bab 1. pertemuan

3.8K 268 21
                                    

Author POV

Shaliha house, Minggu pagi 07.02

Ada seorang gadis yang baru saja terbangun dari tidur nyenyak nya 'ia beranjak dari kasur dan memasuki toilet untuk sekedar membasuh wajah nya

Gadis itu bernama Adzana Ashelia Shaliha biasa di panggil oleh teman teman nya Ashel. dia juga mempunyai seorang adik laki laki yang bernama Justin devantara

Biasa dipanggil dengan sebutan justin, di sekolah nya Ashel juga menjadi waketos

Setelah membasuh wajah nya 'ashel segera keluar kamar untuk memakan breakfast nya setelah itu ia harus pergi keluar karena ya.. kalian tau lah kegiatan osis,

"Tumben langsung bangun biasa nya harus gua bangunin dulu" ucap justin kala melihat sang kakak keluar kamar.

Ashel tak menghiraukan ucapan justin ia memilih untuk langsung mendudukan diri nya di kursi meja makan.

"Papi, mami, kemana?" Kini Ashel membuka suara untuk bertanya kepada justin

"Biasalah masih sibuk jadi tadi langsung berangkat ke kantor" jawab justin lalu di anggukki oleh alea

setelah beberapa puluh menit lama nya.. kini Ashel tengah bersiap siap menunggu sang pacar untuk menjemput nya, kebetulan sekali pacar nya ashel juga anggota osis

Tinn! .. tin! ..

Bunyi klakson mobil terdengar.

"Gue pamit dulu ya!" Pamit ashel kepada justin lalu justin hanya meng-iyakan perkataan ashel tadi

"(Bingung gua kenapa kakak gua mau sama cowo yang malah mirip kanebo kering begitu ya.)" Heran justin membatin seraya menggeleng geleng kan kepala nya

Back to alea.

"udah lama nunggu nya ya? maaf lama aku jemput nya" ucap pacar ashel saat ashel memasuki mobil nya

"Gapapa kali Revaldo fadela anak nya pak Marvin, aku juga baru selesai siap siap kok tadi" balas ashel, ya nama pacar dari seorang Adzana shaliha adalah Aldo fadela

Biasa dipanggil dengan sebutan aldo

Mereka pun menikmati perjalanan menuju tempat anak anak OSIS akan berkumpul dan berdiskusi bersama untuk event sekolah nanti

Saat sampai di tempat tujuan, terlihat sudah banyak sekali anggota osis yang berkumpul juga dengan sang ketos

Aldo memarkirkan mobil nya lalu turun bersama dengan ashel

"Woi, yang ini gimana sih gua kurang paham" tanya salah satu anggota osisi yang bernama haidar

"Tanya aja sama arzee" jawab dheo yang juga menjadi anggota osis di sekolah itu

"Aduh ga berani gua muka nya sangar anjir" sambung haidar kala melihat muka datar milik sang ketos

"Udah tanya aja dari pada Lo ga ngerti!" Pekik dheo kepada Haidar

"Oke oke.."

Begitulah suasana ricuh ruangan yang sedang dipakai para anggota osis, ya benar sekali ketua osis yang dimaksud dheo adalah Arzeedan nama lengkap nya ialah Arzeedan Radikta Asadel.

Biasa di panggil dengan sebutan "arzee" atau "Dikta" namun cenderung lebih sering di panggil dengan sebutan zee dibandingkan dengan "arzee" dan "dikta"

"Haduh ini lagi dua orang bukan nya bantuin yang lain malah nempel mulu, diem aja lagi di ambang pintu." Ketus Mirza saat melihat aldo dan Ashel yang terus berdiam diri di ambang pintu

"Yailah brother, nama nya juga baru sampe belum dikasih tugas juga sama zee" balas aldo kepada Mirza

Arzeedan pun menghampiri kedua insan yang sedari tadi memang berdiam diri di ambang pintu. "Masuk" Titah nya kepada aldo dan Ashel

Whispers of a Fading Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang