"Kita tidak bisa mengendalikan perkataan orang lain, tetapi kita bisa menutup kedua telinga dan memilih untuk tidak mendengar apapun"
***
Akhir pendaftaran kompetisi OC tinggal kurang dari 2 minggu lagi. Ego Nola terlalu tinggi untuk menelan ucapannya sendiri. Ditambah rasa ingin mengalahkan Sandra begitu besar.
Nola menyalakan ring light di samping meja belajarnya. Ia bersiap untuk melakukan live IG seperti yang disarankan salah satu artikel di internet sebagai kiat untuk mendapatkan banyak followers.
Nola memperhatikan pantulan dirinya sendiri di layar ponselnya. Tombol live baru saja ia tekan. Sambil menunggu para pengikutnya bergabung, Nola merapikan rambut serta penampilannya agar lebih enak dilihat.
Satu per satu mulai bergabung dalam siaran langsung Nola. Nola menyapa dengan sedikit kikuk. Ia hampir tidak pernah melakukan live tanpa konsep atau tujuan yang jelas. Live kali ini Nola tidak tahu harus bicara apa. Namun, sebisa mungkin ia berusaha menghilangkan sikap kakunya.
"Selamat malam, Guys. Udah malam, tapi aku lagi nggak bisa tidur. Jadinya iseng-iseng live buat nyapa kalian." Nola melambai dengan tangan kanannya, sementara sebelah tangannya yang lain fokus mengarahkan ponsel ke wajahnya.
Penonton live-nya bertambah banyak, banyak pula kiriman hati serta komentar yang masuk.
Wah queennola live.
Tumben live, Kak.
Sama, Kak. Aku juga lagi nggak bisa tidur.
Kak Nola cantik deh.
"Biasanya kalo nggak bisa tidur, kalian ngapain sih?" tanya Nola di sela-sela kegiatannya membaca komentar.
Buka sosmed, Kak.
Baca novel.
Masak mie instan.
"Wah, menggiurkan. Masak mie instan." Nola terkekeh sendiri. "Makasih sarannya."
Menit demi menit berlalu dengan begitu menyenangkan. Penonton terus bertambah, lalu naik turun di angka 200. Namun tidak semua komentar yang masuk terdengar positif untuknya. Namun, Nola berusaha untuk mengabaikannya.
Mau tidur tapi kok make up tebal banget?
Giginya kok kuning ya? Atau efek kebanyakan pake filter?
Model baju tidurnya norak banget. Jadi kelihatan tua.
Kak, sekalian home tour dong. Pasti rumahnya mewah.
Nola menarik napas dalam-dalam setiap kali membaca komentar yang tentu saja membuatnya kesal.
Kak, itu hiasan kayu yang di belakang Kakak beli di mana? Lucu deh
Ih iya, lucu. Itu bingkai foto ya?
Etalase kayu yang kecil itu juga bagus banget. Itu isinya produk-produk Orange Caramel, kan?
Nola segera menoleh pada benda yang di maksud. Dengan helaan napas berat, ia menjangkau benda itu, kemudian menyingkirkannya dari kamera.
"Itu cuma hiasan biasa. Udah jelek juga. Mau aku buang aja."
Jangan dibuang, Kak. Jadiin hadian give away aja. Pasti banyak yang mau.
Setuju. Aku mau, Kak.
Yang mana, sih? Coba lihat, Kak.
Tempat ATK yang di sudut meja itu juga lucu deh. Custom ya, Kak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Konten
Teen Fiction"Ketika jumlah pengikut dijadikan tolak ukur sebuah kebahagiaan" *** Ketika Nola merasa dunia selalu berpihak pada Sandra, ia bertekad untuk bisa menang 1 hal dari musuhnya itu, yaitu memenangkan kompetisi pemilihan Brand Ambassador brand fashion an...
