Samoyed Eyes

39 6 0
                                    

Sang manajer terkejut melihat pemandangan mengejutkan pada penampilan baru artisnya. Bagaimana tidak? tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengannya, pemuda itu membuat gambar permanen berukuran besar pada tubuhnya. Tidak hanya satu, melainkan tiga sekaligus di waktu yang bersamaan. Bagaimana tidak? Karir sebagai manajernya sedang berada di ambang batas, ia masih membutuhkan pekerjaan itu karena harus menyicil pelunasan mobil.

"Bukankah ini bagus Kak? "

Sang manajer berteriak frustasi, sepertinya ia akan dipenggal oleh Ceo-nya. Sementara sosok yang bersangkutan malah sibuk bermain game.

"Aish kalau Aku sedang tak butuh pekerjaan ini. Aku akan berhenti sekarang juga"

"Kalau capek silahkan berhenti saja, kasian kesehatan mentalnya", ujar Yuta datar sembari menguap lebar-lebar. Mendengar perdebatan dua orang yang memiliki usia yang terpaut jauh itu, para member yang berusia lebih muda membelah diri menjadi dua tim yakni tim penenang untuk manajernya dan tim penasehat untuk pemuda bersurai perak yang tak lain adalah Yuta itu sendiri. Jaehyun dan Sungchan menyeret sang manajer menuju ke tempat yang lebih tenang, sedangkan Jungwoo dan Eunseok datang menghampiri Yuta yang tidak peduli dengan permasalahan sekitar.

"Kak Yuta, benar apa yang dikatakan oleh Manajer, hidup Manajer bergantung pada Kita. Sedang Kita bergantung pada perusahaan, seharusnya Kakak membicarakannya pada perusahaan atau minimal kepada manajer Kita", ujar Eunseok.

" Benar, apa yang dikatakan oleh Eunseok. Kak! "


"Jadi Yorobun yang budiman sebelum diketahui oleh media, Aku pun akan berterus terang pada Kalian. Bukankah Kita harus saling percaya? Baru-baru ini Aku sedikit merasa stress dan banyak menggambar, jadi kupikir itu akan bagus jika kuaplikasikan hasil gambar itu pada tubuhku. Mungkin kalian juga akan kaget, sebenarnya Aku membuat tattoo yang sedikit banyak. Ada tiga sih, bukan berarti Aku ingin melunturkan kepercayaan Kalian tetapi Aku pun sudah menginginkannya sejak dahulu dan maaf jika Aku telah membuat ini", ujar Yuta sembari menunjukkan tattoo barunya.

Hampir semua pengikutnya merasa tak percaya dan mendukungnya. Meski fansnya cenderung sedikit dibanding dengan rekan-rekannya, fans yang dimiliki Songhi terkenal sangat solid, berpandangan luas, dan fleksibel sehingga tak ada satupun di antara mereka yang menjadi sasaeng, mungkin jika mereka tak sengaja bertemu di kehidupan nyata, kebanyakan dari mereka justru mempersilahkannya untuk tetap menjaga privasinya. Sayangnya, dirinya tak mendapatkan tempat di hati para fans keseluruhan di grupnya bahkan negara yang tempat dirinya bernaung sekarang.

Dirinya tahu jika para follower di akunnya tak semua adalah fansnya. Dia tahu jika mereka terang-terangan menolak keberadaannya, mencaci maki setiap tingkahnya.

Bukankah waktu lebih dari empat tahun lebih dari cukup untuk mendapatkan hati para fans di grupnya . Mungkin saja kutukan yang ada dalam dirinya telah mendarah daging ke dalam segala aspek.

"Tidak berguna"

Kata-kata itu terus berputar-putar dalam otaknya.

Telinga Yuta lantas berdengung hebat. Dirinya sontak meraih benda berbentuk tabung kecil dari balik saku jaketnya dan mengeluarkan isinya. Ia memandang lekat-lekat benda itu. Padahal dirinya memutuskan untuk menata diri dengan mengurangi jumlah konsumsi obatnya di luar jadwal.

Mau tak mau, ia harus mengonsumsinya karena rasa sakit nan menyebalkan itu akan datang menghampirinya jika terlambat ia cegah.

.
.
.
.
.

"Apakah Kau benar-benar tidak apa-apa? Yuui? "

"Aku benar-benar tidak apa-apa Bubu", ujar Yuta sembari mengarahkan pandangan matanya lurus ke depan.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang