa badannya agak lebih tinggi. Mereka bermain Bersama, aku merekam mereka juga sambil menganalisis beberapa hal dari tingkah mereka. Begitu selanjutnya, aku terus memperhatikan dan merekam banyak aktivitas di komplek militer ini. Sesekali mataku mencari keberadaan Ardan, aku melihatnya sedang sibuk memandangi ponselnya. Ah mungkin dia sedang chatting dgn kekasihnya. Harusnya aku tdk perlu sibuk memikirkannya.

Ardan POV

Aku melihat Belinda tampaknya sedang sangat serius merekam dan melanjutkan kegiatan observasi nya. Cekrekkk📸 aku mengambil foto Belinda dgn mengezoomnya. Foto itu adalah candid yg sangat natural namun wajah manisnya ttp sangat enak dipandangi walau hanya sebuah foto hingga tak sadar membuatku terus tersenyum memandagi handphoneku. Mengapa aku tdk bisa berhenti utk terpesona dari setiap apa yg ia lakukan. Aku bahkan melihatnya membagi2kan permen pada anak2 seniorku yg sedang bermain. Heran bagaiman anak2 itu bisa terlihat cepat akrab dgnnya, pdhl selama ini setahuku anak2 itu agak susah ramah dgn org baru. Sepertinya Belinda unggul dalam berbagai hal:)

Pukul 13.25

"Dani tolong ya lu kasi makanan ini ke Belinda dan nih satu buat lo. Jangan bilang ini dari gue. Bilang aja ini adalah jatah pembagian makanan dari atasan jadi semua kena". ujarku

"oh siap bg makasih ya" katanya

Aku yakin Belinda sangat sibuk krn ini hari terakhirnya, biasanya jam segini dia akan pamit pulang makan siang. Hari ini dia sprtinya ga kepikiran buat makan sama sekali. Gue juga gamungkin terang2an bawain dia makanan. So mau ga mau gue make cara ini.

Belinda POV

Duh udh jam segini harus buru di kelarin nih laper juga gue..
tok...tok..
"Eh pak Dhani" kataku

"iya mba ini ada makan siang buat mba Belinda" ujarnya sambal menyodorkan bungkusan plastik.

"Loh ini darimana ya pak?" tanyaku

"ini ada jatah pembagian makanan mba"

"wah makasih banget pak, tpi kok saya bisa kena juga?" tanyaku lagi

"ya soalnya ini dari bg Ardan mba.. ehh mksdnyaa anu.." tiba2 pak Dani sprti salah tingkah dgn jawabannya sendiri

"gmana pak?" sambungku pelan

"mksdnya mba, ini bg Ardan bagi2in makanan trs dititip satu buat mba. Eh tapi ini semua kena kok ga cuma mba aja.. suerr deh😀✌" katanya dgn terbuur-buru. (beghh dasar si Dhani, disuruh ngomong apa, malah ngomong apa *author)

"ohhh iya gitu ya pak.. yauda maksih deh😄😅" jawabku

Aneh bngt ga sih, emng Ardan orgnya se dermawan itu yak, ngeri juga dia jajanin satu barak. Pasti gajinya gede ya wkkwkwkw. Tpi jujur gue seneng sihhh.. duh bisa2nya nih hati berbunga2 terhadap cowo orang, ya gmnaaa. Secara di titipin satu buat gue😜😝 gmana ga seneng hihihihi.

Jodohnya Pak TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang