bab 6. awal dari pertikaian

1.1K 153 10
                                    

❗1000+ Words

❗Don't forget to vote and comment

***

Author POV

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi christian masih berkutat dengan buku-buku di hadapannya. Tadi, dia sempat pulang untuk mandi dan berganti pakaian, serta mengambil beberapa buku di rumah zee.

Sekarang dia sibuk membantu mengerjakan tugas cowok itu ditemani dinginnya AC yang membuatnya harus merapatkan jaket. Sebenarnya, bisa saja christian meningkatkan suhu ruangan

Namun, karena zee tadi mengeluh kepanasan. Akhirnya dia memilih untuk mengalah saja

Sesekali christian mengecek keadaan zee dan infus di tangan sahabatnya itu. Pembuatan akses pembuluh darahnya dilakukan pada bagian dada kanan atas cowok itu.

Di hari pertama nya, zee sempat mengalami drop. Mungkin karena terlalu banyak pikiran. Karena itulah christian merasa perlu memastikan kondisi arzeedan berkali-kali

"Lo enggak cape, Chris?"

Suara itu membuat fokus christian buyar. Tubuhnya berbalik untuk menghadap kearah zee yang terbangun dari tidurnya

Cowok itu pun bangkit dari duduk gelesorannya di lantai dengan sofa yang sengaja ia jadikan sebagai meja untuk menulis

"Kenapa bangun?" Tanya christian dengan kerutan di dahi

"Naikin suhunya aja, chris. Gue kedinginan sekarang" ucap zee

Christian menaikkan sebelah alis nya. "Serius?"

Zee mengangguk, begitu melihat zee mengangguk christian buru-buru menaikkan suhu di ruangan itu. Perasaan nya sedikit lega karena sejak tadi dia menginginkan hal itu.

Melihatnya, zee pun tersenyum tipis

"Lo ngerjain pr gue? Gausah chris biar gue aja yang kerjain sekarang." Ujar zee menatap kearah christian

Christian memutar bola mata nya."Lo hampir mati, mau ngerjain ini?" Dia berdecak pelan "besok dikumpul."

Zee menengadahkan tangan nya "sini, gue kerjain sendiri."

"Pr Lo udah beres. Gue cuma nyatet ajabtadi karena ga bisa tidur. Mending lo balik tidur biar besok langsung pulang, Lo mau temen temen yang lain tau kalau lo nangkring di rumah sakit?"

"Lo kira angkringan apa."

"Angkringan orang sakit." Jawab christian seraya berjalan ke arah sofa untuk membereskan buku buku tadi

***

Keesokan hari nya ..

Zee masih tidak bersekolah dan orang tua nya juga masih berada di luar negri.

"ZEE!!"

Setelah turun dari mobil nya, ashel berlari ke arah zee. Cewek itu bersiap untuk memeluk arzee yang sedang berada di halaman rumah nya

"Astaga.. bikin kaget aja shel" ucap zee kala melihat ashel yang mendarat tepat di dekapan nya

"Arzee kenapa nggak sekolah hari ini? Aku tanya christian, dia malah marah marah terus ngusir aku" ujar nya setelah itu cewek itu terlihat cemberut

Arzeedan tertawa kecil lalu mencubit pipi ashel dengan gemas. "Maaf ya, aku ada beberapa urusan jadi ga sempet masuk tadi.."

Ashel mengangguk mengerti. "Arzee enggak lagi sakit, kan? Mukanya pucet banget." Ucap ashel saat memperhatikan wajah zee yang terlihat pucat

Zee refleks memegang wajah nya "Oh, aku enggak pakai make up soalnya" ashel langsung melebarkan mata nya dan memukul pelan bahu cowok itu "ih, aku serius!" Balas nya

Whispers of a Fading Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang