bab 13. maaf Shel..

846 117 10
                                    

-
-
-

ada pagi hari yang cerah ..

Terdengar suara burung berkicauan, awan pagi yang indah, langit yang cerah dengan udara yang tidak terlalu panas 

Pada pagi hari ini rumah kekediaman harlan sudah ramai sekali yang datang, seperti sodara saudari zee, teman teman zee, dan juga keluarga besar zee juga ashel.

Mereka semua berniat untuk menjenguk zee, karena kejadian satu bulan lalu

"Lo gimana? Udah enakan kan?"

"Ckck, lama gak ketemu tiba tiba udah nikah aja lo shel"

"Kok bisa sih lu jadi kaya gini, luka nya itu loh"

"Dah ah ngeri gua liat luka nya."

Begitulah ucapan ucapan saudara saudari zee juga ashel kepada mereka berdua, tanpa di sadari hari terus berlalu dengan cepat tepat pada hari minggu jam 13.20 AM

Zee pergi berdua dengan christian ke rumah sakit yang dulu nya sering zee datangi untuk check up, entah dokter itu masih bekerja di rumah sakit itu atau tidak .. yang penting zee pergi ke rumah sakit juga untuk kontrol kesehatan nya dan bertemu dengan dokter yang menangani nya beberapa tahun lalu

Mereka membawa mobil masing masing.

Tok

Tok ..

Tok ...

"Ya masuk .." ucap lembut seorang dokter wanita yang berada di dalam ruangan itu

Cklek ..

Christian membuka pintu ruangan dokter dan ..

"eh.. arzeedan? christian?, Astaga.. udah berapa lama kamu gak kontrol disini arzee" dokter itu, ya dokter alia! Dia masih bekerja di rumah sakit ini huft .. untung lah

"Iya dok, maka nya ini baru balik mau check up kondisi" ucap zee dengan senyum yang merekah di wajah nya

"Baik kalau gitu.."

36 menit kemudian ..

Arzeedan dan christian kembali di panggil untuk memasuki ruangan dokter alia.

Cklek ..

"Oke.. jadi ini adalah kertas yang menjelaskan semua kondisi kamu arzee, lama kelamaan kondisi kamu semakin memburuk" ucap dokter alia dengan perlahan lahan menjelaskan

"Seperti nya sangat susah untuk di sembuhkan, dan sisa hidup kamu .. hanya tinggal sebentar. Kami sudah usahakan sebaik mungkin tapi tidak bisa .." sambung dokter alia membuat christian dan zee terdiam secara bersamaan

"..."

"Waktu nya gak bisa di perpanjang yang dok?" Tanya zee dengan suara nya yang terdengar gemetar

"Saya masih mau melihat istri saya bahagia dok .." sambung zee, dokter alia menggelengkan kepala nya. Christian mengusap pelan bahu zee, mata nya berair

"Maafkan kami arzee .."

"Kami hanya bisa berkehendak kepada tuhan" ucap nya lagi

Zee segera mengucapkan "terima kasih" dan pergi meninggalkan ruangan dokter alia

"(Hidup gue gak akan lama lagi?)" Batin nya seraya tersenyum pahit. Perasaan nya campur aduk, sedih, kecewa, dan marah, sedih karena hidup nya tak akan lama lagi dan kecewa juga marah pada diri nya sendiri

Dia sudah tak bisa menepati janji nya lagi kepada ashel, apa lebih baik dia bilang saja kepada ashel? Diri nya ingin sekali mengungkap kan apa yang terjadi kepada istri nya itu tetapi hati nya berkata lain

"Zee! Arzee, Lo mau kemana!?" Teriak christian berlari mengejar zee dari arah belakang

"Pulang!" Balas zee dengan nada bicara yang tak kalah tinggi hingga bisa terdengar oleh christian yang padahal jauh tertinggal di belakang nya

Zee mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang tinggi. Terlihat juga christian mengejar mobil zee di belakang, christian tertinggal jauh dari mobil zee berada dikarena kan kondisi jalanan yang cukup penuh oleh kendaraan-kendaraan lain

34 menit kemudian ..

Zee sudah sampai kembali di rumah nya, tidak ada orang sama sekali di rumah itu karena ashel ikut dengan shani untuk shopping

Cklek ..

Pintu rumah terbuka, tidak ada suara apa apa di sana, benar benar sunyi. Arzee menuruni tangga menuju basement rumah nya dan membuka salah satu ruangan yang terletak cukup rahasia

Dia memasuki ruangan dengan cepat dan mengunci pintu ruangan itu.

"Aaagghhh!! Gua harus apa!??"

Teriak nya frustasi seraya merobek kertas yang tadi berisi kondisi nya yang semakin memburuk, "apa gua harus nyerah aja sekarang?"

"Enggak, enggak. Kalau gua ngelakuin itu ashel justru kecewa sama gua"

"Gua berhak bahagia atau enggak sih?"

Zee terdiam cukup lama, melirik salah satu kaca yang ada di ruangan dan memecahkan kaca itu, suara yang ditimbulkan pecahan kaca tadi terdengar nyaring dan sangat kencang

Tangan nya tergores kaca pecah dan menyebabkan tangan nya berdarah.

"Gua harus apa?.."

Dia terdiam ..

"GUA HARUS APA!!?"

Air mata nya mulai mengalir keluar dengan kedua tangan yang mengcengkram kepala nya sendiri

Dia frustasi kali ini.. tidak tau harus bagaimana dan melakukan apa lagi, dia sudah benar benar tidak punya tujuan sekarang. Satu satu nya hal yang masih terpikirkan dia sekarang adalah

Membahagiakan ashel, sebelum diri nya benar benar pergi meninggalkan ashel selama lama nya.

"Maaf shel.. aku gak punya tujuan lain selain membahagiakan kamu sebelum aku pergi selama nya" ucap lirih zee dengan air mata yang masih mengalir, tentu saja kali ini air mata itu mengalir lebih deras

3 jam berlalu ..

Zee membuka kunci pintu ruangan yang terletak rahasia itu dan pergi meninggalkan basement, untung nya ashel belum pulang ke rumah. Jadi masih ada kesempatan zee untuk mengobati luka di tangan nya tadi

dia mengambil kotak P3K dan mencari perban untuk menutupi luka di tangan nya itu, setelah selesai dia memilih untuk membuatkan makan malam untuk dia dan ashel

27 menit kemudian, ashel baru saja pulang kerumah "assalamualaikum, aku pulang" ucap ashel lalu menutup pintu rumah

"Waalaikumsalam, bersih bersih dulu gih.. aku udah masakin makan malam buat kita" sahut zee dari arah dapur. Ashel hanya mengangguk dan meng-iyakan ucapan zee tadi

Ashel pergi ke kamar untuk bersih bersih dan setelah itu ia kembali turun kebawah menuju ruang makan

"Woahh kaya nya enak zee!" Mata ashel berbinar kala melihat makanan yang dibuatkan oleh zee untuk nya

"Coba kamu makan, aku belum cobain soalnya hehe"

Zee menarik kursi dan ikut duduk di sana, tiba tiba saja ashel menanyakan sesuatu yang membuat zee terbatuk

"Uhuk uhuk!"

"Aduh minum minum, nih zee" ucap ashel sembari menyodorkan satu gelas full berisi air putih hangat

"Lagian kamu kenapa bisa jadi batuk sih, kan aku cuma tanya kenapa tangan kamu di perban" lanjut ashel

"Yaa kaget aja, ini di cakar kucingg shel"

"ada ada aja kamu"

"Hahaha, lagian tadi kucing nya lucu aku deketin dong eh malah di cakar yaudah deh jadi gini tangan aku"

"Yaudah lanjut makan duluu zee, jangan kebanyakan ngomong ih"

"Iya sayang, iya.."

"(Maaf ya shel aku bohong ke kamu)" zee membatin merasa bersalah karena telah berbohong kepada ashel

To be continued ..

[Still hiatus]

[Short chapter]

Whispers of a Fading Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang