-
-
-
Semua orang yang ada di ruangan itu membiarkan dua insan itu untuk memiliki waktu berdua, mereka keluar dari ruangan zee dengan perlahan..Ashel menangis tersendu-sendu di dalam dekapan zee yang masih membuat nya nyaman. Dia merindukan dekapan ini, yang selalu memeluk nya saat malam.. yang selalu berhasil menenangkan diri nya
"Semua nya udah berakhir zee.. udah berakhir." Ucap ashel yang air mata nya masih terus meluruh, turun membasahi pipi nya.
"Orang orang jahat itu sudah tidak akan mengganggu kita lagi"
"Aku tau.." pada akhirnya zee mengeluarkan suara untuk berbicara setelah lama berdiam diri
Ashel melerai pelukan itu, zee menakup kedua pipi ashel dan membersihkan sisa sisa air mata yang tadi meluruh membasahi pipi peri cantik nya
"Kamu.. nepatin janji kamu, kamu ga akan ninggalin aku zee" ucap ashel dengan senyum yang mulai terbit di wajah nya, zee jelas senang melihat peri cantik nya itu kembali tersenyum
"Aku akan berusaha nepatin janji aku untuk ga ninggalin kamu, tetapi.. kalau suatu saat aku pergi lebih dulu apa kamu akan kecewa? Aku ga suka liat kamu nangis karena aku shel." Ujar zee membuat ashel kebingungan
"M-maksud kamu?.."
"Semua orang akan pergi.. tidak ada yang abadi di dunia ini shel, maksud ku jika aku meninggalkan mu lebih dulu apa kamu akan kecewa? Dan itu juga berarti aku tidak bisa menepati janji ku untuk tak meninggalkan mu.. aku bertanya. Apa kamu akan kecewa?" Jelas zee
"Benar. Di dunia ini memang tidak ada yang abadi, tapi.. kalau kamu pergi lebih dulu rasa kecewa itu pasti akan muncul zee. Di dunia ini tidak ada yang abadi but.. tidak untuk kenangan yang sudah kita buat zee"
kini ujaran yang ashel berikan itu membuat zee menjadi kebingungang seperti ashel yang kebingungan karena ucapan nya tadi
Ashel terkekeh kemudian mengatakan.. "kenangan kita akan aku buat abadi di seluruh hidup ku, bahkan sampai akhir hayat ku tiba" kata nya dan tersenyum
Orang orang yang mendengarkan percakapan mereka berdua dari luar ruangan pun meneteskan air mata nya. Entah kenapa, pembicaraan yang dua insan itu buat selalu berhasil untuk membuat orang meluruhkan air mata nya
Christian terharu dengan perjuangan mereka berdua.. tidak hanya christian saja ada marsha, kathrina, eve, justin, flora, shani, anin, dan yang lain nya juga turut terharu.
"Pada akhirnya.. mereka berhasil kembali bersama setelah menghadapi rintangan yang berat" ujar shani
"Bukan hanya rintangan berat yang mereka lewati, Mereka bahkan hampir terpisahkan oleh maut karena kejadian kelam itu." sahut feno yang sedang berusaha untuk tegar
"Gak salah.. gak salah saya milih mantu buat jadi istri anak saya" ucap gracio dari arah belakang dan di anggukki setuju oleh shani
Setelah satu jam berlalu ...
Cklek ..
Terdengar suara pintu ruangan yang terbuka, "ashel.." panggil nya dengan pelan agar tidak membangunkan zee
Mata ashel mulai terbuka, dia melihat orang itu yang ternyata adalah mommy nya. "Makan dulu yuk shel, nanti setelah kamu baru zee yang makan.."
"Dia masih agak lemas untuk makan sendiri, jadi kamu aja ya yang suapin dia" lanjut nya lalu dengan cepat ashel mengangguk menyetujui perintah sang mommy nya itu
Ashel beranjak dari kursi yang berada tepat di samping brankar zee saat ia ingin melangkah kan kaki nya untuk menghampiri anin.. tiba tiba saja tangan nya seperti ada yang menggenggam
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of a Fading Love ( END )
Fanfiction"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠.. 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐫𝐮, 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐤𝐚. 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮." - 𝐀 Started: 24 june 2022 Finished: 30 Oktober 2022 ⚠️Just fiksi.⚠️