Poison

60 3 0
                                    

Kini hubungan Yuta dengan para member menjadi membaik berkat bantuan Jungwoo yang pandai mencairkan suasana. Bahkan diri Yuta dulu yang kurang kooperatif telah sedikit demi sedikit mulai berubah.

Mungkin karena suasana hati Yuta yang sedikit membaik dan membuatnya lebih percaya diri, belakangan ini orang-orang banyak yang mulai mengapresiasinya. Ia tentu saja bahagia, setidaknya ia merasa diterima untuk saat ini. Namun, bisakah ia lebih serakah menginginkan kebagiaan itu lebih lama? Sepertinya Yuta terlalu lelah untuk kehilangan yang ia sayangi.

Yuta pun mulai mencoba membenahi dan lebih mencintai diri demi dirinya sendiri. Bukan demi siapapun, meskipun suatu saat akan tiba waktunya.

Tak dipungkiri, Yuta suka saat para adik-adiknya menyapanya tanpa canggung dan sarapan di pagi hari. Ataupun di saat para adik-adiknya memaksa mengajak diam-diam pergi ke minimarket. Meski terlihat sepele namun hal itu sangat berarti baginya, sebagai seorang penyendiri selama bertahan-tahun setiap momen yang dihabiskan bersama orang lain adalah layaknya harta berharga.

Jujur sebelum akhir-akhir ini, Yuta selalu merasa sangat mati rasa, namun rasa kekeluargaan itu membuat jiwanya menjadi lebih hidup. Jujur ia telah melukis dirinya sebagai sosok kesepian.

"Kak, kenapa makan nya cuma sedikit sih? Kita kan sudah bukan rookie lagi jadi tak apa kalau Kakak makan banyak?", ujar Sungchan sembari memandangi Yuta yang sejak tadi melamun.

"Aissh, kenapa Kakak tega sekali sih tidak makan masakanku? Apa masakanku tak seenak masakan Kak Jaejae. Huhu kenapa Kak Jaejae berkhianat pindah dari asrama ke rumah baru sih?", ujar Jungwoo mendramatisir suasana. Suasana itu pun turut dimeriahkan oleh Sungchan yang mengikuti tingkah lucu Jungwoo. Namun, aksi kelucuan sempurna saat itu justru diraih oleh Eunseok yang memukul bibir Jungwoo dan Sungchan dengan ikan goreng sembari menatap keduanya dengan sinis sembari berkata, "Dasar orang sinting!!! Untung kontrak kita mau habis, jadi Aku nggak perlu memperpanjang kontrak dengan perusahaan laknat itu".

Tanpa sadar Yuta mengulas senyum, yang tentu saja itu membuat ketiga orang di hadapannya terpukau karena saking langkanya senyuman indah itu. Maklum saja, ketika sedang offcam atau pun bekerja, kakak tertua grup itu tak pernah menunjukkan ekspresi seperti itu. Karena sejauh yang mereka ingat hanyalah ekspresi jutek dan dingin dari awal debut hingga tahun keenam mereka.

"Wah, Kak Jaejae pasti rugi karena tak lihat senyuman Kak Yuta, eh eh kapan-kapan kita main ke apartemen baru Kak Jaejae. Kita kan belum pernah mengadakan pesta rumah baru dengannya, sekalian kita plorotin orang paling kaya di grup kita", ujar Sungchan yang turut disetujui oleh Jungwoo. Sedangkan Eunseok hanya mengomeli tingkah kekanakan dua orang yang paling konyol di grup mereka.

*****

Nama Yuta seolah menghilang dari semua ingatan sosok Lee Taeyong ketika bersama Jaehyun. Ia pun dibuat ragu dimanakah letak yang semu, Apakah cintanya pada Yuta atau perasaan yang tak bisa ia definisikan dengan pasti ketika berada dalam jangkauan Jaehyun. Mungkin, karena salahnya sendiri yang selalu mempertanyakan Apakah dirinya tulus mencintai kekasihnya atau rasa belas kasih semata, sedangkan Apakah ia hanya butuh perasaan yang ia damba dari kekasih semunya atau ia benar-benar telah jatu hati pada seseorang itu.

Namun, sepertinya dirinya memang haus dicintai, ia ingin menangkap emosi dari sosok yang mencintainya. Padahal, andaikan Taeyong tahu rasa cinta yang dimiliki Yuta jauh melebihi yang ia kira, hanya saja, kekasihnya masih terjebak dalam jeratan luka masa lalu.

"Apa yang harus kulakukan Pa? Kenapa Aku justru bersikap seperti bajingan itu?", tanyanya pada pantulan dirinya, pupilnya terus saja membesar saat tubuhnya kian mendekat pada cermin. Menatap kebimbangan hatinya yang kian meluap.

Arrrrrrrrgh

Ia memekik lirih, kebisingan aneh tiba-tiba menghinggapi dirinya. Dan beruntung jika Johnny tak datang menyadarinya, mungkin saat itu juga dirinya akan berakhir di rumah sakit. Karena, Sewaktu membuka pintu karena Taeyong tak kunjung membalas panggilannya, pemuda jangkung itu tak sengaja melihat dirinya yang sedang menancapkan gunting ke pahanya yang tak bersalah.

Forget Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang