Ardan POV
Aku melihat Belinda di ruangan makan makanan dariku, aku tersenyum dan senang melihatnya. Rasanya seperti ini saja aku sudah bahagia. Kalau boleh dia harusnya tiap hari saja datang kemari. Duhh aku ga boleh lama2 disni ntar dia sadar kalau aku curi pandang terus ke dia.
Pukul 15.36
Aku sedang duduk santai di koridor kantor yg sepi sembari menyeruput segelas kopi hangat dari warung bu minah.
"Permisi Pak.."seseorang memanggilku dari arah belakang dan ternyata itu Belinda
"ee.. iya?" kataku
"begini pak saya kan sdh selesai penelitian disini jadi saya juga butuh tanda tangan yg mana mengesahkan bahwa saya benar mengadakan penelitian secara legal disini. Kira2 saya bisa lampirkan tanda tangan siapa ya? tandatangan pak Ardan aja boleh ga?" katanya lagi
"oh kalau hal itu sprtinya lbh baik mba minta tandatangan yg lbh senior dari saya, berhubung pak dandim dan kapten sdg tdk ada di tempat msh ada Lettu Jaka disni, nnti akan saya bantu menghadap dia" jawabku.
Aku dan Belinda segera menuju ke rmh dinas Lettu Jaka yg msh dlm komplek kodim ini, rasanya sprit sedang jalan berduan dgnnya di taman hijau.. duhhh aku hrs jaga sikap nihh😳, kataku dalam hati.
Sesampainya disana Lettu Jaka segera bersedia menandatangani berkas Belinda bahkan kami meminta tolong pada anak sulungnya utk memotret kami bertiga, kata Belinda itu juga diperlukan utk laporan penelitiannya nnti. Foto itu di potret pakai ponselku, krn kebetulan baterai camera dan ponselnya Belinda habis.
~perjalanan menuju parkir
"em.. pak foto tadi..." ujar Belinda
"oh iya saya kirim lewat mana ya? wa atau? duhh maaf mksd saya bkn begitu.. oh bagaiman dgn email saja?" kataku takut2 kau Belinda berpikir bahwa aku sdg modusin dia lagi.
"eh gpp pak, maaf ya ngerepotin. Tapi saya pikir gada salahnya kalau lewat WA krn saya butuh gambarnya dgn format dokumen ya pak biar lebih HD" ujarnya
"oh begitu.. baik mba. Tolong nomernya.." ujarku smbil menyodorkan ponsel
Belinda pun mengetikan 12 digit nomer ponselnya lalu menyerahkan kembali ke tanganku.
"Baik terimakasih banyak ya pak atas bantuannya selama saya penelitian disini, maaf kalau banayk tingkah laku atau tutur kata saya yg kurang berkenan. Saya izin pamit" katanya dan menjabat tanganku.
"iya tak apa, saya juga minta maaf jika saya membuat mba tdk nyaman selama disini. Smoga sukses utk skripsinya" jawabku menjabat erat tangannya.
Aku sedikit sedih bahwa hari ini terakhir melihatnya di kantor, Belinda juga berpamitan dan sedikit bebrincang kepada beberapa personil lainnya di gerbang, sprtinya kehadiran Belinda dsini disukai oleh semua org krn kepribadianya yg baik. Tiba2 aku kepikiran pada sikap formalnya Belinda tadi, sblmnya diaa masih memanggilku 'abg' namun sepertinya dia benar2 ingin mempertegas batasan diantara kami:(
BYE Belinda hope to see u again.. ~Ardan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohnya Pak Tentara
RomanceArdan Ardipramana, seorang perwira TNI yang tampan. Dipertemukan secara tak sengaja dgn mahasiswi cantik bernama Belinda Purnamasari. Belinda menyukai Ardan sejak lama namun ardan sudah memiliki kekasih, lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apak...