Prolog

383 22 2
                                    


" Aku cinta kamu" ucap Gading sambil membenamkan kepalanya pada ceruk leher Riana. rasanya sudah lama mereka tidak pernah sedekat ini. Ia sangat merindukan wanita ini.

"Apakah kita berpisah saja mas?" 

Pernyataan Riana membuat Gading mematung, belum sempat ia menikmati sisa kemesraan mereka, istrinya mengatakan hal yang tak pernah ingin didengarnya. Rasanya baru saja ia ditebangkan ke awan dan langsung dihempaskan ke dasar bumi. 

"Maksud kamu apa ri berbicara seperti itu"

"Kamu sangat paham maksudku mas, aku yang istrimu ini mungkin sudah tidak ada dihatimu, kita tidak akan bisa seperti ini terus mas, istrimu yang lain sudah tak ingin berbagi suami, dan aku lelah dengan keadaan kita. Tolong mas lepaskan aku"

"Ri aku ngga bisa kehilngan kamu"

"Namun kamu tak bisa dengan dua-duanya mas, kamu harus memilih dan ibu lebih menyayangi Ratih dibandingkan aku, kalian juga telah memiliki Arka, seorang cucu yang sangat diidamkan oleh ibu. Aku rela mas melepaskan aku, kita cari kebahagiaan kita masing-masing.

Setelah mengatakan itu, Riana mengenakan pakaiannya dan langsung keluar. ia akan memberikan suaminya ruang untuk berpikir. Rasanya sudah sangat lelah memperjuangkan rumah tangga ini. Ia yang awalnya ikhlas dimadu demi kebahagiaan suaminya. Namun ia yang tersingkir dan tak dihargai. Cukup sampaI disini perjuangannya. Saat dirinya terabaikan dan dilupakan ia mencoba bertahan, namun Gading yang tak bisa adil dan tegas membuat luka menganga besar dihatinya, apalagi ia tahu suaminya ternyata menyimpan cinta untuk wanita kedua.

Kasih vote di cerita ini ya,, Makasihhhh

Cinta Yang (Tak) TerbagiWhere stories live. Discover now