"Kegagalan sang kakak adalah ketika merasa lengah akan kerapuhan sang adik"
***
"Bullying atau perundungan adalah tindakan yang dilakukan individu atau kelompok yang menyakiti, mempermalukan, dan perbuatan tidak menyenangkan lainnya. Yang dilakukan secara berulang-ulang. Dari waktu ke waktu." Bu Lilis mengawali podcast dengan memberikan pengertian dari tema podcast Circle B kali ini.
Sore sepulang sekolah Bu Lilis menyanggupi ajakan Ben dkk untuk menjadi narasumber di tayangan podcast mereka. Seperti yang diketahui sebagian besar penghuni sekolah, bahwa Ben, Cahyo dan Damar memiliki channel Youtube yang berkomitmen memberikan tayangan-tayangan edukasi yang bermanfaat. Bu Lilis adalah salah satu yang mendukung mereka.
Damar dan Cahyo yang menjadi host kompak menanggapi dengan mengangguk pelan sambil memasang raut cemas akan bahayanya perundungan.
"Biasanya apa sih, Bu, yang mendorong individu atau kelompok melakukan bullying?" tanya Damar sambil menarik kursi lebih merapat ke meja panjang yang memisahkannya dengan narasumber.
Sebagai bentuk dukungan sekolah akan konten-konten yang bermanfaat dari Circle B, Ben CS diizinkan menggunakan ruang kosong di sudut sekolah lantai 2 sebagai tempat mereka melakukan wawancara.
"Biasanya pelaku bullying bertujuan membuat korban menderita dan merasa tidak berdaya."
"Karena merasa paling berkuasa gitu, Bu?" tanya Cahyo.
"Bisa jadi. Selain menyakiti korban, biasanya bullying ini ditandai dengan adanya ketidakseimbangan kekuatan. Baik secara fisik, maupun popularitas," terang bu Lilis sambil sesekali melirik pada kamera yang sedang diamati Ben dari tempatnya.
Walaupun banyak orang bilang bahwa tampang Ben jauh lebih foto genik dibanding Cahyo dan Damar, namun Ben bersikeras untuk mengambil bagian di balik layar. Merekam proses syuting hingga mengeditnya menjadi video yang siap tayang. Sementara Damar dan Cahyo tidak hanya bertugas menjadi host, tetapi juga mencari dan berkomunikasi dengan narasumber adalah tugas tambahan Cahyo. Sementara Damar juga mendapat tambahan tugas untuk mengelola seluruh sosial media Circle B.
"Bullying itu sendiri terdiri dari 4 jenis."
"Oh, ada jenis-jenisnya, Bu?" Cahyo menyahut.
"Oh iya ada."
"Apa aja tuh, Bu?"
"Yang pertama bullying fisik, yaitu penindasan yang dilakukan dengan melibatkan kekerasan fisik. Seperti memukul, meninju, menendang, meludahi, dan sebagainya. Termasuk merusak barang milik korban."
"Ini banyak terjadi," Damar menimpali.
Cahyo mengangguk setuju.
"Yang kedua adalah bullying verbal. Yaitu bisa berupa kata-kata kasar, celaan, penghinaan, bahkan fitnah. Memberi julukan atau naming juga bisa termasuk bentuk bullying loh."
"Waduh." Cahyo langsung menoleh pada Ben yang standby di balik kamera. "Kalo misalkan saya suka manggil Ben jadi Bentol itu termasuk perundungan juga nggak, Bu?"
"Ya, bisa jadi kalo Ben nggak terima dipanggil seperti itu."
"Tapi Ben tau kok, Bu, kalo saya panggil gitu lagi bercanda. Ya, kan Ben?" tanya Cahyo sambil mengamati raut wajah Ben yang datar-datar saja.
"Ya, semoga ya. Karena biasanya korban bullying lebih sering memendam," sahut Bu Lilis yang mendapat tawa dari Damar.
"Waduh. Ben. No offense."
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Konten
Teen Fiction"Ketika jumlah pengikut dijadikan tolak ukur sebuah kebahagiaan" *** Ketika Nola merasa dunia selalu berpihak pada Sandra, ia bertekad untuk bisa menang 1 hal dari musuhnya itu, yaitu memenangkan kompetisi pemilihan Brand Ambassador brand fashion an...