Jealous

38 7 0
                                    

Taeyong terdiam mematung entah sejak kapan. Sebuah tangan melingkari tubuhnya yang telanjang. Tidak, lebih tepatnya mereka berdua sama-sama telanjang. Mereka berdua berakhir melakukan hubungan yang salah setelah menyelesaikan proyek lagu mereka.

Entah siapakah yang memulai, yang jelas mereka berdua berakhir seperti itu. Taeyong mengakui jika dirinya menikmati kegiatan yang telah mereka lakukan. Namun, menikmati tidak memiliki arti yang sama dengan mencintai. Tetap saja Yuta adalah pemilik tahta sebagai seseorang yang mampu menguasai hatinya.

Namun, dirinya juga tak pernah menampik jika dirinya adalah pria yang menjijikkan. Karena meski ia telah memiliki seseorang yang merajai hatinya, namun ia masih saja berbuat menjijikkan itu. Ia menjadi sangat merasa bersalah jika menatap mata indah kekasihnya namun ia tak bisa melepasnya karena sang kekasih adalah pusat dari semesta nya.

Perlahan, dirinya melepaskan kedua tangan yang memeluknya.

Entah mengapa, semenjak ia berpisah dengan kekasihnya siang tadi dan disaat ia melakukan pelepasan terakhir, ia merasa sesuatu yang buruk terjadi pada kekasihnya.

Ia menghidupkan kembali ponselnya. Dirinya sangat terkejut saat menyaksikan banyak notifikasi yang masuk yang dikirimkan oleh kekasihnya. Ia harus bagaimana?

Menyadari itu, Taeyong buru-buru memakai pakaian yang berserakan di lantai dan berlari menuju area parkiran.

'Semoga saja, Yuui masih berada di apartemenku'

Taeyong mencoba menghubungi sang kekasih namun sama sekali tak ada balasan. Melihat apa yang terjadi, sesuatu di dalam dirinya semakin was-was.

"Yuui, sebenarnya apa yang terjadi? "

.
.

Sementara itu, di tempat lain

Yuta merasa tak nyaman saat pemuda yang ia kenal dan pernah dekat dengan nya di masa lalu tengah mengobati luka lebam dan luka sobek pada wajah dan lengannya.

"Pasti ini sangat sakit"

"Tentu saja bodoh, hmmm btw oh ya selamat atas debut mu. Aku tak menyangka jika rocker sepertimu berakhir jadi idol"

Diam-diam pemuda samoyed eyes itu tersenyum menyaksikan sosok yang masih ia cintai yang kini sedang terpejam sembari mengernyit. Ia ingin sekali memeluknya dan menghirup aroma yang ia rindukan. Namun, ia urungkan karena ia tak mempunyai alasan. Dia ini siapa?

"Bukankah Kau juga rocker Yootae-ya? Mengapa Kita jadi berakhir menjadi rapper ya? "

"Jangan memanggil namaku dengan sebutan Yootae lagi. Aku sangat membencinya Jeno-ya! Namaku kini Nakamoto Yuta", ujar Yuta dengan datar sembari menepis lengan Jeno.

"Maaf Yoo  eh Yuta-ah", ujar Jeno sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

.
.
.

Drrrrt
Drrrrt

Yuta membanting ponselnya hingga pecah berkeping-keping di dalam kamarnya setelah mendarat pada deretan botol minuman keras yang tidak tertata. Ia menjerit dalam diam dan perlahan nafasnya mulai tak karuan.

'Jikalau KAU memang ada, mengapa diriku tak pernah diberikan ruang untuk bernafas?'

Ia menitihkan air mata, sembari berusaha sekuat tenaga mengambil obatnya dan meraih minuman alkohol paling keras yang tersisa di kamarnya lalu ia konsumsi bersamaan.

Deg

Deg

Deg

Jantungnya dengan cepat kian berpacu seketika dirinya meminum dirinya zat itu bersamaan. Ia tak menyangka jika efeknya jauh lebih kuat dari yang ia kira, aneh justru ia semakin menikmati sensasi lumpuh saat ini.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang