bab 14. berbeda

661 108 10
                                    

-
-
-


pagi hari ini, pagi yang begitu cerah.

zee mengajak ashel ke taman yang akan bersejarah bagi mereka berdua, karena taman itu juga yang telah menjadi saksi bagaimana kisah mereka berdua disini

angin sepoi-sepoi menyapu lembut wajah kedua nya, "taman ini belum berubah-ubah ya dari dulu" ucap ashel dengan tatapan nya yang melihat ke arah sekeliling taman

"hm, benar. taman ini belum ada berubah-ubah nya dari dulu" balas zee dengan nada bicara yang sangat lembut..

zee menatap ashel dengan tapapan yang dalam dan senyum yang terus terukir di wajah nya, dia terus memperhatikan wajah cantik milik ashel.

"aku harap. Ini bukan yang terakhir kali nya kita kesini bersama, shel" lanjut zee lalu mengalihkan pandangan nya ke arah langit yang terlihat begitu cerah

"maksud kamu?" tanya ashel yang kurang mengerti dengan apa yang zee maksud

"ah lupakan.."

zee terkekeh kecil kala melihat wajah istri nya yang terlihat kesal karena ucapan nya itu, "kamu gak perlu tau sayang.. sini deketan jangan jauh jauh emang nya kita musuhan?" ledek zee membuat ashel baru tersadar bahwa jarak diantara nya sangat jauh

"ih enggak, aku gak musuhan sama kamuu" balas ashel dengan pipi yang mengembung membuat zee gemas akan hal itu

zee mengacak acak rambut ashel lalu mencium kening ashel sekejap.

1 tahun kemudian ..

ruangan putih dengan bau obat obatan khas rumah sakit. Zee dan christian kini berada di rumah sakit itu kembali

hanya untuk berkonsultasi bagaimana perkembangan kidney diseases milik zee

"jadi.. bagaimana dok?" tanya zee

"huft.. hasil nya masih sama nak arzee, namun sekarang sisa hidup kamu hanya tersisa 3 tahun lagi" jelas dokter alia dengan wajah yang terlihat juga sangat berat untuk mengatakan itu

"jadi dia udah benar benar gak bisa sembuh dok??" sahut christian dan di anggukki oleh dokter alia

sepulang nya mereka berdua dari rumah sakit.

"cita-cita lo masih sama kan, Chris?" zee kembali membuka pembicaraan mereka. karena tau jika dia yang tidak memulai duluan pasti tidak ada obrolan yang keluar disini

christian menggangguk.

Dokter

"semoga tercapai." zee memegang bahu christian kemudian menumpukan lengan nya disana. padangan kedua nya sama sama jauh menerawang jauh ke depan, seolah membayangkan betapa indahnya dunia masa depan.

"mungkin, sebentar lagi waktu nya tiba." ucap lirih zee dengan pandangan yang masih sama menerawang jauh ke depan

"omongan lo makin ngelantur, zee. gua.. takut" christian menunduk dalam dengan kedua tangan yang terkepal. ini semua terlalu menyakitkan

Arzeedan adalah satu-satu nya orang yang membawa nya lebih kenal dengan dunia, mengajarkan banyak hal tentang kebaikan, dan memberinya pelajaran kalau hidup tidak selama nya sendiri. sempurna itu arzeedan sampai dia tidak rela jika tuhan memberikan takdir yang menyakitkan

Whispers of a Fading Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang